Xi Jinping yang Dicintai dan Diam-Diam Dibenci Rakyat China
Merdeka.com - Xi Jinping menjadi pemimpin paling kuat China sejak Mao Zedong. Dia telah 10 tahun berkuasa atau dua periode. Dia disebut memanfaatkan Kongres Partai Komunis untuk kembali berkuasa untuk periode ketiga.
Xi memang dibesarkan Partai Komunis. Dia sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil presiden. Namun tidak banyak yang mengetahui ambisi Xi atau memperkirakan seperti apa kepemimpinannya ke depan.
Awalnya sejumlah orang senang dengan karier Xi yang cemerlang di Partai Komunis. Salah satu yang memperhatikan perjalanan karier Xi adalah seorang akademisi dan juga aktivis Uighur, Ilham Tohti (53), yang kini tinggal di Amerika Serikat.
-
Kapan Kaisar Qianlong memerintah? Dia diculik dan dipersembahkan untuk Kaisar Qianlong di Peking, penguasa seantero China yang memerintah dari tahun 1735 hingga 1795.
-
Siapa yang memimpin Dinasti Zhou Utara? Dinasti Zhou Utara yang dipimpin suku Xianbei ini merupakan salah satu dari dinasti-dinasti Utara yang ada dalam periode Dinasti Utara dan Selatan di China, yang berlangsung dari tahun 557 hingga 581 M.
-
Mengapa Tiongkok penting untuk kemendag? Republik Rakyat Tiongkok mitra ASEAN terbesar sejak 2009. Tiongkok adalah sumber investasi asing terbesar keempat di antara mitra-mitra dialog ASEAN. Melihat peran ASEAN dan Tiongkok yang penting bagi kawasan, kerja sama antara kedua belah pihak harus terus ditingkatkan,“ kata Zulkifli Hasan.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Kapan China dominasi teknologi? Dikutip dari The Guardian, Selasa (18/7), China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute.
-
Bagaimana China mencapai dominasi teknologi? “Mereka membangun keunggulan yang terkadang menakjubkan dalam penelitian dan berdampak tinggi di sebagian besar domain teknologi kritis dan yang sedang berkembang,“
Namun dalam satu dekade terakhir, China semakin otoriter. Ini jelas terlihat di wilayah Xinjiang. China diduga melakukan persekusi terhadap jutaan warga etnis Uighur dan etnis minoritas lainnya di wilayah tersebut.
Ilham Tohti pernah ditangkap pada Januari 2014 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena "separatisme".
Sejumlah pihak memperkirakan, 1 juta lebih warga Uighur dan minoritas lainnya ditangkap otoritas Xinjiang. Amerika Serikat (AS) menuding China melakukan genosida terhadap warga Uighur. Pejabat HAM PBB mengatakan dalam laporan terbaru, penyiksaan terhadap etnis minoritas di Xinjiang bisa dikategorikan kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun China membantah semua tudingan itu.
Apa yang terjadi di Xinjiang merupakan indikasi yang jelas bahwa Xi merupakan pemimpin yang berbeda, dikutip dari laman NPR, Rabu (19/10).
Kebijakan Xi yang juga banyak dikritik di dalam negeri adalah pembatasan Covid-19 yang sangat ketat. China memberlakukan lockdown atau penutupan wilayah dalam periode yang sangat lama.
"Kami terpenjara selama empat bulan. Itu (lockdown) terlama di Shanghai," kata seorang warga Shanghai, Vis, yang hanya ingin dicantumkan nama panggilannya karena takut bermasalah dengan pemerintah.
Vis mengatakan akibat lockdown panjang tersebut, usahanya mati dan dia sangat geram dengan kebijakan tersebut.
Xi Jinping memberlakukan kebijakan "nol Covid", dengan pembatasan yang sangat ketat. Bagi Xi, rendahnya angka kematian dan kasus Covid merupakan bukti bahwa sistem politik China lebih unggul daripada negara-negara Barat, yang mencatat kasus kematian Covid sampai angka jutaan.
Namun kebijakan ketat Xi berdampak pada perekonomian negaranya. Bagi banyak orang, dampak lockdown sangat merugikan.
"Kami tak berdata dan juga ingin menangis," kata pemilik studio yoga ini.
Vis dan tetangganya membuat protes tertulis lalu direkam dan diputar di tempat umum agar didengar semua orang. Karena aksinya itu, dia ditangkap polisi selama 11 hari.
Dia jujur dan lurus
Kendati banyak menuai kritik, Xi juga mendapat pujian dari rakyatnya. Dia dinilai berhasil memimpin China.
"Xi Jinping itu orang baik," kata Lao Zhang (72) kepada NPR yang ditemui di sebuah taman di Beijing.
"Menurut saya dia jujur dan lurus," lanjut mantan buruh pabrik ini.
Menurut Lao, dia melihat banyak perubahan di China.
Selama Revolusi Kebudayaan 1966-1976, Zhang dikirim ke pedesaan di China barat laut untuk bekerja, tidak jauh dari daerah di mana Xi bekerja keras sebagai pemuda di era yang bergejolak itu. Lao mengatakan dia tahu tentang Xi sejak saat itu — dan menyukai gayanya.
Lao percaya Xi memahami penderitaan rakyat miskin karena pengalamannya dalam Revolusi Kebudayaan, dan mampu mengambil tindakan yang tidak dapat dilakukan pendahulunya karena Xi dikenal sebagai "pangeran" - anak revolusioner. Ayah Xi, Xi Zhongxun, adalah seorang pejuang gerilya dalam perang saudara dan kemudian menjadi wakil perdana menteri.
Lao juga memuji Xi karena mampu mengatasi masalah paling mendesak di China yaitu korupsi, kemiskinan, dan kesenjangan. Dia juga memuji Xi karena tegas membela kedaulatan China di panggung internasional.
"Kami ingin dia tetap menjabat dan setidaknya satu periode lagi," ujar Lao.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden China, Xi Jinping mencopot menterinya gara-gara hal sepele. Sang menteri tidak nongol di publik beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaDia Kaisar pertama Tiongkok yang berhasil mempersatukan seluruh kerajaan dengan kejam.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke China. Setelah tiba, Jokowi langsung melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaMengingat hampir 2 tahun belakangan para kepala negara tersebut makin sering bertemu dalam berbagai kesempatan.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping saling memberikan pujian satu sama lain dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Baca SelengkapnyaMomen pelantikan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia periode ke-5 berlangsung mewah di Istana Kremlin, Moskow.
Baca SelengkapnyaPertempuran ini mencakup serangkaian operasi militer antara pasukan Kekaisaran Jepang dan Republik Tiongkok.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden China Xi Jinping di the Great Hall of the People in Beijing, China
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan, bahwa pertemuan ini merupakan wujud komitmen kemitraan strategis antara Indonesia dan China.
Baca Selengkapnya