Theresa May Berencana Temui Pangeran Saudi Untuk Bahas Pembunuhan Jamal Khashoggi
Merdeka.com - Perdana Menteri Inggris Theresa May mulai menunjukkan perhatiannya terhadap skandal kematian jurnalis Jamal Khashoggi. May pun berencana untuk membahas kasus ini dengan Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman di sela-sela pertemuan KTT G20 di Argentina.
"Saya ingin berbicara dengan putra mahkota Arab Saudi. Pesan yang saya berikan akan sangat jelas. Ini mengenai masalah Jamal Khashoggi dan tentu saja masalah Yaman," katanya kepada awak media dalam penerbangan menuju Buenos Aires, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (30/11).
"Untuk masalah Khashoggi, kami ingin melihat penyelidikan penuh dan transparan mengenai apa yang terjadi agar jelas siapa saja yang bertanggung jawab dan bisa dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.
Sebagai informasi, Pangeran Muhammad melakukan kunjungan ke luar negeri pertamanya sejak kasus pembunuhan Khashoggi merebak. Pembunuhan wartawan surat kabar Amerika Serikat Washington Post itu pun dikaitkan dengan Pangeran Muhammad. Pangeran Muhammad dituding menjadi dalang dari pembunuhan Khashoggi di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.
Tudingan itu tentu ikut menekan hubungan Saudi dengan pihak Barat dan merusak citra Pangeran Muhammad di mata dunia. Pihak Saudi sendiri telah menyangkal terlibat dengan pembunuhan itu.
Selain harus berhadapan dengan tekanan pihak luar terkait kasus Khashoggi, Saudi juga harus menerima seruan negara Barat untuk mengakhiri kampanye militer di Yaman. Perang yang diluncurkan oleh Pangeran Muhammad telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.
"Solusi jangka panjang untuk Yaman juga menjadi perhatian politik kami dan kami akan mendorong semua pihak untuk benar-benar mencari dan melaksanakan solusi itu," tegas May.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza.
Baca SelengkapnyaSejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaDalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSri Sultan Hamengku Buwono X mengonfirmasi bahwa Presiden Joko Widodo memintanya untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.
Baca Selengkapnya