Siswa Italia belajar bahasa Arab untuk memahami konflik Timur Tengah
Merdeka.com - Semakin maraknya pemberitaan tentang perang saudara yang melibatkan kelompok pemberontak dan menimbulkan kekacauan di Timur Tengah, membuat siswa Italia bersemangat mempelajari bahasa Arab. Tujuannya untuk mengetahui konflik yang terjadi di wilayah Timur Tengah.
Pusat Studi Afrika dan Asia Tengah yang memiliki cabang di Venesia, Milan, Napoli, dan Roma, merupakan salah satu tempat kurus bagi para siswa Italia menimba ilmu bahasa Arab.
"Kami mulai fokus pada topik politik dan ekonomi yang menjadi motivasi utama mereka dalam belajar bahasa Arab," kata Profesor Francesco Grande, guru bahasa Arab di sekolah itu, dikutip dari Middle East Eye, Jumat (27/10).
"Saya memulainya melalui artikel dari berbagai sumber media arus utama di Timur Tengah. Kemudian saya akan menjelaskan istilah bahasa Arab secara rinci dan mendiskusikan topik tersebut dengan murid-murid dalam bahasa Arab," lanjutnya.
Dalam sebuah seminar tentang literatur Suriah di Mestre, dekat Venesia, para siswa mengungkapkan betapa pentingnya mempelajari bahasa Arab untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi di Timur Tengah. Sebab, mereka ingin mempelajarinya langsung dari media Timur Tengah bukan media berbahasa Inggris.
"Belajar bahasa Arab, budaya dan juga sejarahnya sangat penting untuk memahami apa yang sedang terjadi di wilayah Arab," kata Luara, salah satu kelompok siswa Italia yang mulai belajar bahasa Arab.
"Saya ingin mengerti apa yang sedang terjadi di sana dengan usaha sendiri, bukan lewat televisi atau radio saja. Setiap media memiliki pendapat berbeda tentang apa yang sedang terjadi saat ini, dan bahasa Arab adalah pintu utama yang memberi saya informasi langsung tentang hal itu," jelas murid lain bernama Paola.
Profesor di berbagai pusat bahasa di Italia mengatakan bahwa jumlah siswa yang terdaftar untuk belajar bahasa Arab meningkat dua kali lipat pada tahun 2015 dan 2016.
"Kami mulai membuka kursus bahasa Arab pada 2014 lalu untuk siswa pemula dan menengah. Awalnya kamu hanya punya 15 siswa, namun jumlah itu meningkat dua kali lipat pada 2015 dan 2016," ungkap seorang profesor dan mantan kepala pusat bahasa di Universitas Padua, Fiona Dalziel.
"Usia, spesialisasi, dan kebangsaan mereka berbeda-beda, namun mereka memiliki tujuan yang sama yaitu belajar lebih banyak tentang budaya Arab," lanjutnya.
Dalziel pun menambahkan ada banyak siswa yang memiliki keingintahuan besar tentang dunia Arab. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang orang Arab yang tinggal di Italia dan tentang budaya mereka.
"Kebanyakan dari mereka tidak percaya dengan apa yang mereka baca dan lihat di media, karena kebanyakan justru menunjukkan pandangan yang negatif tentang dunia Islam dan Arab," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ungkapan Ahlan Wa Sahlan mencerminkan budaya ramah tamah dalam masyarakat Arab dan menunjukkan sikap terbuka dan ramah terhadap tamu atau orang yang baru datang
Baca SelengkapnyaSeorang muslim tidak boleh menjadi orang yang bodoh, orang yang tidak memiliki ilmu.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kumpulan kosakata bahasa Arab dan artinya yang bisa dipelajari dan hafalkan.
Baca SelengkapnyaTradisi Ramadan di Indonesia membuat mahasiswa asing UI terkesan.
Baca SelengkapnyaDi desa wisata itu, belajar bahasa Inggris jad iterasa menyenangkan.
Baca SelengkapnyaDebat merupakan salah satu bentuk diskusi yang membutuhkan keterampilan berbicara dan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaMatematikan dikenal dalam berbagai peradaban seperti Romawi, Yunani, Mesir, China, dan Babilonia.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya