Sudah Datang Hari Ini dari China, 500 Ribu Alat Tes Corona Tidak Gratis
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona. Salah satunya dengan mengimpor alat deteksi virus Corona dari China.
Dilansir dari liputan6.com, alat pendeteksi virus corona tersebut sudah diimpor oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sesuai perintah dari Menteri BUMN Erick Tohir. Pada Jumat (20/3), alat tes virus corona tersebut sudah dipastikan tiba di Indonesia.
Alat tes yang diimpor dari China sebanyak 500 ribu alat tersebut sudah dikirim sejak awal pekan ini. Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa alat tersebut akan membantu pihak pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kecepatan dalam mendeteksi virus corona.
Tidak Dibagikan Secara Gratis
Menurut Arya Sinulingga, alat tes tersebut telah memenuhi standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Setelah tiba pada hari ini, PT Rajawali Nusantara Indonesia akan mendistribusikan alat tes virus corona tersebut ke seluruh rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh pemerintah dalam upaya pencegahan virus corona ini.
"Rapid test mulai hari ini masuk. Ini akan masuk secara bertahap setiap harinya. Jadi RNI yang akan distribusikan. Tidak hanya RS punya BUMN tapi ke semua RS rujukan pemerintah," Jelas Arya.
Arya menambahkan jika nantinya alat tersebut tidak akan dibagikan secara gratis, namun dijual dengan harga yang tidak terlalu mahal. Namun Arya masih belum mengetahui berapa rincian harga yang harus dibayarkan untuk mendapatkan alat tes virus corona tersebut.
"Harga tidak mahal, lebih murah dari pada tes di rumah sakit. Kalau sudah ada tes ini, masalah bisa terselesaikan. Meski ini bukan yang terakhir, masih ada tahap lainnya seperti tes laboratorium. Tapi paling enggak dengan ini, bisa tahu ada indikasi corona," kata Arya.
Dapatkan Hasil Tes dengan Cepat
Untuk mengimpor alat tes virus corona ini, BUMN dalam bidang farmasi dan agroindustri, PT Rajawali Nusantara Indonesia melakukan kerja sama dengan China. Setelah melakukan impor secara bertahap, alat tes virus corona tersebut akan terus diproduksi. Sedangkan untuk hasil yang didapatkan akan muncul dalam beberapa belas menit hingga 3 jam saja.
"Nanti tes Corona ini bisa keluar dari rapid test hanya beberapa belas menit hingga 3 jam maksimal. Kita sudah pesan 500 ribu," kata Arya dalam teleconferens di Jakarta, Rabu (18/3).
Sedangkan untuk melakukan tes di rumah sakit akan membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari. Arya juga menjelaskan dengan alat tes virus corona ini permasalahan penyebaran virus corona di Indonesia akan segera teratasi.
(mdk/dem)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaNikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya