Terkepung, mantan juru bicara Taliban menyerah
Merdeka.com - Militer Pakistan menyebut pemimpin Taliban paling dicari, Sajjid Mohmand, telah menyerah dan menyebutnya sebagai kemenangan besar. Sampai saat ini, aparat keamanan terus memburu dan berusaha menghabisi sisa-sisa kekuatan Taliban di Pakistan, demikian dilansir The New York Times, Selasa (18/4).
Mohmand, atau lebih dikenal Ehsanullah Ehsan, merupakan juru bicara utama di Taliban Pakistan. Dia sangat ulung memanfaatkan kampanye di media, sangat mahir menggunakan jaringan media sosial dan menerima banyak panggilan telepon serta pesan singkat dari jurnalis lokal juga kantor media untuk mengklaim bertanggung jawab atas serangan terorisme.
"Dia sudah kami tahan," ujar juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor dalam konferensi pers di Rawalpindi. Sang jenderal juga tidak menjelaskan secara rinci pertukaran yang dilakukannya dengan Mohmand hingga rela menyerahkan diri.
Mohmand merupakan salah satu anggota Taliban yang sangat dikenali, juga dikenal sebagai Tehrik-e-Taliban Pakistan, sampai 2013. Pada tahun itu, dia kehilangan kepercayaan dari pemimpin tertinggi Taliban usai memberikan mengkritik Taliban di Afghanistan, dan dia dituduh membuat 'kesalahpahaman' antara dua kelompok itu.
Setelah dicopot, Mohmand bergabung dengan pecahan kelompok Taliban garis keras,. Jamaat-ul-Ahrar, yang juga mengklaim banyak serangan teroris di Pakistan. Dia juga mengabdi pada kelompok itu hingga Maret lalu.
Jamaat-ul-Ahrar bisa tumbuh dan berkembang setelah berpisah dari Taliban akibat perseteruan kekuasaan dan perbedaan ideologi, banyak di antaranya terjadi setelah dimulainya pembicaraan damai antara kelompok utama dengan pemerintah Pakistan beberapa tahun lalu.
Mohmand menyerukan dan mengumumkan sejumlah kekerasan atas sejumlah aksi terorisme, termasuk serangan terhadap Malala Yousafzai, perempuan pakistan yang memenangi hadiah Nobel yang memegang teguh pendidikannya, penembakan jurnalis Pakistan Hamid Mir dan pembunuhan 11 pendaki gunung di utara Pakistan pada 2013. Baru-baru ini Jamaat-ul-Ahrar mengklaim penyerangan di timur Kota Lahore.
Ada beberapa spekulasi yang menyebutkan Mohmand akan diberikan perlindungan militer guna mencegah aksi balas dendam dari kelompok lamanya. Akan tetapi, tidak ada pernyataan resmi atas dugaan tersebut, dan pejabat militer enggan memberikan komentar lebih lanjut atas menyerahnya sang mantan jubir Taliban itu.
Dua anggota Jamaat-ul-Ahrar mengungkap syarat tersebut secara anonim karena tidak berwenang memberikan penjelasan pada media, menduga bahwa penyerahan diri secara sukarela dilakukan setelah kelompok ini menderita kekalahan besar atas serangan militer Pakistan. Salah satu militan itu menyebut keluarga Mohmand dan kepala suku membantu untuk melakukan kesepakatan dengan militer.
"Dia menyerah sangat signifikan untuk mengungkap bahwa Ahrar menderita perbedaan internal dan divisi. Ini bisa menghancurkan moral terhadap militan lainnya," ujar Mir.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, dua prajurit Komando Pasukan Katak alias Kopaska terlibat adu fisik.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud menemukan indikasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024 berupa penggelembungan suara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Makin Yakin Menang: Jangan Takut pada Intimidasi, Tekanan dan Paksaan
Baca SelengkapnyaIa lahir dari keluarga ulama besar Minangkabau yang terjun di dunia kemiliteran hingga menjabat sebagai menteri di era PRRI.
Baca SelengkapnyaGerakan salam 4 jari dikaitkan dengan potensi bergabungnya paslon 01 dengan 03
Baca SelengkapnyaJuru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Siti Rahmayanti Badjeber mengatakan masyarakat harus melihat rekam jejak dan pengalaman ketika memilih pemimpin.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan presiden menentukan seberapa lama seorang pemimpin dapat memegang kekuasaan dan mengimplementasikan kebijakannya.
Baca Selengkapnya