Keramaian saat masyarakat Suku Tengger merayakan Hari Raya Karo ke-238 di Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Selasa (6/10). Hari Raya Karo merupakan cara bagi masyarakat Tengger dalam mengucap syukur atas berkah Tuhan Yang Maha Esa serta memberikan penghormatan kepada leluhur.
Masyarakat Suku Tengger rayakan Hari Raya Karo
Tradisi Unik
Dalam perayaan Hari Raya Karo ini masyarakat Tengger tampak membawa berbagai jajanan untuk Sedekah Pangonan, yakni pengucapan rasa terima kasih kepada alam.
Masyarakat Tengger berduyun-duyun menuju tempat perayaan Hari Raya Karo, yakni di tanah pemakaman desa setempat.
Perangkat adat memimpin doa saat perayaan Hari Raya Karo sebelum menuju ke makam leluhur.
Perangkat adat memberikan mantra pada jajanan yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar dan digunakan untuk taping atau sesembahan untuk kebun, ternak dan sawah, yang menjadi sumber kehidupan.
Setelah memimpin doa bersama, perangkat desa bersama masyarakat berjalan menuju makam leluhur selama perayaan Hari Raya Karo.
Aksi jaran kecak yang bergoyang mengikuti irama tetabuhan meramaikan rombongan perangkat desa dan masyarakat yang berjalan menuju makam leluhur.
Masyarakat Tengger memadati tanah pemakaman desa setempat saat mengikuti upacara Hari Raya Karo.
Di tanah pemakaman tersebut masyarakat Tengger berziarah ke makam leluhur masing-masing serta leluhur Desa Ngadas, yakni Mbah Sedek, Mbah Tirun, serta Mbah Asmokerto.
Mengenal Baronde, Tradisi Gotong Royong Masyarakat Tanah Datar saat Panen Padi
Tradisi ini menjadi simbol kekompakan masyarakat dalam melakukan aktivitas pertanian.
Mengenal Baronde, Tradisi Gotong Royong Masyarakat Tanah Datar saat Panen Padi
Tradisi ini menjadi simbol kekompakan masyarakat dalam melakukan aktivitas pertanian.
Tradisi Batagak Penghulu, Upacara Pengangkatan Seseorang Menjadi Pemimpin Adat
Sebuah upacara adat Minangkabau ini diperuntukkan ketika seseorang menjadi Panghulu atau disebut dengan pemimpin adat atau klan yang cukup sakral.
Mengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian
Mengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian.
Mengenal Geriten, Rumah Penyimpanan Tulang-belulang Nenek Moyang Batak Karo yang Penuh Makna
Secara umum geriten hampir mirip seperti bangunan tradisional milik Suku Batak Karo yaitu siwaluh jabu, hanya saja ukuran dari rumah ini lebih kecil.
Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang
Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
Mengenal Orang Sekak, Suku Asli Bangka Belitung yang Hidup Berdampingan dengan Laut
Salah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.
Rumah Baghi, Tempat Tinggal Masyarakat Suku Besemah yang Penuh Makna hingga Tahan Gempa
Selain kuat dan tahan gempa, konsep konstruksi rumah baghi ini juga unik.
Mengenal Kudok, Senjata Tradisional Bumi Besemah Sumsel yang Digunakan untuk Berkebun
Senjata ini sudah biasa biasa digunakan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari seperti berkebun
Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh
Adanya ritual ini bisa menjadi potensi wisata yang mengundang wisatawan dari berbagai daerah.
Mengenal Uniknya Pantai Bakaro di Manokwari, Ada Tradisi Memanggil Ikan Pakai Peluit
Memanggil ikan memakai peluit merupakan bagian dari tradisi warga di Pantai Bakaro sejak puluhan tahun silam
Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral
Salah satu tarian tradisional Indonesia ini mengandung kepercayaan dan juga penuh pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.