Keren, Kuda Renggong di Sumedang Bisa Menari dengan Moleknya
Merdeka.com - Hentakan kaki begitu kompak bergantian, mengikuti lantunan irama musik. Rompi dan hiasan warna-warni tak ketinggalan memperindah penampilan sang kuda. Aneka perayaan tak bisa lepas dari penampilan Kuda Renggong. Kini Kuda Renggong telah menjadi identitas kesenian yang khas bagi Provinsi Jawa Barat.
Inilah kesenian tradisional Kuda Renggong. Tarian Kuda Renggong telah menjadi jati diri warga Sumedang sebagai identitas karya seni yang unik. Banyak grup kesenian Kuda Renggong yang berkembang, salah satunya Grup Kuda Renggong Cuta Muda yang berlokasi di Rancabango. Persis dengan makna renggong yang bermakna keterampilan. Kuda yang umumnya diajak berlari kencang, kini dilatih agar bisa berjoget senada dengan iringan musik yang menggema.
Saat menari, Kuda Renggong biasanya dinaiki oleh seorang anak kecil yang menjadikan mereka turut terhibur. Kuda Renggong disajikan dalam bentuk pawai atau karnaval. Satu kali pementasan terdapat 4 kuda yang menari bersama-sama.
©2021 Merdeka.com/Lembur Kuring
Kesenian Kuda Renggong sendiri mulai muncul pada tahun 1910. Kala itu seorang anak bernama Sipan diamanahi oleh Pangeran Mekah untuk merawat kudanya. Tak hanya dirawat, Sipan juga mengamati gerak gerik kaki, yang kemudian dijadikan gerakan dasar bagi kuda untuk menari.
Gerakan dasarnya berupa Adean yakni gerakan lari kuda secara melintang, Torolong yakni langkah pendek kaki kuda dengan tempo cepat, Congklang yakni lari cepat kaki kuda yang sama-sama menulur ke depan. Selain itu ada juga Jagrog yaitu gerakan lari biasa, dan Anjing minggaat yakni gerak langkah setengah berlari.
Gerakan tarian Kuda Renggong juga didominasi dengan hentakan kaki depan dan belakang. Namun beberapa kuda juga mampu mengiringinya dengan anggukan kepala dan kibasan ekor yang bergantian. Hentakan kaki depan begitu lentur sangat kompak dengan lantunan musik.
©2021 Merdeka.com/Lembur Kuring
Irama musik pementasan Kuda Renggong cukup sederhana. Biasanya diiringi gong, terompet, genjring kemprang, kendang, bedug, ketuk, dan kecrek yang semuanya serba tradisional. Namun lantunan musiknya begitu enak didengar, apalagi saat menyaksikan para kuda yang nampak asyik berjoget.
Kembang Beureum, Kembang Gadung, Kaleked, Ole-ole Bandung, Mojang Geulis, Rayak-rayak, dan Jisamsu menjadi judul lagu atau tembang yang mengiringi Kuda Renggong. Tembang-tembang tersebut dipilih karena punya alunan nada yang penuh semangat. Sepanjang lantunan musik berbunyi, para kuda tak berhenti menari.
©2021 Merdeka.com/Lembur Kuring
Tak hanya pandai menari, kuda-kuda ini juga dilatih untuk beratraksi bersama sang pawang. Aneka pose menawan juga membahayakan bisa dilakukan, mirip adegan silat. Seolah para kuda pertunjukan ini mampu berinteraksi dan bekerjasama dengan manusia. Tak jarang Kuda Renggong juga dijuluki sebagai Kuda Silat.
Kuda Renggong yang bobotnya puluhan kilogram menginjak sang pawang. Tak merasa berat, bahkan sang kuda masih dinaiki oleh pawang kedua. Atraksi berbahaya ini benar-benar membutuhkan latihan dan didampingi sang ahli. Pantas, pagelaran Kuda Renggong selalu menyita perhatian para penonton.
©2021 Merdeka.com/Lembur Kuring
Kostum yang dipakai kuda berbeda dengan kostum orang yang menungganginya. Namun warnanya telah disesuaikan oleh sang empunya hajatan. Sedangkan kuda biasanya mengenakan mahkota dan rompi dengan motif pernak-pernik. Tak lupa umbul-umbul dengan warna mencolok yang membedakan kuda utama dan kuda pendamping saat arak-arakan.Tarian indah Kuda Renggong ini biasa ditampilkan dalam acara perayaan desa, khitanan, menyambut tamu agung, hingga perayaan hari kemerdekaan.
Siang yang terik tak menjadi penghalang para pemain Kuda Renggong melakukan pawai berkeliling kampung. Tak hanya indah dipandang sebagai pertunjukan, Kuda Renggong memilki filosofi makna yang beragam. Mulai dari makna spiritual, interaksi, teartikal atau pertunjukan, hingga makna universal yang dianggap sebagai simbol kepahlawanan.
Kini Kuda Renggong semakin menyebar luas tak hanya di Sumedang. Bahkan perayaannya sering dilakukan di Kabupaten Bandung. Penampilannya juga bervariasi, dipadukan dengan Sisingaan, hingga hiburan tradisional lain khas Jawa Barat.
(mdk/Ibr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mandikan burung murai sehari sekali, bersihkan kandangnya, dan beri obat kutu jika diperlukan.
Baca SelengkapnyaKata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaMeskipun citarasa buah mengkudu tidak begitu enak, namun buah ini memiliki banyak manfaat yang luar biasa. Inilah metode yang tepat untuk mengolahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara ini tidak hanya lebih praktis, tetapi juga dapat membuat kelapa parut tetap segar selama satu bulan penuh. Ayo teliti penjelasannya.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaSenjata ini sudah biasa biasa digunakan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari seperti berkebun
Baca SelengkapnyaSalah satu permasalahan kulit yang umum terjadi ketika seseorang semakin menua adalah kulit kendur. uk, simak cara mengencangkan kulit secara alami!
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSetiap sel sarang lebah juga mengandung madu murni yang belum mengalami campur tangan manusia saat proses pengambilan dan pengolahan.
Baca Selengkapnya