Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Menengok Kota Terpanas di Dunia, 2 Menit Kulit Terpapar Matahari Langsung Terbakar

Menengok Kota Terpanas di Dunia, 2 Menit Kulit Terpapar Matahari Langsung Terbakar

Unik

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Menengok Kota Terpanas di Dunia, 2 Menit Kulit Terpapar Matahari Langsung Terbakar

Kota terpanas di dunia yakni dimiliki oleh negara Iran. Pada salah satu sudutnya, Iran memiliki gurun pasir bernama Lut. Gurun panas tersebut tepatnya yakni berada di bagian tenggara Iran.

Menengok Kota Terpanas di Dunia, 2 Menit Kulit Terpapar Matahari Langsung Terbakar

Dengan luas permukaan tanah sekitar 51.800 kilometer persegi, gurun garam yang luas ini memiliki banyak tempat misterius. Area-area tersebut bahkan hampir belum pernah terjamah manusia.

Menengok Kota Terpanas di Dunia, 2 Menit Kulit Terpapar Matahari Langsung Terbakar

Dalam sejarahnya tercatat, Gurun Lut memiliki titik terpanasnya yakni pada suhu 70,3 derajat Celcius. Pada suhu ini, segala sesuatu yang terpapar sinar matahari akan segera memanas hingga terbakar.

Menengok Kota Terpanas di Dunia, 2 Menit Kulit Terpapar Matahari Langsung Terbakar

"Moderate-Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) milik NASA yang dipasang pada satelit Aqua mencatat bahwa permukaan tanah terpanas di dunia berada di Gurun Lut, dengan suhu mencapai 70,7°C (159,3°F) pada tahun 2005," demikian dikutip dari keterangan unggahan.

Menengok Kota Terpanas di Dunia, 2 Menit Kulit Terpapar Matahari Langsung Terbakar

Salah satu hal terlarang di kota terpanas di dunia ini yakni untuk tak berada di bawah paparan matahari langsung selama lebih dari dua menit. Jika tidak, maka ada berbagai risiko yang dapat dialami seseorang. "Jika kita berada di luar selama lebih dari dua menit, tidak boleh ada bagian tubuh yang terbuka," ungkap sang pemilik video.

Menengok Kota Terpanas di Dunia, 2 Menit Kulit Terpapar Matahari Langsung Terbakar

Guna mendinginkan suhu di dalam tubuh, warga setempat biasanya memiliki kebiasaan yang cukup unik. Salah satunya yakni mencelupkan selembar kain ke dalam air lalu diletakkan di atas kepala masing-masing. "Ketika berhasil menemukan air, kami langsung mencelupkan syal kami ke dalamnya sebagai penyejuk alami dan menggunakannya di atas kepala kita untuk mengurangi panas," terang salah satu warga setempat.