Temukan Paket Diduga Bom, Polisi Selandia Baru Tangkap Seorang Pria
Merdeka.com - Polisi Selandia Baru menemukan paket diduga berisi bom dan amunisi di sebuah lahan kosong di Christchurch, Selasa (30/4). Christchurch adalah lokasi penembakan teroris di dua masjid yang menewaskan 50 jemaah pada 15 Maret lalu.
Polisi menutup jalan-jalan di kawasan Phillipstown pada Selasa sore, tepat di luar kawasan pusat bisnis dan menjaga rumah di kawasan tersebut. Tak lama setelah pukul 18.00 waktu setempat, polisi menyampaikan satu regu pasukan militer penjinak bom militer telah mengamankan paket mencurigakan tersebut dan seorang pria berusia 33 tahun ditangkap dalam rangka membantu polisi melakukan penyelidikan.
"Polisi telah menemukan paket yang diduga berisi alat peledak dan amunisi di lahan kosong di Newcastle Street di Christchurch," kata Inspektur John Price dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Straits Times, Selasa (30/4).
"Tim NZDF EOD (NZ Defense Force Explosive Ordnance Disposal) telah mengamankan paket tersebut," lanjutnya. Namun Price tidak menerangkan latar belakang apa pun tentang pria itu atau motifnya.
Christchurch masih dalam tahap waspada setelah serangan teroris Maret lalu di mana seorang supremasi kulit putih menembak mati 50 orang dan melukai 39 lainnya dalam serangan terhadap dua masjid.
Pekan lalu, kota South Island menyelenggarakan operasi keamanan besar-besaran ketika Pangeran William mengunjungi para korban selamat dalam aksi teroris itu dan memuji respons pemerintah Selandia Baru atas insiden mematikan tersebut.
Sementara penjagaan aparat keamanan telah dicabut, Price mendesak warga setempat agar tetap waspada.
"Anggota masyarakat diminta untuk terus melaporkan perilaku atau aktivitas apa pun di lingkungan mereka karena kami semua bekerja bersama untuk memastikan keamanan masyarakat kami," jelas Price.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Didi yang sudah membusuk akhirnya dievakuasi.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?
Baca SelengkapnyaEA diduga memakai modus iming-iming memberikan ponsel kepada korban untuk dimainkan apabila menuruti perintahnya.
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnya