Suara Tembakan Bubarkan Massa di Sudan, 2 Orang Tewas
Merdeka.com - Tembakan terdengar di lokasi protes ibu kota Sudan Khartoum dalam upaya membubarkan massa di luar kementerian pertahanan. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya terluka dalam insiden ini.
Saksi mata dan stasiun TV Arab mengatakan, pasukan keamanan bernama Rapid Security Forces (RSF) telah memasuki area protes duduk (sit-in protest). BBC melaporkan, RSF telah menyerbu tempat aksi sejak fajar. Demikian dikutip dari Al Jazeera pada Senin (3/6).
Tembakan tetap terdengar saat para pengunjuk rasa berlari mencari perlindungam. Pihak penyelenggara protes, Asosiasi Profesional Sudan memohon kepada tentara Sudan untuk campur tangah dan melindungi pengunjuk rasa dari pasukan RSF.
Dari sejumlah posting di Twitter, terlihat asap mengepul di tengah aksi protes. Dalam sebuah video yang dibagikan menunjukkan orang-orang yang terluka, namun hal itu belum diverifikasi.
Seorang saksi mata menggambarkan situasi kacau setelah apa yang dia katakan sebagai serangan mendadak dan terorganisir terhadap demonstran tidak bersenjata, oleh pasukan keamanan menggunakan amunisi.
Saksi mata mengatakan ban dan barikade dibakar oleh pengunjuk rasa untuk menangkis pasukan keamanan.
Demonstrasi itu berlanjut setelah pemimpin sipil bernegosiasi dengan Dewan Militer Transisi (TMC) tentang pembentukan pemerintahan sementara, yang akan bertugas selama negara itu mempersiapkan pemerintahan yang demokratis.
TMC sendiri telah memerintah Sudan sejak Presiden Omar al-Bashir digulingkan dari tampuk kekuasaan pada April 2019 lalu, pasca-protes masif dari warga sipil.
Sementara itu, aliansi oposisi Sudan dan kelompok protes telah melakukan pemogokan sejak Selasa, 28 Mei 2019 lalu. Hal itu terjadi saat ketegangan-ketegangan meningkat dengan penguasa militer negara itu terkait transisi menuju demokrasi.
Pembicaraan antara Dewan Militer Peralihan (TMC) dan Deklarasi Kekuatan Kebebasan dan Perubahan (DFCF) belum mengalami kemajuan kendati perundingan-perundingan sudah berjalan beberapa pekan mengenai apakah pihak sipil atau militer akan lebih dominan setelah penggulingan Presiden Omar al-Bashir yang sudah berkuasa lama bulan lalu.
Sebagian besar staf di sektor medis, kantor-kantor kelistrikan dan karyawan-karyawan di bank sentral dan juga bank-bank komersial melakukan pemogokan tetapi sektor-sektor lain hanya sebagian terpengaruh, demikian seperti dilansir dari Antara.
Banyak toko tetap buka sementara bus-bus masih mengangkut penumpang, kata seorang saksi mata Reuters.
Namun, Al Jazeera melaporkan bahwa sejumlah restoran populer dan transportasi publik di Khartoum tidak beroperasi.
Sedangkan bandar udara di Khartoum beroperasi seperti biasa meski mengalami gangguan akibat pemogokan, kata satu sumber otoritas penerbangan dan kantor berita Sudan, SUNA.
"Baru hari ini dua pesawat maskapai Ethiopia dan Saudi mendarat di bandara, tetapi beberapa karyawan maskapai melakukan protes dan memicu gangguan," kata seorang otoritas penerbangan lain seperti dilansir Al Jazeera.
Situs pelacakan penerbangan menunjukkan beberapa penerbangan inter nasional di Sudan tetap terjadwal pada Selasa 28 Mei, tetapi status sebagian besar penerbangan "tidak diketahui" atau "dibatalkan", lanjut Al Jazeera.
DFCF mengatakan pemogokan dua-hari itu akan mencakup perusahaan publik dan swasta, termasuk sektor penerbangan sipil, kereta api, perminyakan, perbankan, komunikasi dan kesehatan.
Reporter: Siti Khotimah
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuh Wanita yang Ditemukan Membusuk di Tambora Ternyata Suami Sendiri
Pelaku tega membunuh istrinya dan membiarkan mayat membusuk di dalam kontrakan.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Dengar Dentuman dari arah Laut saat Gempa Tuban, Rumah hingga Masjid Porak Poranda
Warga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaPenemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca Selengkapnya2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPemuda Tewas Disabet Sajam di Mampang Ternyata Sudah Janjian Tawuran Via Medsos
Pemuda yang tewas dibacok di Mampang ternyata pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaDatangi Makam Ibu yang Terdampak Banjir, Aksi Perempuan Ini Curhat Kesepian Jalani Sahur Sendiri Tuai Haru
Kehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca Selengkapnya