Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Miskin India Terpaksa Bekerja Saat Lockdown, Terima Risiko Dipukul Polisi

Warga Miskin India Terpaksa Bekerja Saat Lockdown, Terima Risiko Dipukul Polisi Patroli polisi India di tengah wabah corona. ©2020 AFP PHOTO/SAJJAD HUSSAIN

Merdeka.com - Perdana Menteri (PM), Narendra Modi pada 23 Maret tiba-tiba mengumumkan akan memberlakukan lockdown total di seluruh India. Hal ini membuat banyak jasa layanan pesan antar dan penyedia jasa layanan vital tak siap, menyebabkan kebingungan dan bentrokan antara polisi dan staf mereka di banyak daerah. Seperti dilaporkan wartawan BBC, Vikas Pandey.

Suresh Shah dan saudaranya, Ramprasad, menjual sayuran di Noida, pinggiran Delhi selama 15 tahun. Kegiatan sehari-hari mereka termasuk mengambil sayuran dari pasar grosir pada pagi hari dan kemudian menjualnya di gerobak kecil mereka pada sore hari.

Itu adalah kegiatan rutin hari-hari biasa bagi jutaan pedagang sayur di seluruh India. Tapi pada Selasa, rutinitas itu hancur berantakan.

Kedua bersaudara itu mengambil sayuran pada pukul 06.00 dan tiba di rumah satu jam kemudian. Mereka mengisi gerobak mereka dan keluar pada sore hari itu seperti biasa.

Tetapi kemudian petugas polisi mendekati gerobak mereka dan mulai meneriaki mereka menggunakan bahasa kasar.

Suresh mencoba menjelaskan kepada polisi, tapi sebelum dia menyadari apa yang sedang terjadi, salah satu polisi memukulnya cukup keras dengan tongkat. Dia kembali dipukul beberapa kali dan kemudian dipaksa membereskan gerobaknya dan pergi.

Itu artinya dia kehilangan sekitar 3.000 rupee atau USD 40 karena tak bisa menjual apapun.

"Saya dipukul dengan cukup keras dan bahkan sampai hari ini saya sulit duduk. Tapi yang lebih menyakitkan adalah itu sebuah kerugian cukup besar bagi saya karena saya hanya mendapat untung 300 rupee setiap hari," jelasnya, dikutip dari BBC, Sabtu (28/3).

Dia mengatakan, pedagang sayur seperti dirinya biasa dipukul polisi.

"Tetapi kali ini mereka memukuli kami ketika kami benar-benar berusaha membantu. Saya tahu risiko virus corona dan itulah mengapa peran kami sekarang lebih penting daripada sebelumnya," tambahnya.

Saudaranya berkata bahwa mereka beristirahat selama sehari dan kembali ke pasar.

"Kami perlu keluar dan mencari uang untuk keluarga kami. Tetapi yang lebih penting, orang membutuhkan persediaan dan kami membantu mereka tetap di dalam rumah. Kami membutuhkan dukungan dan bukan pukulan serta siksaan," kata Ramprasad Shah.

Kami Bukan Musuh

Insiden serupa dilaporkan di beberapa negara bagian beberapa hari setelah lockdown diberlakukan. Polisi Delhi bahkan memberhentikan sementara seorang petugas yang diduga memukuli seorang penjual sayur.

Selain dari polisi, para pedagang juga menghadapi pelecehan dari Resident Welfare Associations (RWA) - kelompok-kelompok lokal non-pemerintah yang mengurus pemeliharaan lingkungan dan masyarakat perumahan.

Rajesh Kumar diberitahu oleh RWA bahwa dia tidak bisa menjual buah-buahan di kawasan perumahan.

"Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa saya pergi ke pasar grosir sayuran yang ramai dan saya mungkin telah terinfeksi. Tetapi orang yang sama juga menginginkan diantarkan (pesanan) sampai depan pintu rumah mereka. Mengapa kita diperlakukan seperti ini?"

Hadapi Situasi Baru

Pedagang seperti Rajesh dan Shah bersaudara adalah tulang punggung rantai pasokan barang-barang penting India, terutama di kota-kota kecil dan desa.Mereka membawa sayuran, buah, biji-bijian, roti, dan susu ke jutaan rumah setiap hari. Tetapi lockdown telah memutus hubungan penting ini dalam rantai pasokan.Agar masa lockdown 21 hari berhasil, mereka harus bekerja dan harus tahu bagaimana melindungi diri terhadap virus.Sejumlah pemerintah negara bagian telah mengumumkan vendor atau pedagang akan mendapatkan izin, memperingatkan polisi untuk tidak menghentikan mereka menjalankan bisnis mereka.Kepala kepolisian Uttar Pradesh, HC Awasthy mengatakan kepada BBC bahwa "ini adalah tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya"."Ada beberapa insiden menyimpang dalam dua hari pertama. Kami sebagian besar menegakkan lockdown secara damai. Polisi telah diberitahu untuk tenang dan sabar menghadapi masyarakat. Situasi ini baru bagi semua orang," jelasnya.Prioritas utama pasukannya, katanya, adalah bekerja dengan pemerintah daerah untuk memastikan masyarakat mendapatkan pasokan kebutuhan dasar."Kita harus menghindari pertemuan massal di mana saja - baik itu toko, bank atau tempat lain. Kita bersama-sama, jadi saya mendesak orang untuk bersabar dengan polisi juga."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Parto Patrio yang Sempat Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit dan Harus Jalani Operasi
Kondisi Terkini Parto Patrio yang Sempat Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit dan Harus Jalani Operasi

Kabar terbaru mengenai Parto Patrio sungguh mengejutkan. Ia mendadak dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi.

Baca Selengkapnya
Tak Ada yang Menolong Korban Kecelakaan, Wanita Petugas 119 Ini Sigap Membantu Meski Sudah Jam Pulang Kerja
Tak Ada yang Menolong Korban Kecelakaan, Wanita Petugas 119 Ini Sigap Membantu Meski Sudah Jam Pulang Kerja

Momrn petugas 119 bantu korban kecelakaan saat akan pulang kerja ini viral, tuai pujian.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya