Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Startup Rusia Berencana Meluncurkan Baliho Iklan Raksasa di Angkasa

Startup Rusia Berencana Meluncurkan Baliho Iklan Raksasa di Angkasa Startup Rusia Berencana Meluncurkan Baliho Iklan Raksasa di Angkasa. ©2019 StartRocket

Merdeka.com - Bayangkan tengadah ke angkasa untuk menatap bulan purnama dan mendapati iklan mengambang di langit. Seperti itulah masa depan yang menjadi visi StartRocket, sebuah startup baru asal Rusia. Mereka berencana meluncurkan papan iklan ke orbit rendah bumi pada awal 2021.

Dilansir Oddity Central, StartRocket mengumumkan rencana untuk memperkenalkan baliho iklan orbital yang terdiri dari kisi-kisi satelit berukuran kotak tisu yang disebut CubeSats. Satelit kecil ini akan mengorbit 400-500 kilometer di atas bumi dan menggunakan layar Mylar reflektif berdiameter sekitar 30 kaki untuk menangkap dan memantulkan sinar matahari. Setelah itu diolah menjadi gambar visual yang bisa disaksikan dari permukaan bumi dengan mata telanjang.

Iklan hanya akan terlihat di malam hari tetapi dapat dilihat dari belahan bumi manapun. Perusahaan ini sudah memiliki prototipe CubeSat dan dapat mulai menguji iklan orbitalnya tahun depan.

"Kami digerakkan oleh merek dan acara," kata pemimpin proyek StartRocket, Vlad Sitnikov kepada Futurism. "Super Bowl, Coca Cola, Brexit, Olimpiade, Mercedes, FIFA, dan Supreme. Ekonomi adalah urat nadi masyarakat. Hiburan dan periklanan adalah intinya. Kita akan hidup di luar angkasa, dan umat manusia akan mulai menyebarkan budayanya ke luar angkasa. Para perintis yang lebih profesional dan berpengalaman akan menjadikannya lebih baik untuk semua orang. ”

Namun, tidak semua orang setuju dengan ide ini. Para ahli berpendapat bahwa spanduk iklan yang terang dapat mengganggu kelangsungan penelitian astronomi. Lebih jauh lagi baliho orbital ini bisa mengganggu aktivitas penerbangan dan menjadi 'sampah ruang angkasa'.

"Menempatkan lebih banyak satelit di sana akan menyebabkan lebih banyak peluang untuk tabrakan, dan kami tidak ingin itu terjadi," John Crassidis, seorang profesor teknik mesin dan kedirgantaraan di Universitas di Buffalo kepada NBC News.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rencana Nekat Ilmuwan Jadikan Asteroid Stasiun Luar Angkasa, Tapi Ini Syaratnya
Rencana Nekat Ilmuwan Jadikan Asteroid Stasiun Luar Angkasa, Tapi Ini Syaratnya

Rencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor.

Baca Selengkapnya
China Tunjukan Lagi Kecanggihan Terbangkan Roket ke Luar Angkasa dari Atas Kapal Laut
China Tunjukan Lagi Kecanggihan Terbangkan Roket ke Luar Angkasa dari Atas Kapal Laut

Startup asal Beijing, Orienspace berhasil meluncurkan roket paling kuat yang dikembangkan oleh sektor swasta Tiongkok.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Ribuan Satelit Elon Musk Ganggu Pengamatan Astronomi
Ilmuwan Ungkap Ribuan Satelit Elon Musk Ganggu Pengamatan Astronomi

Elon Musk tak henti-hentinya menerbangkan satelit orbit rendahnya ke angkasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Baterai Ukuran Mini ini Disebut Mampu Bertahan hingga 50 Tahun, Bahan Dasarnya dari Nuklir
Baterai Ukuran Mini ini Disebut Mampu Bertahan hingga 50 Tahun, Bahan Dasarnya dari Nuklir

Startup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Roket Space One Jepang Meledak Sesaat Setelah Diluncurkan
FOTO: Penampakan Roket Space One Jepang Meledak Sesaat Setelah Diluncurkan

Roket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.

Baca Selengkapnya
Ini Keunggulan Satelit Orbit Rendah untuk Internet
Ini Keunggulan Satelit Orbit Rendah untuk Internet

Satelit orbit rendah kini sedang ramai diperbincangkan, khususnya untuk mendistribusikan sinyal internet.

Baca Selengkapnya
Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini
Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini

Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.

Baca Selengkapnya