6 Korban Tewas Teridentifikasi, Ini Kabar Terbaru Perahu Terbalik di Waduk Kedungombo
Merdeka.com - Sebuah kapal bermuatan 20 penumpang terbalik di kawasan wisata Waduk Kedungombo yang terletak di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu (15/5) kemarin.
Dilansir dari Antara, berdasarkan pantauan di lapangan pada Minggu (16/5), ratusan relawan dari tim SAR Gabungan yang diterjunkan sudah berhasil mengidentifikasi enam korban yang sempat hilang.
Kepala Bidang Darurat BPBD Kabupaten Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo menjelaskan keenam korban tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
"Keenam korban setelah dievakuasi dari lokasi kejadian langsung dibawa ke rumah sakit," kata Kurniawan.
Dalam kesempatan itu, BPBD pun telah merilis nama keenam korban tewas yang berhasil diidentifikasi. Berikut nama-nama korban yang ditemukan.
Nama Keenam Korban Meninggal
Keenam korban tewas akibat insiden perahu terbalik itu adalah Tituk Mulyani (38), warga Dukuh Krasak, Desa Mojoagung, RT 04/08, Kecamatan Karangrayung Grobogan; Naswa Cayla Welda (6), warga Dukuh Larangan, RT04/03, Desa Ketro, Karangrayung, Grobogan; Destri (8), warga Dukuh Karangmalang, RT 09/03, Desa Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, Boyolali; Zamzam Tabah Oktaviana (7), warga Dukuh Karangmalang, RT 09/03, Desa Pilangrejo, Juwangi, Boyolali.
Selanjutnya Tri Iriana Wahyu Ningtyas (27), warga Dukuh Karangmalang, RT 09/03, Desa Pilangrejo Juwangi, Boyolali yang juga merupakan ibu dari korban Zamzam; serta Acek Jalil Rasid (4), warga Dukuh Karangmalang, RT 09/03, Desa Pilangrejo, Juwangi, Boyolali.
Keenam korban tersebut saat ini sudah dibawa ke RSUD Waras Wiris Boyolali. Para korban juga direncanakan akan segera diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Tiga Masih Hilang
Saat ini korban yang masih belum ditemukan berjumlah tiga orang. Tim SAR Gabungan pun masih terus melakukan pencarian dengan menerjunkan 525 personel relawan di lokasi.
Sementara itu, Kepala Polres Boyolali AKBP Morry Ermond mengatakan atas perintah Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, kawasan wisata air Kedungombo untuk sementara ditutup untuk umum hingga Senin (17/5) mendatang.
Menurutnya, penutupan tersebut dilakukan guna keperluan penyelidikan, termasuk menyelesaikan upaya pencarian para korban yang masih belum ditemukan.
AKBP Morry Ermond menjelaskan, terdapat dua pelanggaran yang dilakukan pemilik kapal. Pertama, melanggar protokol kesehatan dan kedua melanggar keselamatan.
Kapasitas perahu seharusnya hanya bisa menampung 12 penumpang, namun saat kejadian diisi hingga 20 penumpang.
Diduga Akibat Selfie Para Penumpang
©Basarnas Semarang
Dari 20 korban insiden kapal terbalik tersebut, ada 11 orang yang berhasil diselamatkan.
Menurut dugaan awal, tenggelamnya perahu wisata tersebut bermula dari banyaknya penumpang yang berpindah ke bagian depan kapal untuk berswafoto. Hal itu pun membuat kapal tak seimbang hingga air masuk ke dalam badan kapal dan hingga akhirnya terbalik.
Untuk membantu proses evakuasi, tim SAR pun telah mengerahkan sejumlah peralatan penunjang seperti perahu karet hingga sejumlah ambulans untuk membawa para korban.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pembangunan waduk terjadi sebuah insiden jebolnya tanggul pembantu yang memakan korban hingga 127 orang.
Baca SelengkapnyaKapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Narkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca Selengkapnyamerdeka.com merangkum informasi tentang 7 wisata Klaten yang hits dan cocok untuk liburan keluarga.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya