Asal Mula Peyeum Bandung, Oleh-Oleh Khas Jabar yang Ikonik
Merdeka.com - Siapa yang tak mengenal peyeum, kudapan tradisional khas Bandung, Jawa Barat. Makanan berbahan dasar ketela atau umbi singkong ini dibuat melalui proses peragian sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang unik dan khas.
Namun, tahukah Anda bagaimana awal mula singkong sebagai panganan pokok pada saat itu yang diubah menjadi peyeum atau tape singkong? Rupanya, hal tersebut bermula saat krisis pangan di masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1.800-an silam.
Bermula Saat Krisis Pangan Era Perang
indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Di masa lalu ketika terjadi perang oleh tentara Belanda, masyarakat Jawa Barat tidak bisa makan termasuk mendapatkan beras karena para penjajah menyita seluruh padi yang dimiliki oleh masyarakat. Sehingga masyarakat hanya mengandalkan tumbuhan umbi-umbian termasuk singkong sebagai bahan konsumsi utama pengganti nasi.
Mencoba Mengawetkan Singkong
indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Dikutip dari kebudayan.kemdikbud.go.id, awal mula proses pengawetan singkong berasal dari inisiatif masyarakat di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Di masa penjajahan saat itu masyarakat Cimenyan mulai memperhatikan ketahanan pangan di masa perang dengan memanfaatkan komoditas singkong di wilayahnya dengan cara mengawetkannya melalui proses peragian agar tidak busuk.
Cara membuatnya pun terbilang mudah, awal mula singkong utuh dikupas kulitnya lalu dipotong kedua ujungnya. Setelah itu, dicuci dan direbus dua kali dengan masing masing durasi 1,5 jam dan 1 jam setelah itu ditiriskan dan diberi ragi secukupnya dan kembali didiamkan selama 2 sampai 3 hari, semakin banyak ragi semakin menimbulkan rasa yang masam.
Bangkit Setelah Masa Penjajahan
indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Pada 1950-an, Desa Cimenyan mulai berbenah diri dengan mengandalkan penjualan dari camilan yang diawetkan tersebut. Biasanya peyeum mulai banyak dijumpai ketika memasuki wilayah Sumedang sebelum memasuki kawasan Kota Bandung dengan para pembuat yang mencapai 200-an orang pada saat itu.
Semenjak kejadian tersebut, banyak masyarakat di Kabupaten dan Kota Bandung serta wilayah Jawa Barat lain yang menyukai cita rasa manis dan sedikit masam dari camilan yang biasa dijual dengan cara di gantung tersebut.
Dijadikan Buah Tangan Khas
Dilansir dari Ayobandung, biasanya masyarakat banyak mencari peyeum khas Bandung tersebut sebagai oleh-oleh saat masa libur panjang khususnya Lebaran dan Tahun Baru. Rata-rata menyukai rasanya karena menimbulkan efek hangat saat memakannya akibat dari proses fermentasi serta rasanya yang legit dan manis.
Menurut pedagang asli Desa Cimenyan yang enggan disebutkan namanya itu, jenis singkong yang cocok dijadikan peyeum adalah singkong mentega. Hal ini dikarenakan teksturnya yang lembut dan legit dan berwarna kuning saat sudah menjadi peyeum. Rata rata harga jual perkilonya berkisar mulai Rp 10.000 sampai Rp 20.000 tergantung tingkat kematangan dan bobotnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalung Produksi Nasabah PNM Mekaar Bandung Dijadikan Hadiah Jokowi untuk Iriana
Jokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.
Baca Selengkapnya10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya
Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengunjungi Basemen Alun-alun Kota Bandung yang Jadi Spot Kuliner Baru, Suguhkan 140 Lapak Makanan
Ada 140 lapak kuliner, mulai dari makanan ringan sampai makanan berat tersedia dengan harga yang terjangkau.
Baca SelengkapnyaPenyebab Asam Lambung Kambuh di Malam Hari, Begini Cara Mengatasinya
Asam lambung adalah cairan asam yang diproduksi oleh lambung untuk membantu mencerna makanan.
Baca SelengkapnyaJadi Salah Satu Pasar Tertua di Bandung, Ini Sederet Daya Tarik Pasar Baru Trade Center
Dari aneka pakaian sampai makanan tradisional bisa dijumpai di Pasar Baru Trade Center. Harganya bisa ditawar dan tak bikin kantong bolong.
Baca SelengkapnyaMencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaMencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaJajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan
Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca Selengkapnya