Sepupu Sultan Qaboos Ditunjuk Jadi Pemimpin Baru Oman
Merdeka.com - Sepupu Sultan Oman, Qaboos bin Said, ditunjuk menjadi penerus takhta setelah pemimpin terlama di dunia Arab tersebut meninggal pada Jumat (10/1).
Haitham bin Tariq diangkat pada hari Sabtu setelah dewan militer tinggi meminta dewan keluarga yang berkuasa untuk bersidang dan memilih seorang pengganti. Demikian dikutip dari Khaleej Times, Sabtu (11/1).
Haitham bin Tariq adalah Menteri Warisan dan Budaya Nasional Oman. Pada 2013, dia ditunjuk Sultan Qaboos untuk memimpin komite utama yang bertanggung jawab atas pengembangan negeri itu.
Haitham mengambil alih kekuasaan ketika tantangan domestik tampak besar. Sebuah suksesi mulus yang diperkirakan, kata Kristian Coates Ulrichsen dari Baker Institute yang berbasis di Texas mengatakan kepada Reuters.
Sultan Oman, Qaboos bin Said, salah satu penguasa terlama di Timur Tengah yang mempertahankan netralitas negara itu dalam pergulatan regional, meninggal pada Jumat 10 Januari. Tak lama kemudian media pemerintah mengatakan sepupunya Haitham bin Tariq Al Said ditunjuk sebagai penggantinya
Hari Berkabung Nasional
Oman menyatakan tiga hari berkabung resmi atas kematian Sultan Qaboos di usia 79 tahun. Bendera dikibarkan setengah tiang selama 40 hari untuk mengenang kepergian sang penguasa selama lima dekade itu.
Televisi pemerintah menyiarkan gambar-gambar prosesi pemakaman, di mana mobil melaju di jalan yang dibatasi oleh pohon-pohon palem. Peti mati mendiang Qaboos ditutupi bendera Oman, kemudian dibawa ke Masjid Agung Sultan Qaboos di ibu kota Muscat, tempat salat jenazah digelar.
Japan Times melaporkan bahwa ribuan orang berkumpul di Masjid Sultan Qaboos pada Sabtu siang, di mana salat jenazah digelar. Masjid ini adalah kompleks dengan arsitektur menakjubkan dari marmer putih, dengan taman terawat yang mencerminkan bagaimana sultan memodernisasi negaranya tanpa menghindari warisan budayanya atau membangun gedung pencakar langit yang menjulang tinggi seperti ibu kota Teluk tetangga lainnya.
Sumber: Liputan6
Reporter: Tanti Yulianingsih
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia
Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaKetum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah
Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaSilaturahmi ke Kesultanan Ternate, Anies: Kami Harap Terus Jadi Pilar Penopang Kebudayaan
Sultan Hidayat berharap, kehadiran Anies di Maluku Utara makin memperkuat pesan perubahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Ratu Safiatuddin, Sosok Perempuan Pemimpin Kesultanan Aceh Selama 35 Tahun
Selain Laksanamana Meulahayati, terdapat sosok perempuan fenomenal dan tangguh yang pernah memimpin Kesultanan Aceh selama 35 tahun.
Baca SelengkapnyaPBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaPengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag
Diketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca SelengkapnyaHakim Tolak Gugatan MAKI soal Sidang In Absentia Harun Masiku
Penolakan tersebut dibacakan oleh hakim tunggal, Abu Hanifah dalam sidang putusan praperadilan MAKI melawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaFakta Menarik Sultan Ibrahim Iskandar, Raja Malaysia Hobi Koleksi Mobil dan Punya SIM Lokomotif
Lahir pada tahun 1958, Sultan Ibrahim merupakan keturunan Melayu-Inggris. Ayahnya, Sultan Iskandar Ismail, memimpin Johor dari tahun 1981 hingga 2010.
Baca SelengkapnyaKepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi
Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca Selengkapnya