Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

8 Kebenaran tentang Pemerkosaan yang Wajib Dipahami Semua Orang

8 Kebenaran tentang Pemerkosaan yang Wajib Dipahami Semua Orang Ilustrasi pemerkosaan. ©2015 Merdeka.com/www.weeklyvoice.com

Merdeka.com - Pemerkosaan merupakan salah satu kejahatan tertua di dunia. Sejak berabad-abad yang lalu, pelanggaran terhadap hak asasi manusia ini telah dilakukan.

Bahkan hingga saat ini, kasus pemerkosaan terjadi setiap jam di setiap belahan bumi, bahkan menjadi tajuk berita di media massa.Tetapi masih banyak dari kita yang memiliki pemahaman salah kaprah tentang tindak pemerkosaan.

Berikut ini kebenaran tentang pemerkosaan dari sejumlah yayasan yang menaungi korban-korban pemerkosaan di dunia yang perlu kita pahami.

Tak sebatas penetrasi vaginal semata

Menurut Rape Crisis Center of Medina and Summit Counties, pemerkosaan adalah kekerasan seksual yang tidak terbatas pada penetrasi vaginal semata.

Penetrasi anal dan oral juga bisa dikatakan pemerkosaan jika tidak disertai consent (persetujuan kedua belah pihak).

Persetujuan yang diberikan di bawah tekanan pun tidak bisa disebut consent. Jadi, ini masih masuk dalam definisi tindak pemerkosaan.

Pemerkosaan didasari nafsu belaka adalah mitos

Pemerkosaan adalah kejahatan yang disebabkan oleh nafsu atau dorongan seksual yang tidak terkontrol dan kebutuhan untuk mendapatkan kepuasan seksual semata? Itu adalah mitos.

Menurut Roger Williams University, meskipun dorongan seksual ikut terlibat dalam sejumlah kasus pemerkosaan, namun motivasi dalam tindak pemerkosaan tidak sesederhana itu.

Sejumlah riset oleh para psikolog seperti Nicholas Groth menunjukkan motif yang dominan dalam sebagian besar tindak pemerkosaan adalah kekuasaan dan kontrol atas korban, dengan sejumlah kecil pelaku termotivasi oleh kemarahan dan sadisme. Intinya, pemerkosaan bukan hanya tentang seks. Mayoritas pelaku tindak pemerkosaan memilih tindakan tersebut sebagai upaya untuk mendobrak privasi korban, mempermalukan, dan mengintimidasinya secara fisik maupun mental.

Sebagian besar pemerkosaan dilakukan oleh orang terdekat

Salah jika kita beranggapan kalau sebagian besar tindak pemerkosaan dilakukan oleh orang asing berwatak sadis yang ditemui korban di jalan.

Menurut Rape Crisis Center of Medina and Summit Counties, Roger Williams University, dan Rape, Abuse, & Incest National Network (RAINN), lebih dari 50 persen pelaku tindak pemerkosaan adalah orang yang dikenal korban.

Banyak di antaranya yang tidak menunjukkan gejala gangguan mental dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan TKP pemerkosaan pun kebanyakan lokasi yang familiar bagi korban sendiri.

Tidak melawan bukan berarti suka sama suka

"Saya sama sekali tidak melawan. Saya tidak tahu apakah yang terjadi kepada saya termasuk tindak pemerkosaan."

Korban perkosaan seringkali tidak melakukan perlawanan karena terlalu takut, merasa terancam, atau merasa tak sanggup membela diri.

Menurut Rape Crisis Center of Medina and Summit Counties, sedikit sekali korban pemerkosaan yang tidak sanggup melawan karena berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba.

Bahkan sebagian besar korban pemerkosaan tidak menunjukkan tanda-tanda cedera fisik. Mereka tidak diancam dengan pisau atau pukulan. Ancaman pelaku bisa jadi melibatkan intimidasi fisik sederhana atau verbal saja. Tetapi, meskipun pelaku tidak menggunakan kekerasan fisik dan korban tidak melakukan perlawanan, tidak berarti hubungan seksual yang terjadi adalah suka sama suka.

Bukan karena cara berpakaian korban

Pemerkosaan bukan tentang bagaimana korban berpakaian atau bagaimana cara dia duduk di atas kendaraan.

Meskipun banyak wanita yang mengenakan busana tak sesuai norma masyarakat, bukan berarti mereka sengaja menempatkan diri untuk menjadi target pemerkosa. Dan jelas bukan berarti tindak pemerkosaan yang terjadi pada diri mereka bisa dimaklumi.

Bahkan di negara-negara di mana orang menggunakan pakaian serba tertutup, kasus pemerkosaan masih sering terjadi. Sekali lagi, hasrat seksual bukan motif utama dan satu-satunya alasan dalam pemerkosaan.

Pria juga bisa jadi korban pemerkosaan

Menurut RAINN, pria juga bisa menjadi korban pemerkosaan. Kebanyakan dari kita beranggapan kalau penetrasi tidak bisa terjadi tanpa partisipasi sukarela dari pria. Kenyataannya, pria bisa mengalami ereksi saat berada dalam tekanan mental (misalnya ancaman).

Kebanyakan pelaku tindak pemerkosaan pada pria adalah pria lain atau wanita dewasa yang melakukan pelecehan kepada korban saat anak-anak.

Selain itu, umumnya korban pria mengalami dampak emosional yang lebih signifikan daripada wanita karena merasa harga diri mereka terluka.

Korban pemerkosaan rentan depresi dan trauma

Menurut data Menurut Rape Crisis Center of Medina and Summit Counties, korban pemerkosaan memiliki kecenderungan 3 kali lipat untuk mengalami depresi daripada orang biasa dan kecenderungan 6 kali lipat untuk mengalami trauma.

Akibatnya, mereka juga memiliki kecenderungan yang jauh lebih besar lagi untuk kecanduan alkohol, obat-obatan terlarang, dan bunuh diri. Mereka umumnya dihantui rasa malu, takut akan penghakiman orang sekitar, dan perasaan bersalah karena tidak melakukan lebih untuk melawan pelaku pemerkosaan.

Sebagian besar tak dilaporkan dan diadili

Menurut data dari RAINN, 68 persen tindak pemerkosaan yang terjadi tidak dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Dan 98 persen pelaku tindak pemerkosaan tidak dihukum dengan sepantasnya.

Itulah 8 kebenaran tentang tindak pemerkosaan yang wajib kita pahami.

(mdk/tsr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Islam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya

Islam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya

Merdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.

Baca Selengkapnya
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.

Baca Selengkapnya
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Apa yang Dimaksud dengan Pemilu? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Apa yang Dimaksud dengan Pemilu? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Pemilu adalah landasan bagi pembentukan pemerintahan yang mewakili kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Berkas Perkara Kasus Ujaran Kebencian Seret TikTokers AB Dinyatakan Lengkap

Berkas Perkara Kasus Ujaran Kebencian Seret TikTokers AB Dinyatakan Lengkap

berkas perkara dinyatakan lengkap pada tanggal 7 Februari 2024 dengan satu orang tersangka

Baca Selengkapnya
Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu

Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu

Sebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Batas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.

Baca Selengkapnya
Kenali Tiga Jenis Kebotakan yang Rentan Dialami oleh Masyarakat

Kenali Tiga Jenis Kebotakan yang Rentan Dialami oleh Masyarakat

Masalah kebotakan rentan terjadi pada masyarakat terutama pada tiga jenis tertentu berikut.

Baca Selengkapnya
4 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Setelah Makan, Bisa Ganggu Pencernaanmu Lho!

4 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Setelah Makan, Bisa Ganggu Pencernaanmu Lho!

Berbagai kebiasaan buruk setelah makan yang perlu kamu hindari agar kesehatan pencernaan bisa terjaga.

Baca Selengkapnya