Diskusi Kopi Depok, wadah pegiat kopi untuk saling berbagi edukasi
Merdeka.com - Memahami tentang dunia kopi memang tidak mudah. Dalam perkembangannya, selalu ada hal baru. Mulai dari proses pembuatan, penyajian hingga rasa kopi di dalam sebuah cangkir. Semua melalui banyak proses. Terutama untuk menikmati rasa asli kopi nusantara.
Dalam perkembangannya, rasa keingintahuan para peminum kopi semakin besar. Tak heran banyak tumbuhnya kedai kopi di tiap kota besar. Namun, wadah untuk mempelajari maupun pembahasan tentang kopi sangat kurang. Kondisi ini tengah coba dilakukan komunitas kopi di Kota Depok, Jawa Barat.
Kumpulan para pegiat kopi ini menamakan diri Diskusi Kopi Depok (DKD). Mereka sudah dua tahun belakangan ini aktif melakukan kegiatan. Membahas hingga belajar mengenai kopi. Walau banyak berisi para pemilik kedai kopi dan barista, masyarakat umum pun juga bisa ikut.
Eki Wirawan sebagai ketua DKD, merasa kehadiran publik peminum kopi di Depok tentu memiliki keuntungan sendiri. Sebab, pembahasan mereka tidak melulu mengenai proses pembuatan. Bahkan dari situ banyak ilmu didapat.
"Pada perkembangannya kita memerlukan masyarakat luas. Para jago marketing misalnya. Itu juga membantu kita dalam berbagi cara penjualan. Sampai akhirnya ke peminumnya. Karena kita ingin para peminum kopi di Depok ini ikut terlibat juga dalam gerakan kopi di Depok," kata Eki kepada merdeka.com, Senin (16/4).
Diskusi Kopi Depok ©2018 Merdeka.com/instagram @diskusikopidepokSebagai orang malang melintang dalam industri kopi, Eki merasa di Depok hubungan para pemilik kedai maupun barista sangat rukun. Padahal di satu sisi mereka sebenarnya bersaing. Tetapi, melalui DKD ini mereka juga bisa bersinergi dan menjalin relasi. Termasuk dengan para pelanggan.
Untuk itu, dengan kehadiran DKD diharapkan masyarakat kopi di Depok mendapat ruang untuk mengetahui lebih dalam tentang kopi. Bahkan, kata Eki, tak menutup kemungkinan muncul para pelaku industri baru dari komunitasnya.
"Di sini mereka (pemilik kedai) bisa saling membantu. Misalnya saling pinjam kopi atau susu. Sehingga mereka juga saling merekomendasikan tempat kopi sekitar Depok. Banyak juga poin penting lain bisa didapat pelanggan. Pada akhirnya yang kita bangun adalah relasi terhadap customer atau penikmat dan pegiat kopi itu sendiri," ungkap Eki.
Perkembangan industri kopi di Depok memang tengah pesat. Seperti terlihat di kawasan Jalan Margonda Raya. Jejeran kedai kopi besar berjajar bersaing. Tetapi, kedai kopi kelas kecil dan menengah juga ramai bermunculan. Mereka hadir lebih dekat dengan masyarakat. Tentu dengan menawarkan kualitas tak kalah bersaing dengan kedai besar dan ternama.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.
Baca SelengkapnyaBangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca SelengkapnyaKopi bisa menjadi katalisator dari berbagai ide kreatif karena kandungan yang ada di dalamnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsumsi kopi bisa menyebabkan kecanduan pada seseorang karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cara membuat tas dari bungkus kopi yang mudah dan bermanfaat.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial NS (21) tewas setelah dibacok sekelompok orang tak dikenal di warung kopi Jalan Mangkrik, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPengunjung wajib menggunakan pakaian formal saat mengunjungi kedai kopi ini.
Baca SelengkapnyaWalau minum kopi bisa berdampak bagi kesehatan, namun berhenti mengonsumsinya bisa berikan manfaat pada tubuh.
Baca SelengkapnyaBegini sikap Prabowo Subianto saat minum kopi di tengah kampanye di Medan.
Baca Selengkapnya