Dari produsen genting, kini Jatiwangi jadi tujuan residensi seniman
Merdeka.com - Kreativitas warga Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mungkin layak ditiru. Sebagai wilayah penghasil genting terbesar di Jawa Barat. Selama satu dekade ini, Jatiwangi menjadi tujuan mahasiswa, seniman dalam dan luar negeri.
Tujuan mereka tentu bukan untuk membeli genting sebagai atap rumah. Melainkan mengikuti program residensi kesenian di Jatiwangi. Program residensi ini rupanya memikat banyak seniman atau mahasiswa dari luar Jatiwangi. Saat ini misalnya ada warga Korea Selatan, Polandia, dan Swiss yang sedang residensi di sini.
Residensi artinya sebuah jalur yang membuka perkembangan praktik berkesenian serta dialog baru antar para kurator, peneliti, penulis, artisan, aktivis dan seniman bersama publik. Kesempatan ini digunakan bagi mereka yang ingin menggeluti seni dengan cara berinteraksi langsung bersama warga Jatiwangi.
Jatiwangi tak lepas dari peran seniman yang tergabung dalam Jatiwangi Art Factory (JAF). Adalah Arif Yudhi pada tahun 2005 bersama rekan-rekannya sesama seniman, mendirikan JAF di tengah lesunya industri genting saat itu.
Saat itu ada 15 desa di Jatiwangi yang memproduksi genting dari tanah liat. Sebagai gambaran, pada 1985-1990 jumlah pabrik genting di Jatiwangi mencapai 700 pabrik dengan mempekerjakan kurang lebih 300 pekerja di setiap pabrik.
Pada masa itu, eksploitasi tanah sebagai bahan baku genting dilakukan secara besar-besaran. Saking melimpahnya produksi, banyak rumah di sekitar pabrik yang memiliki pondasi, dinding, hingga pagar terbuat dari genting.
Namun sejak kepadatan penduduk yang mencapai 90 ribu jiwa pada tahun 1985 di Jatiwangi. Lambat laun industri ini mulai mengalami penurunan. Hingga puncaknya terjadi pada saat krisis moneter tahun 1998. Jumlah pabrik pun menurun drastis menjadi 300 pabrik genting saja.
“Orang beli beras saja susah apalagi bikin rumah. Dalam kondisi itu kita di sini ternyata tidak tahu apa-apa lagi selain membuat genting,” kata Ginggi Syarif Hasyim, adik Arif Yudhi yang juga turut mendirikan JAF.
Selama ini, kata mantan Kuwu Desa Jatisura ini, masyarakat Jatiwangi tergantung pada produksi genting. Tanah hanya dipandang sebagai sumber pencaharian penghasil genting. Hingga muncul gagasan bagaimana agar tanah tak sekedar dipandang sebagai bahan genting.
Dengan gagasan tersebut, JAF melakukan pendekatan terhadap warga dengan seni. Salah satunya seni membuat alat musik dari tanah. Sedangkan pada awal pendiriannya, JAF mengundang seniman dari dalam dan luar negeri untuk melakukan performance art di Jatiwangi. Para seniman diminta turun di tengah kehidupan masyarakat.
Aktivitas seni yang dijalankan JAF diharapkan merangsang kreativitas warga. Tercatat, sejumlah seniman yang pernah melakukan residensi di Jatiwangi berasal dari Yunani, Jerman, Singapura, Amerika Serikat, Bosnia, Meksiko, Argentina dan lain-lain. Sejumlah seniman dari kiblat seni di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta sering pulang-pergi ke Jatiwangi.
Jatiwangi diakui telah membuka peta baru kesenian Indonesia. Tiap acara yang digelar JAF mendapat antusias tinggi, salah satunya Festival Musik Keramik. Acara tiga tahunan ini selalu diikuti ribuan warga mulai SD hingga ibu-ibu PKK.
JAF berharap warga Jatiwangi tidak hanya menggantungkan hidup pada genting yang sudah digeluti turun-temurun. Dengan demikian kelesuan ekonomi pasca-industri yang dampaknya sangat berat tidak terulang kembali.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut informasi tentang 10 wisata Tangerang yang cocok untuk liburan keluarga.
Baca SelengkapnyaBerwisata ke Kuningan akan menjadi perjalanan yang dipenuhi keindahan alam, kekayaan budaya, dan petualangan menarik penuh kenangan.
Baca SelengkapnyaWisata paralayang memberikan pengalaman unik dan berbeda dalam menikmati pemandangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.
Baca SelengkapnyaKeindahan alam wisata Temanggung menawarkan pesona yang memukau bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaStasiun Senen menyediakan sejumlah fasilitas bagi para penumpang yang ingin mudik.
Baca SelengkapnyaDesa wisata ini memberikan pengalaman seru yang bikin menunggu waktu berbuka jadi tak terasa lama
Baca SelengkapnyaDesa Cibuntu dikenal karena keindahan alamnya dan telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu desa wisata terbaik di tingkat ASEAN.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca Selengkapnya