Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Bencana alam

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Seorang wanita hampir terjatuh di dekat sebuah pohon yang patah di tengah hujan dan angin kencang saat Topan Mangkhut mendekati wilayah Shenzhen, China, Minggu (16/9). Usai memporak-porandakan Filipina, badai angin Topan Mangkhut yang memiliki kecepatan angin 285 kilometer per jam ini memasuki wilayah Shenzhen, China dan Hong Kong.

Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Seorang wanita menggunakan mantel berlari di tengah badai dan hujan lebat saat Topan Mangkhut mendekati Shenzhen di China, Minggu (16/9).

Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Seorang wanita berusaha mempertahankan payungnya yang tertiup angin kencang saat Topan Mangkhut mendekati wilayah Shenzhen di China, Minggu (16/9).

Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Seorang wanita berusaha mempertahankan payungnya yang tertiup angin kencang saat Topan Mangkhut mendekati wilayah Shenzhen di China, Minggu (16/9).

Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Seorang jurnalis meliput di tengah hantaman gelombang air laut saat Topan Mangkhut melanda Heng Fa Chuen, sebuah distrik perumahan di pinggir pantai di Hong Kong (16/9).

Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Seorang wanita berusaha mempertahankan payungnya yang tertiup angin kencang saat Topan Mangkhut mendekati wilayah Shenzhen di China, Minggu (16/9).

Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Seorang wanita berusaha mempertahankan payungnya yang tertiup angin kencang saat Topan Mangkhut mendekati wilayah Shenzhen di China, Minggu (16/9).

Perjuangan warga di tengah hantaman Topan Mangkhut

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha mendorong sebuah mobil yang mogok di tengah badai Topan Mangkhut melanda Heng Fa Chuen di Hong Kong (16/9).