Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Tim GenPI saat eksplorasi Festival Nomoni di Palu

Cerita Tim GenPI saat eksplorasi Festival Nomoni di Palu Gempa Palu. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Gempa bumi yang diiringi tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, turut dirasakan Generasi Pesona Indonesia (GenPI). Saat kejadian, tim GenPI sedang bertugas meliput Festival Nomoni. Jelang pembukaan, bencana tersebut terjadi. Tim terpencar. Dan Kurniawan Widianto menjadi personel terakhir yang dievakuasi. Bagaimanakah kisah Kurniawan Widianto bisa survive? Berikut penuturannya.

Kamis (27/9), Tim GenPI untuk liputan Festival Nomoni Palu telah siap bergerak. Seperti biasa, Tim GenPI berkewajiban mem-viralkan kegiatan di Calendar of Event. Oleh karenanya, tim ini berkekuatan lengkap.

Ada Kurniawan Widianto asal Jakarta yang mewakili media, Zakaria asal Lombok yang menjadi koordinator lapangan, Akhmad David Kurnia Putra sebagai fotografer, Dwi Julian Iksan yang bertugas membuat video, serta Rani asal Maluku Utara yang memiliki kewajiban membuat teks untuk keperluan media sosial. Sedangkan perwakilan GenPI Palu, dipilih Suzana Dorothea. Sebagai Person In Charge, dipilih Frea Anetha.

Kurniawan Widianto yang akrab disapa Widi, berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, bersama Frea. Keduanya terbang dengan direct flight ke Palu.

"Semua persiapan dilakukan seperti biasa. Kita pun berangkat dari daerah masing-masing. Semua tim berkumpul di Palu 27 September. Di hari pertama tiba ini, tidak ada aktivitas yang kita lakukan. Tim beristirahat. Karena sebagian menempuh perjalanan jauh," terang Widi, Rabu (3/10).

Hari pertama ini, Tim GenPI untuk Festival Nomoni lebih banyak melakukan briefing. Persiapan dan lembagian tugas untuk liputan esok hari. "Setiap tim GenPI pasti melakukan briefing sebelum bertugas. Jadi saat di lapangan, semua sudah tahu harus berbuat apa," jelasnya.

Di hari kedua tim ini memanfaatkan waktu dengan berkeliling Kota Palu. Usai sarapan di Hotel Syah Regency, perjalanan dimulai. Karena pembukaan Festival Nomoni malam hari, tim memilih berkunjung ke salah satu destinasi yang ada di Kota Palu. Pilihan jatuh pada Cagar Budaya Banua Oge.

"Ini adalah Rumah Raja. Perjalanan ke destinasi adalah agenda rutin anak-anak GenPI. Jadi selain memg-cover Calendar Of Event, GenPI juga mengangkat destinasi-destinasi di daerah untuk diviralkan," paparnya.

Setelah puas berkeliling dan mengunjungi destinasi, Widi dan rekan-rekan akhirnya menuju lokasi Festival Nomoni sekitar pukul 16.30 WITA. Namun, karena saat itu lalu lintas lumayan padat, tim ini baru tiba di lokasi sekitar pukul 15.20 WITA. Dan inilah awal dari kisah mencelkam Widi dan kawan-kawan.

"Saat tiba di lokasi, kita langsung berpencar. Saya sendiri mencari spot-spot foto. Belum banyak yang bisa saya dapat dari lokasi Festival Nomoni. Saya sedang foto anjungan dengan latar belakang jembatan kuning Palu yang indah," katanya mengisahkan.

Baru 10 menit di lokasi, tiba-tiba bumi berguncang. Gempa berkekuatan 7 skala richter mengguncang hebat. Lokasi Festival Nomoni pun rusak. Kepanikan terjadi. Terlebih tak lama kemudian ombak tsunami datang.

"Semua panik dan menyelamatkan diri. Kita dievakuasi ke Laawani Petobo dengan Kawa Tuna, kita diarahkan untuk ke daerah itu. Tapi, posisi tim sudah terpisah. Dan saya lost kontak dengan anggota tim yang lain," katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang seluruh anggota komunitas yang selalu menyuarakan pariwisata itu bisa lepas dari bancana.

"Selalu berprasangka yang baik kepada Allah SWT. Dan percayalah selalu ada hikmah dibalik setiap masalah," paparnya.

(mdk/hrs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Baca Selengkapnya
Cerita Peltu Satuni saat Tugas di Timor Timur, Mayjen TNI Kunto Sakit Tidak Mau di Evakuasi 'Tak Tembak Nanti Heli Turun'

Cerita Peltu Satuni saat Tugas di Timor Timur, Mayjen TNI Kunto Sakit Tidak Mau di Evakuasi 'Tak Tembak Nanti Heli Turun'

Kunto Arief dikenal sebagai pemimpin prajurit yang bijak dan menyejahterakan anggotanya di medan perang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Baru 9 Bulan Tugas di Papua

Mengenal Sosok Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Baru 9 Bulan Tugas di Papua

Mendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Mantan Pramugara Berhenti Bekerja Malah Jadi Waria, Ternyata Keluarganya Tak Sembarangan

Kisah Mantan Pramugara Berhenti Bekerja Malah Jadi Waria, Ternyata Keluarganya Tak Sembarangan

Aldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Momen Letda Kinan Anak Mayjen Kunto Bertemu Orangtua di Tempat Dinas, Cium Tangan lalu Dipeluk dan Dicium Hangat

Momen Letda Kinan Anak Mayjen Kunto Bertemu Orangtua di Tempat Dinas, Cium Tangan lalu Dipeluk dan Dicium Hangat

Berikut momen Letda Kinan anak Mayjen Kunto Arief saat bertemu orangtua di tempat dinas.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut

TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut

Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Kala Jenderal TNI Terkenang Masa Kecilnya, Diomeli Orang Tua Gara-Gara Pertanyakan Hal Ini

Kala Jenderal TNI Terkenang Masa Kecilnya, Diomeli Orang Tua Gara-Gara Pertanyakan Hal Ini

Di perayaan itu, Maruli juga memuji jajarannya yang telah banyak membuat kegiatan sosial khususnya di daerah Papua.

Baca Selengkapnya