Tentara Myanmar Bakar 11 Penduduk Desa Hidup-Hidup
Merdeka.com - Tentara pemerintah Myanmar menyerbu sebuah desa di sebelah barat laut, mengepung penduduk, mengikat tangan mereka lalu membakar mereka hidup-hidup sebagai balasan atas serangan terhadap konvoi militer. Demikian dilaporkan sejumlah saksi.
Laman Al Arabiya melaporkan, Kamis (9/12), sebuah video setelah insiden mengerikan itu memperlihatkan jasad dari 11 korban, diyakini masih remaja, bergelimpangan di tengah reruntuhan puing sebuah gubuk di Desa Done Taw, wilayah Sagaing.
Video itu sontak menuai kemarahan setelah beredar di media sosial. Insiden itu adalah gambaran betapa brutalnya serangan tentara Myanmar dalam meredam perlawanan rakyat yang anti-junta setelah militer mengkudeta pemerintahan sipil pada 1 Februari lalu.
Human Rights Watch hari ini menyerukan agar komunitas internasional memastikan para pejabat militer yang memberikan perintah penyerangan itu masuk dalam daftar sanksi dan lebih jauh lagi menghentikan aliran dana dari mana pun untuk militer Myanmar.
"Kontak kami mengatakan mereka hanya anak laki-laki dan remaja penduduk desa yang terjebak di tempat dan waktu yang salah," kata juru bicara HRW, Manny Maung.
Dia menuturkan, kejadian semacam ini sudah sering terjadi tapi kali ini yang tertangkap kamera.
"Insiden ini cukup sering terjadi dan dilakukan di lokasi yang mudah terlihat warga untuk menakuti mereka," kata dia.
Foto kejadian itu tidak bisa diverifikasi secara independen namun The Associated Press yang memperoleh dokumentasi itu dari orang yang mengaku ada di lokasi kejadian dan penuturan dia sesuai dengan keterangan yang diperoleh media independen Myanmar tentang peristiwa itu.
Pemerintah Myanmar membantah tentara ada di lokasi itu saat kejadian.
Peristiwa kudeta militer awalnya mendapat perlawanan dari unjuk rasa massa di jalanan namun setelah polisi dan tentara menggunakan tangan besi, kekerasan kian meningkat dan warga yang menentang kekuasaan militer akhirnya angkat senjata.
Dr Sasa, juru bicara Pemerintah Serikat Nasional, pemerintahan bawah tanah oposisi junta, mengatakan konvoi militer dihantam bom pinggri jalan dan tentara membalas serangan itu dengan menyerbu Done Taw dan menangkap siapa pun yang bisa mereka ringkus.
Dia mengatakan korban berusia antara 14-40 tahun.
"Pemandangan mengerikan ini mengingatkan kita akan kelompok teroris ISIS. Kekejaman yang terlihat dalam beberapa bulan terakhir ini menunjukkan junta tidak ada niatan untuk mengurangi kekerasan," kata Sasa.
Saksi yang mengatakan kepada AP menuturkan, sekitar 50 tentara menyerbu Desa Done Taw sekitar pukul 11.00 Selasa lalu dan menangkap siapa pun yang berusaha kabur.
"Mereka menangkap 11 penduduk desa yang tidak bersalah," kata saksi yang mengaku sebagai petani dan aktivis.
Dia mengatakan penduduk desa yang ditangkap itu bukan anggota dari kelompok Pasukan Pertahanan Rakyat yang terkadang bertempur melawan tentara. Dia mengatakan semua korban itu diikat tangannya di belakang lalu dibakar.
Saksi lain mengutip pernyataan media Myanmar yang mengatakan korban adalah anggota dari kelompok perlawanan, meski saksi yang menuturkan kepada AP menyebut mereka sebagai anggota dari kelompok perlindungan desa.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengaku sangat prihatin dengan laporan tentang pembunuhan 11 penduduk itu dan dia mengecam insiden tersebut seraya mengatakan, "laporan yang bisa dipercaya menyebut lima anak termasuk yang jadi korban dalam insiden itu."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo meninjau pembangunan Istana Kepresidenan di IKN untuk memastikan kesiapan upacara HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas berkaos putih dengan memakai topi senada pun terlihat mengawal dropping kantong-kantong kain tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0209/LB, Letkol. Inf. Yudi Ardiyan Saputro buka suara terkait meninggalnya Marhan Harahap.
Baca SelengkapnyaLuas rumah menteri di IKN ternyata lebih kecil daripada rumah dinas menteri di Jakarta. Hal itu sempat dikeluhkan Menko Luhut. Lantas seperti apa penampakannya?
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menghadirkan 12 panggung hiburan yang tersebar di kawasan Sudirman-Thamrin saat Malam Muda Mudi.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaWarga dari berbagai wilayah ibukota perlahan mulai memadati kawasan Bundaran HI dan sejumlah titik di jalan protokol Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebanyak 16 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut. Papua Nugini kini menetapkan status darurat nasional selama 14 hari.
Baca Selengkapnya