Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sosok Anak Buah Soeharto yang Menangkap D.N Aidit saat Bersembunyi di Balik Lemari

Sosok Anak Buah Soeharto yang Menangkap D.N Aidit saat Bersembunyi di Balik Lemari Sumur tua di Boyolali tempat D.N Aidit ditembak. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua CC Partai Komunis Indonesia D.N. Aidit menjadi sasaran pengejaran Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965. Dalam usaha menyelamatkan diri, Aidit sempat bersembunyi di Yogyakarta. Tetapi tidak lama. Pada 22 November 1965, Angkatan Darat berhasil menangkap Aidit di Kota Solo.

Kisah pelarian Aidit bermula di Yogyakarta. Ketika Aidit kembali ke Yogyakarta, koleganya menyambutnya. Mereka ingin menyelamatkan Aidit. Namun tanpa disadari, seorang anggota intelijen Direktorat Khusus Staf AD yang bernama Sriharto alias Liem Han Koen, telah menyusup ke dalam tubuh orang-orang PKI yang akan menyelamatkan Aidit.

Sriharto mendapatkan kepercayaan untuk menyelamatkan Aidit. Bersama dengan Komandan Brigif-4/Diponegoro Kolonel Jasir Hadibroto dan Kasi-1/Intelijen Pekuper Kapten Hartono. Ternyata mereka bersekongkol menangkap Aidit.

Penyusupan Intelijen AD

Bermula ketika Sriharto menemui Siswadi yang merupakan anggota BC PKI dan Baperki di rumahnya pada 12 November 1965. Dia menyusup agar mendapat kepercayaan dari Siswadi. Sebagai bagian dari strategi itu, Sriharto berpura-pura mengatakan bahwa nama Siswadi masuk dalam daftar perburuan Pekuper. Sebab namanya ada dalam daftar pengurus Baperki.

Sesuai dengan skenario, pada malam tersebut dilakukan operasi militer di daerah Kerten. Keesokannya Sriharto menjemput Siswandi. Seolah bak pahlawan, Sriharto mengantarkan Siswadi ke sebelah timur kota Solo. Siswadi menganggap upaya yang dilakukan Sriharto berhasil. Dari situ Siswadi percaya, Sriharto adalah orang yang tepat untuk melindungi Aidit.

Alhasil Sriharto diberi tugas menyelamatkan Aidit. Lebih rinci, Sriharto diberi amanat memindahkan tempat persembunyian Aidit. Sriharto lalu melaporkan tempat persembunyiannya kepada Kolonel Jasir Hadibroto.

Persembunyian Aidit

Dua hari setelahnya, Siswadi, Sudarmo dan Sriharto memindahkan Aidit ke daerah Kerten. Tepatnya di rumah Sriharto. Letda Ning Prajitno terus mengawasi keberadaan Aidit di sana dan berusaha mencegah Aidit meninggalkan tempat persembunyian secara tiba-tiba.

Pada 16 November 1965, Mayor Kaderi Harjomartono datang ke kediaman Sriharto. Dia memberitahu ada operasi militer di Sanbeng. Sehingga rumahnya ikut digeledah. Padahal, tujuannya adalah agar Kapten Hardijo dapat membuat sketsa rumah Harjomartono.

Keesokan harinya, Harjomartono kembali ke rumah Sriharto. Dia bersama seorang kurir dari Jakarta yang mengaku sebagai anggota Tjakrabirawa. Kurir itu melaporkan hasil pertemuan di Jakarta kepada Aidit. Dia juga memberikan senjata revolver Colt 38 yang kemudian dipegang oleh Sriharto.

Perburuan Aidit

Pada tanggal 22 November 1965, Aidit dipindahkan kembali dari kediaman Sriharto karena alasan keamanan. Kali ini Aidit bersembunyi bersama Sudarmo dan Siswadi di kediaman Mayor Kaderi Harjomartono.

Tepat pukul 20.00 WIB, rumah Hardjomartono disergap Brigif-4 yang dipimpin Kapten Hardijo. Namun Aidit tidak ditemukan. Letda Ning Prajitno dan anggotanya yang sejak awal memerhatikan rumah itu meyakini Aidit masih di sana.

Kapten Hardijo berpura-pura menangkap Sriharto terlebih dahulu untuk mengetahui keberadaan Aidit, Sudarmo, dan Siswadi. Dalam penyergapan pertama tersebut, Sudarmo tertangkap. Tetapi Siswadi lolos. Selanjutntya, Sriharto tiba di markas Pakuper dan melaporkan kepada Kolonel Jasir Hadibroto bahwa di Kamar Sudarmo terdapat koper yang isinya penuh baju.

Mendengar hal tersebut, Tim Pekuper kembali ke rumah Mayor Harjomartono. Ternyata koper itu sudah tidak ada. Namun, Siswadi ditemukan sedang bersembunyi di bawah tempat tidur. Siswandi langsung diborgol.

Aidit Bersembunyi di Balik Lemari

Kapten Hardijo yang gagal melakukan penyergapan Aidit ditarik kembali ke posnya. Sementara Letda Ning Prajitno masih terus mengawasi rumah itu. Sekitar pukul 12 dini hari, Ning Prajitno memaksa masuk ke rumah Harjomartono dan memaksa Harjomartono dengan kekerasan.

Akhirnya, Harjomartono terpaksa memberitahukan keberadaan Aidit. Pentolan CC PKI itu di berada di sebuah senthong (kamar) yang ditutupi lemari. Ning Prajitno dan Sukardi menggeser lemari. Benar saja, Aidit terlihat bersembunyi di belakang lemari.

Aidit kemudian diproses secara verbal. "Saya adalah satu-satunya orang yang memikul tanggung paling besar dalam peristiwa G30S yang gagal dan didukung oleh anggota-anggota PKI yang lain, dan organisasi massa di bawah PKI," ujar Aidit dikutip dari buku Kematian D.N. Aidit dan Kehancuran PKI.

Pernyataan itu ditandatangani Aidit. Kolonel Yasir Hadibroto membawanya meninggalkan Kota Solo. Dengan menggunakan Jeep, Kolonel Yasir Hadibroto tiba-tiba menghentikan perjalanannya di sebuah kebun pisang di Boyolali. Di tengah kebun itu terdapat sumur tidak berair. Di tempat itulah, Aidit diakhiri hidupnya dengan ditembak dan dimasukkan ke dalam sumur serta ditimbuni pohon pisang.

Nasib PKI

Ketika berita kematian Aidit tersiar, Mao Tse Tung menulis belasungkawa dalam sebuah koran di Tiongkok. Kira-kira terjemahannya sebagai berikut.

Di jendela dingin berdiri reranting jarangBeraneka bunga di depan semarak riangApa hendak dikata kegembiraan tiada bertahan lamaDi musim semi malah jatuh berguguran

Tak lama dari hari kematian Aidit, para pentolan PKI saling memisahkan diri dan bersembunyi. Njoto berlindung di Istana Presiden dan di rumah Menteri beraliran kiri. Namun dia berhasil ditangkap dan ditembak mati setelah pertemuan 6 November 1965.

Lukman dan Sudisman bersembunyi di Jakarta. Sementara Sakirman menghilang ke Jawa Tengah. Pada bulan Desember 1966, seluruh anggota Politbiro PKI ditembak mati, ditangkap dan ditahan, kecuali Jusuf Aditjorop yang sedang ada di Tiongkok.

Reporter Magang: Muhammad Rigan Agus Setiawan

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Pose Anies-Cak Imin di Surat Suara Pilpres Mirip saat Pilgub DKI 2017, Ini Kata Jubir Timnas AMIN

Pose Anies-Cak Imin di Surat Suara Pilpres Mirip saat Pilgub DKI 2017, Ini Kata Jubir Timnas AMIN

Pose Anies-Cak Imin pada desain surat suara Pilpres 2024 mirip dengan pose Anies dan Sandiaga di Pilgub DKI

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Aiman Ungkap Duduk Perkara Dipolisikan usai Sebut Aparat Tak Netral dan Didatangi Polisi Tengah Malam

Aiman Ungkap Duduk Perkara Dipolisikan usai Sebut Aparat Tak Netral dan Didatangi Polisi Tengah Malam

Aiman Witjaksono menjelaskan duduk perkara munculnya enam laporan dugaan hoaks usai sebut aparat tidak netral.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
KPK Kembali Tahan Hakim MA Gazalba Saleh terkait Gratifikasi, Diduga Terima Uang dari Edhy Prabowo

KPK Kembali Tahan Hakim MA Gazalba Saleh terkait Gratifikasi, Diduga Terima Uang dari Edhy Prabowo

KPK kembali menahan Hakim Agung Gazalba Saleh terkait kasus gratifikasi dan TPPU di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Gibran Dianggap Takut Debat, TKN Prabowo: Kita Lihat Saja Nanti

Gibran Dianggap Takut Debat, TKN Prabowo: Kita Lihat Saja Nanti

TKN Prabowo menepis anggapan Gibran takut debat karena selalu absen ketika diundang ke dialog publik.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Tentara Israel Bersenjata Lengkap Bak Mau ke Medan Perang, Ternyata Malah Tangkapi Anak Kecil Palestina

Tentara Israel Bersenjata Lengkap Bak Mau ke Medan Perang, Ternyata Malah Tangkapi Anak Kecil Palestina

Tak melakukan suatu hal yang berarti, sejumlah anak tersebut ditangkap hingga ditembak.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kisah-Kisah Lucu Pasukan Garuda TNI Saat Bertugas, Dari Ayam Karawang Sampai Kopi Rasa Kuah Sup

Kisah-Kisah Lucu Pasukan Garuda TNI Saat Bertugas, Dari Ayam Karawang Sampai Kopi Rasa Kuah Sup

Di tengah tegangnya tugas sebagai pasukan PBB. Terselip kisah lucu dari para anggota Pasukan Garuda TNI.

Baca Selengkapnya icon-hand
10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Ada dari Israel

10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Ada dari Israel

Beberapa kota di dunia memiliki biayahidup yang tinggi karena dipengaruhi beberapa faktor.

Baca Selengkapnya icon-hand
Benarkah Perdana Menteri Israel Resmi Akhiri Perang dengan Palestina? Cek Faktanya

Benarkah Perdana Menteri Israel Resmi Akhiri Perang dengan Palestina? Cek Faktanya

Benarkah Perdana Menteri Israel Resmi Akhiri Perang dengan Palestina? Cek Faktanya

Baca Selengkapnya icon-hand
Tak Hanya Kaya Harta, Miliarder ini Rela Gelontorkan Rp1,8 T untuk Bantu Orang Tak Mampu

Tak Hanya Kaya Harta, Miliarder ini Rela Gelontorkan Rp1,8 T untuk Bantu Orang Tak Mampu

Pria ini merupakan orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan mencapai USD160 miliar.

Baca Selengkapnya icon-hand
Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai

Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai

Bank Indonesia menandatangani kerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya icon-hand