Tanah Longsor terjadi di Pinggiran Kota Rio de Janeiro, 10 Orang Tewas
Merdeka.com - Sebanyak 10 orang tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa tanah longsor di dekat Kota Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu 9 November. Bencana tanah longsor di kota Niterói itu disebabkan oleh hujan lebat.
Kepala Departemen Pertahanan sipil Rio de Janeiro, Roberto Robadey mengatakan orang-orang tewas dan terluka ketika sebuah batu besar berguling di atas enam rumah di distrik Boa Esperanza, demikian dikutip dari The Guardian pada Minggu (11/11).
"Hujan deras selama dua hari terakhir memicu peringatan waspada dinyatakan untuk Kota Niterói," katanya.
"Seluruh warga diimbau terus waspada terhadap situasi terkini, dan disarankan untuk segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman," lanjut Robadey mengingatkan.
Tetapi, menurut Claudio dos Santos, presiden asosiasi penduduk Boa Esperanza, beberapa keluarga menolak pergi mengungsi karena khawatir terhadap keamanan rumahnya.
Di saat bersamaan, puluhan petugas penyelamat terus mencari korban yang kemungkinan terperangkap di bawah puing-puing akibat tanah longsor.
Dinas pemadam kebakaran Kota Rio de Janeiro mengatakan bahwa korban tewas termasuk seorang anak laki-laki berusia tiga tahun, dua wanita tua dan seorang pria setengah baya.
Rosemary Caetano da Silva, penduduk Boa Esperança, mengatakan bahwa cucunya yang berusia delapan tahun tewas tertimpa reruntuhan. Dia juga mengatakan telah berhasil menyelamatkan cucu lainnya, yang langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Mundur beberapa tahun silam, tepatnya pada awal 2011, wilayah perbukitan di sekitar Kota Rio de Janeiro juga pernah mengalami bencana tanah longsor yang mematikan.
Kala itu, tanah longsor yang dipicu banjir bandang menyebabkan 257 orang tewas.
Hujan badai tropis, yang berkali-kali turun selama hampir 24 jam pada 13 Januari 2011, memicu serangkaian tanah longsor yang mematikan di setidaknya tiga kota puncak gunung di sebelah utara Rio.
Area terparah adalah Teresópolis, sebuah kota turis di kawasan perbukitan, yang berjarak sekitar 60 mil (setara 96 kilometer) di sebelah utara Rio de Janeiro, di mana setidaknya 130 warga terkubur oleh terjangan lumpur dan puing-puing bangunan.
Selain itu, setidaknya 2.000 orang dilaporkan terpaksa keluar dari rumah mereka dan mengungsi ke puluhan titik aman yang disarankan pemerintah Brasil.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaDiperkirakan jumlah korban akan terus bertambah seiring tim penyelamat masih melakukan pencarian korban.
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu ini jadi yang tertinggi sejak Sistema Alerta Rio mulai melakukan pengukuran pada tahun 2014 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor yang belum diketahui pemicunya itu mengubur puluhan rumah.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (26/4).
Baca Selengkapnya