Merdeka.com - Pasca proklamasi, situasi tak menentu melanda wilayah pinggiran Jakarta. Salah satunya adalah Bogor yang menjadi ajang pembunuhan dan penculikan orang-orang yang dianggap pro Belanda.
Penulis: Hendi Jo
Memasuki Oktober 1945, suasana Bogor yang dingin berubah menjadi panas. Penculikan terhadap orang-orang Eropa khususnya Belanda, marak terjadi. Mereka dituduh sebagai agen NICA (Pemerintah Sipil Hindia Belanda) yang akan menyelenggarakan kembali kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia.
"Tak jarang aksi-aksi penculikan itu juga berujung pada pembunuhan. Seperti yang dialami oleh seorang petugas Palang Merah di Kedunghalang," ungkap Achmad Soekarna, salah seorang eks pejuang di Bogor.
Lambat laun aksi-aksi anti NICA itu juga merembet kepada orang-orang yang dianggap pro Belanda, seperti kaum Indo, Tionghoa, Ambon, Minahasa dan keturunan bekas budak Belanda.
Di distrik Depok misalnya, pada 7 Oktober 1945 terjadi aksi pemboikotan terhadap orang-orang Eropa dan para bekas keturunan budak Belanda yang beragama Kristen. Mereka dihalang-halangi untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Sebaliknya, para pedagang pun diancam untuk tak menjual barang dagangannya kepada orang-orang yang dituduh sebagai kaki tangan NICA tersebut," ujar Soekarna.
Puncak dari peristiwa itu terjadi tiga hari kemudian. Rumah orang-orang yang dianggap sebagai antek NICA digedor sekaligus dijarah. Dalam peristiwa itu, 33 orang Kristen tewas, sementara 1.050 perempuan dan anak-anak ditawan dalam sebuah lumbung sempit, nyaris tanpa diberi makan dan minum.
Menurut H.Th. Bussemaker dalam Bersiap! Opstand in het Paradijs: De Bersiap-periode op Java en Sumatra, 1945-1946, ada kecurigaan jika para tawanan itu sejatinya akan dibakar hidup-hidup.
Aksi penggedoran terus berlangsung hingga 13 Oktober 1945. Pada hari itu, ada 10 penduduk Depok yang kembali dibunuh para perusuh. Sebagian besar dari mereka ditangkap dan digiring ke wilayah yang terletak di belakang Stasiun Depok Lama.
Di sana mereka ditelanjangi hingga menyisakan pakaian dalam saja. Semua perhiasan dan pakaian dirampas. Berdasarkan keterangan yang dilansir dalam dokumen Algemeen Secretarie 1942-1945 No.1240, Arsip Nasional Republik Indonesia, Badan Pelayanan Intelijen Angkatan Bersenjata Hindia Belanda (NEFIS) menyebutkan bahwa kerusuhan itu melibatkan orang-orang dari Barisan Pelopor yang dikenal sebagai pekerja Asisten Wedana Depok.
Advertisement
Bersamaan dengan terjadinya kerusuhan di Depok, di bawah todongan senjata, orang-orang Eropa dan para pribumi yang dianggap pro Belanda dipaksa bangun dari tempat tidur mereka.
Dengan menggunakan kereta api dan truk, para penggedor lantas membawa mereka ke Penjara Paledang (Bogor) termasuk Mr. W.A.P.C. Pennink, ketua Palang Merah Internasional di Indonesia.
Demikian menurut dokumen Kamp Comite 14e Bat, Verslag van de Ongeregeldhelden en de Waderwaardigheden van de door de Indonesier Geinterneerde Europese Mannelijke Ingeztenen te Buitenzorg en Omgeving van begin October to 22 October 1945, 27 October 1945.
Bahkan tidak hanya dipenjarakan, delapan dari para tawanan itu pada suatu malam kembali diambil dari Penjara Paledang oleh sekelompok orang berseragam Barisan Pelopor dan BKR. Mereka adalah W.Goebee, F.A.H.Th. Verbeek, J.P. Rooze Jr, Brockl Sr, J.Th. White, H.H. Piroeli, J.A. Beemer, dan H.R. Lentze. Hingga kini, kedelapan orang tersebut tak pernah jelas hutan rimbanya.
"Kemungkinan besar mereka dibantai di Kedunghalang, di pinggir Sungai Ciliwung," ungkap Soekarna.
Tak ada yang bisa membela mereka. Tentara Jepang yang diinstruksikan pihak Sekutu untuk melindungi mereka pun tak bisa apa-apa. Alih-alih menolong orang-orang Eropa itu, jiwa mereka malah terancam. Para pemuda Bogor selalu mengincar senjata-senjata serdadu Jepang. Bahkan bila perlu dengan menghabisi nyawa para serdadu tersebut.
[noe]Sosok Ulama Keturunan Prabu Siliwangi di Belakang Pasukan Paling Ditakuti Belanda
Sekitar 2 Menit yang laluKisah Kehidupan dan Nestapa Nyai di Era Penjajahan Belanda, Masih Ada yang Beruntung
Sekitar 1 Jam yang laluPerang Berdarah: Tentara Inggris Panik Dilempar Granat, Babak Belur & Nyaris Hancur
Sekitar 22 Jam yang laluKisah Lucu di Tengah Mencekamnya Perang: Beli Ayam Ditukar Granat
Sekitar 23 Jam yang laluMerasa Kebal Peluru, Perang Bawa Golok Lebih Berani Daripada Bawa Senjata Api
Sekitar 1 Hari yang laluPakai Tangan Besi, Daendels Gagal Total di Bisnis Kopi
Sekitar 1 Hari yang laluKadet Akademi Militer 'Dirampok' Barisan Harimau Liar
Sekitar 1 Hari yang laluDisindir soal Hari-Hari Omong Kosong dan Petunjuk Bapak Presiden, Ini Reaksi Harmoko
Sekitar 2 Hari yang laluJam Gadang di Bukittinggi, Saksi Bisu Pembantaian Rakyat yang Dituduh Pro PRRI
Sekitar 2 Hari yang laluMalam Paling Mengharukan Bagi Nasution, Begini Detik-Detik Bandung Lautan Api
Sekitar 2 Hari yang laluSaat Seorang Calon Ibu Negara Dilanda Kebingungan
Sekitar 2 Hari yang laluBersikeras Melawan Inggris, Perwira TNI Copot Pangkat di Depan Nasution
Sekitar 3 Hari yang laluMenolak Tunduk pada Inggris, Seorang Jenderal TNI Diancam Ditangkap
Sekitar 3 Hari yang laluSerdadu Inggris Ketar-Ketir Saat Tiba di Bandung: Ibarat Masuk Gedung Mesiu
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: Pengakuan Pemotor Terobos Mobil Jokowi, Panik & Tak Tahu
Sekitar 14 Jam yang laluIni Arahan Kapolri Usai Lantik Pejabat Utama Polri
Sekitar 14 Jam yang laluSosok 2 Polisi Baku Tembak sama KKB Penyerang Penjagaan Tarawih, 'Bak Rusia-Ukraina'
Sekitar 14 Jam yang laluVIDEO: Perintah Langsung, Pemotor Terobos Rombongan Jokowi Dibina Tak Usah Dihukum
Sekitar 15 Jam yang laluMuncul Video Sebut Pengacara Ferdy Sambo Diseret Masuk Penjara, Simak Faktanya
Sekitar 16 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 4 Hari yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 1 Minggu yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 3 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 3 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 3 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 3 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 3 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 1 Bulan yang lalu3 Pemain Asing PSM yang Layak Menjadi Legenda di Era Kompetisi Liga 1: Wiljan Pluim Fix Ini Sih!
Sekitar 1 Jam yang laluKisah Hebat PSM Makassar di BRI Liga 1: Musim Lalu Hampir Terdegradasi, Kini Juara!
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami