WHO: Omicron Tetap Berbahaya Bagi yang Belum Divaksin
Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin memperingatkan varian Omicron tetap berbahaya bagi mereka yang belum divaksin.
WHO menuturkan lonjakan kasus Covid global belakangan ini terjadi karena varian Omicron yang lebih mudah menyebar ketimbang varian Delta sebelumnya.
Laman the Guardian melaporkan, Kamis (13/1), lebih dari 15 juta kasus dilaporkan kepada WHO pekan lalu dan jutaan kasus lagi diperkirakan tidak tercatat.
"Meski Omicron tidak lebih parah dari Delta tapi virus ini masih berbahaya--terutama bagi yang belum divaksin," kata Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyes dalam jumpa pers.
"Kita tidak boleh biarkan virus ini menyebar bebas, apalagi masih banyak di dunia yang belum divaksin. Mayoritas mereka yang dirawat di rumah sakit saat ini adalah mereka yang belum divaksin."
Meski vaksin masih sangat efektif dalam mencegah kematian dan sakit parah akibat Covid-19, tapi vaksin tidak sepenuhnya bisa mencegah penularan, kata Tedros.
"Semakin menular artinya semakin banyak yang dirawat inap, makin banyak kematian, makin banyak orang tidak bisa bekerja, termasuk guru, tenaga kesehatan dan ini menimbulkan risiko munculnya varian lain yang lebih mudah menular dan mematikan ketimbang Omicron."
Tedros menuturkan jumlah kematian di seluruh dunia masih stabil di angka 50.00 per pekan.
"Belajar hidup bersama dengan virus ini bukan berarti kita bisa menerima angka kematian ini," kata dia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaZubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaKematian secara alami lebih sering dijumpai dan dialami oleh manusia. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang kematian alami yang seharusnya dialami oleh manusia!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidur merupakan fase penting untuk memulihkan kerja tubuh. Walau begitu, terlalu banyak tidur ternyata bisa menjadi penyebab masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaMengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Baca SelengkapnyaOrang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca Selengkapnya