7 Fakta Dodol Daun Kelor Ala Puskesmas Pasundan, Bisa Cegah Stunting
Merdeka.com - Beberapa makanan tradisional khas Indonesia dipercaya bisa mendatangkan khasiat yang luar biasa. Digunakannya rempah-rempah dan beberapa tumbuhan alami sebagai bahan utama merupakan alasan mengapa makanan tradisional khas Indonesia tersebut bisa mendatangkan banyak manfaat jika dikonsumsi.
Seperti makanan khas Kabupaten Garut, Jawa Barat yang dipercaya bisa mencegah dampak dari stunting atau pertumbuhan badan yang tidak maksimal pada anak-anak. Makanan tradisional tersebut bernama dodol daun kelor.
Inovasi dodol daun kelor tersebut dibuat oleh tim Puskesmas Pasundan yang berlokasi di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat dan diapresiasi oleh Artalia Praratya selaku Ketua Tim Penggerak PKK, Provinsi Jawa Barat yang juga istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Artalia menjelaskan bahwa dodol daun kelor tersebut memiliki banyak manfaat untuk anak-anak.
Ampuh Cegah Stunting
jabarprov.go.id 2020 Merdeka.com
Menurut Atalia Praratya, Ia mengapresiasi ide dan kreativitas dari Puskesmas Pasundan yang berada di Wilayah Kampung Taringgul, Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut, Kabupaten Garut tersebut.
Atalia menjelaskan jika kandungan gizi pada daun kelor sangat tinggi sehingga bisa menekan angka stunting di wilayah tersebut.
"Ini bagus sekali sebagai inovasi, mudah-mudahan betul-betul bisa menekan kaitannya dengan stunting," ujar Atalia.
Terbuat dari Daun Kelor Alami
Dilansir dari siaran pers Humas Jawa Barat, dodol khas Garut tersebut dibuat dengan mencampurkan sari daun kelor segar dengan bahan pembuat dodol Garut pada umumnya. Pihak puskesmas juga telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan dodol setempat untuk menciptakan inovasi tersebut.
"Selain dodol, inovasi lain yang turut ditampilkan adalah bakso daun kelor dan cokelat daun kelor, namun yang populer adalah dodol daun kelor karena memang makanan khas Garut yang cukup terkenal," kata Artalia.
Daun Kelor Liputan6.com 2020 Merdeka.com
Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan
Dilansir dari doktersehat.com, daun kelor yang memiliki nama latin Molinga oliefera tersebut memiliki manfaat yang luar biasa seperti mencegah kanker, menurutkan kadar gula dan kolestrol, menyehatkan mata, gizi untuk ibu menyusui, menjaga fungsi otak, mengurangi keracunan arsenik, hingga menyehatkan tulang pada masa pertumbuhan.
Memiliki Gizi Tinggi
Antara 2020 Merdeka.com
Menurut salah seorang penggiat inovasi dari Puskesmas Pasundan Garut Bidang Sanitarian Meisya Dewi Rahayu, dodol daun kelor memiliki kandungan gizi yang luar biasa. Tingginya kandungan zat besi dalam dodol daun kelor dipercaya bisa mencegah bayi lahir stunting dan baik untuk calon ibu atau ibu hamil untuk menekan angka kematiannya.
"Daun kelor itu memiliki kandungan Fe (zat besi) tinggi. Alasannya, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah kerja puskesmas kami masih tinggi, jadi kita tembaknya remaja putri. Remaja putri kan calon ibu hamil, jadi harus dipersiapkan dari awal, mulai dari makanan yang bernutrisi," tutur Meisya.
Berasal dari Nama Gerakan Masyarakat Setempat
Menurut Meisya, dodol Garut daun kelor buatan puskesmasnya memiliki nama dodol Garut gadis Pasundan. Meisya menuturkan bahwa nama Gadis Pasundan sendiri merupakan nama gerakan yang cetuskan oleh pihak Puskesmas Pasundan untuk menekan angka stunting dan angka kematian pada ibu hamil dan melahirkan masih cukup tinggi di wilayah tersebut.
Gadis Pasundan sendiri merupakan singkatan dari Gerakan Antisipasi dan Defisiensi Zat Besi untuk ibu dan anak. Menurut Meisya, kandungan zat besi pada dodol daun kelor sudah cukup merepresentasikan gerakan tersebut sehingga pihak Puskesmas Pasundan memberi nama Dodol Gadis Pasundan.
Berkolaborasi dengan Masyarakat Sekitar
Humas Jabar 2020 Merdeka.com
Dodol daun kelor tersebut lahir dari bentuk kolaborasi dengan masyarakat sekitar melihat banyaknya tumbuhan kelor diwilayah tersebut. Pihak puskesmas pun bekerja sama dengan masyarakat untuk bersama-sama mengolah daun kelor tersebut salah satunya menjadi dodol buatan pihak Puskesmas Pasundan.
"Kelornya dari masyarakat yang ada di sekitar, industri yang mengolah, kita punya idenya, kita punya gerakannya. Jadi kita berkolaborasi, berkoordinasi menjadi satu inovasi," ujar Meisya.
Dikenalkan hingga ke Luar Negeri
Menurut Meisya produk olahan daun kelor tersebut tidak hanya dipasarkan di sekitar Puskesmas Pasundan atau wilayah Garut saja, tetapi sudah dipasarkan ke luar daerah bahkan pihaknya telah memperkenalkan produk daun kelor tersebut ke luar negeri.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting Adalah Gangguan Pertumbuhan pada Anak, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaBelajar dari Kampar Turunkan Angka Stunting
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaTekan Stunting, Dinkes DIY Adakan Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah
Dinkes DIY menekankan pemberian nutrisi pada remaja putri agar tidak melahirkan anak stunting
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN Prabowo-Gibran Resmikan Dapur Indonesia Maju, Siapkan Produk Cegah Stunting
Program makan siang dan pemberian susu gratis akan memberikan dampak luas kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMomen Seru Atikoh Ganjar Berbagi Cerita Penanganan Stunting hingga Beri Telur ke Ibu Hamil di Bantul
Pembagian telur itu dilakukan usai Atikoh berdialog dengan ibu-ibu pengajian dan wanita hamil dari Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Baca SelengkapnyaPerbankan Turun Tangan Atasi Stunting di Jakarta, Ini Upaya Dilakukan
Program penyuluhan dan penanganan stunting ini merupakan bentuk dukungan terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta terkait dengan penanganan stunting.
Baca SelengkapnyaTurunkan Angka Stunting, Pemkab Cianjur Mengandalkan Pangan Lokal
Kekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting.
Baca SelengkapnyaKondisi Permasalahan Sampah, Kualitas Air dan Gizi di Indonesia
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkes: Pencegahan Stunting Diawali dari Orang Tua
"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca Selengkapnya