Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Misi Rahasia Pilot Jet Tempur Rusia Bantu TNI Mengebom Militer Belanda

Misi Rahasia Pilot Jet Tempur Rusia Bantu TNI Mengebom Militer Belanda Jet tempur MiG-21. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Ratusan 'sukarelawan' Uni Soviet pernah berkiprah di Indonesia. Sebagian dari mereka benar-benar bertempur di garis depan. Bahkan hilang dalam pertempuran.

Oleh: Hendi Jo

Tahun 1962, Pangkalan Udara Iswahyudi di Madiun tiba-tiba dipenuhi orang kulit putih. Mereka adalah anggota Angkatan Udara Uni Soviet yang secara khusus ditugaskan untuk mengoperasikan sejumlah pesawat tempur yang saat itu baru saja dibeli Indonesia dari negeri Beruang Merah tersebut.

Misi Nasution yang dilakukan pada akhir 1960, membuat Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) mendapatkan sejumlah pesawat tempur canggih pada era itu. Mulai dari Tu-16KS, MIG-17, MIG-19S, MIG-21 dan pesawat angkut An-12.

Tentu saja untuk menerbangkan semua pesawat tempur canggih itu, diperlukan para instruktur dan tenaga teknis dari Uni Soviet. Terutama untuk jenis pesawat-pesawat tempur yang secepatnya akan diterjunkan di palagan Irian Barat.

Atas persetujuan langsung dari Perdana Menteri Nikita Khrushchev, para 'sukarelawan' Uni Soviet pun dikirim ke Indonesia.

Tewas Saat Bertugas

Kehadiran para teknisi dan pilot Rusia ini diungkap oleh Marsekal Muda (Pur) Wisnu Djajengminardo dalam biografinya Kesaksian Kelana Angkasa.

Wisnu bahkan masih ingat, ada suatu insiden yang menewaskan salah satu instruktur Rusia kala menjalankan latihan terbang malam di landasan Lanud Iswahyudi.

Ceritanya, perwira AU Uni Soviet itu sedang melakukan latihan mengoperasikan Tu-16KS dengan seorang penerbang AURI bernama Soewandi. Pada saat akan mendarat, pesawat mengalami kecelakaan (crash). Akibatnya, sang penerbang Rusia langsung tewas dan Soewandi luka-luka.

Sumber Rusia mengonfirmasi soal itu. Dalam bukunya berjudul Perang Rahasia Uni Soviet, Alexander Okorokov mengidentifikasi instruktur yang mengalami kecelakaan tersebut bernama Mayor Oleg Borisenko.

Bahkan sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Uni Soviet telah menganugerahi mendiang Borisenko dengan Bintang Panji Merah. Itu nama salah satu penghargaan militer tertinggi di masa Uni Soviet berjaya.

Kecelakaan fatal pun pernah dialami oleh kru Uni Soviet lainnya di Lanud Iswahyudi. Adalah Letnan Senior Mikhail Grankov, teknisi MIG-21 yang harus menemui ajal karena mobil GAZ-69 yang dikendarainya ditabrak sebuah truk militer.

Misi Tempur Pilot Rusia

Agak berbeda dengan keterangan Wisnu yang tidak menyebut pilot Rusia pernah turun langsung ke perang di Irian Barat, Okorokov justru mendapatkan keterangan dari para 'veteran sukarelawan Indonesia'.

Menurut staf pengajar di Akademi Ilmu Militer Rusia itu, seorang pilot Rusia yang menerbangkan salah satu pesawat tempur beridentitas AURI tersebut bahkan pernah berhasil menghancurkan sebuah stasiun radar milik Belanda di Manokwari.

Sayangnya, misi itu harus diakhiri dengan hilangnya sang pilot dengan pesawat tempur MiG-19S. Usai menghancurkan instalasi radar musuh tersebut, pilot Uni Sovyet itu hilang kontak dengan Lanud Iswahyudi. 

Sebuah sumber penting yang tak mau disebut namanya menyatakan jika pesawat tempur diperkirakan telah ditembak jatuh dan tenggelam di perairan Teluk Doreri, Manokwari.

Pengakuan Pilot Rusia

Suatu hari di tahun 1962. Beberapa anggota Resimen Tempur ke-831 Angkatan Udara Uni Soviet tiba-tiba dipanggil ke Moskow. Awalnya tak ada informasi jelas untuk apa mereka dipanggil.  

Barulah sampai di markas besar, seorang petinggi militer bernama Letnan Jenderal AF Semyonov  memberitahukan jika mereka akan diturunkan ke  salah satu tempat paling berbahaya saat itu.

"Dia tidak menyebut tempat atau nama negara mana pun saat itu kepada kami. Yang jelas wilayah yang akan dituju, kata dia, memiliki perbedaan adat istiadat dan cuaca yang sangat berbeda dengan negara kami," ungkap K. Dimitriev, seperti dikutip sejarawan militer Uni Soviet Alexander Okorokov.

Barulah ketika pesawat lepas landas jauh meninggalkan Moskow, di atas Rangoon, kopilot memberikan kepada mereka masing-masing sebuah amplop.

"Isinya pemberitahuan bahwa kami akan dikirim dalam suatu misi tempur ke Indonesia," ujar ahli spesialis senjata udara itu.

Singkat cerita sampailah mereka di Indonesia.  Para instruktur dan teknisi pesawat tempur Uni Soviet itu kemudian ditempatkan di Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun. 

Selain anggota Resimen Tempur ke-831, ikut pula para kru Angkatan Udara Uni Soviet dari Personel ke-2 Skuadron Resimen Pesawat Tempur Pengawal ke-32 yang berkedudukan di Pangkalan Udara Kubinka.

"Semua sukarelawan Rusia itu dipimpin oleh seorang kolonel udara bernama Loginov," ungkap Okorokov.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Perempuan Militer, Bertugas Jatuhkan Bom dan Selalu Tepat Sasaran ke Arah ke Musuh
Kisah Perempuan Militer, Bertugas Jatuhkan Bom dan Selalu Tepat Sasaran ke Arah ke Musuh

Bahkan, Jerman menjuluki pilot pengebom Rusia sebagai Nachthexen, atau “penyihir malam”.

Baca Selengkapnya
Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat
Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat

Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.

Baca Selengkapnya
Kisah Lucu Perwira TNI AU Saat Mau Beli Jet Tempur di Cekoslovakia
Kisah Lucu Perwira TNI AU Saat Mau Beli Jet Tempur di Cekoslovakia

Mayor Boediardjo mendapatkan tugas khusus, melobi negara Blok Timur untuk menjual jet tempur mereka ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tegas! Pernyataan TNI soal KKB Papua Sebut Militer Indonesia Kirim Jet Tempur Bebaskan Pilot Susi Air
Tegas! Pernyataan TNI soal KKB Papua Sebut Militer Indonesia Kirim Jet Tempur Bebaskan Pilot Susi Air

Pengakuan Egianus pengerahan pasukan militer Indonesia dalam misi pembebasan Kapten Philips Mark Marthens melalui jalur udara

Baca Selengkapnya
Sosok para Pilot Pesawat & Helikopter TNI yang Atraksi di HUT RI Istana Negara, Pangkatnya Tak Kaleng-kaleng 2 Langkah lagi Jadi Jenderal
Sosok para Pilot Pesawat & Helikopter TNI yang Atraksi di HUT RI Istana Negara, Pangkatnya Tak Kaleng-kaleng 2 Langkah lagi Jadi Jenderal

Aksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.

Baca Selengkapnya
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.

Baca Selengkapnya
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Batalnya Indonesia Beli Jet Tempur Canggih F-20 dari AS
Kisah di Balik Batalnya Indonesia Beli Jet Tempur Canggih F-20 dari AS

Pesawat tempur ini nyaris dibeli Indonesia untuk TNI AU. Batal di saat akhir. Kisahnya tragis.

Baca Selengkapnya
Kasau: TNI AU Segera Miliki Pesawat Nirawak Baru
Kasau: TNI AU Segera Miliki Pesawat Nirawak Baru

Pemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya