Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat WNI terlibat konspirasi pembunuhan seperti Mossad dan KGB

Saat WNI terlibat konspirasi pembunuhan seperti Mossad dan KGB Siti Aishah dibawa polisi Malaysia. ©REUTERS

Merdeka.com - Waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 21.00 waktu Malaysia, Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) dilanda kesibukan untuk melayani jutaan warga dari seluruh dunia, baik yang baru tiba maupun akan keluar dari negara tersebut. Kakak tiri Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-nam sedang menanti penerbangan untuk pulang ke Makau, Hong Kong, China.

Tanpa diduga, seseorang membekap wajahnya. Setelah dilepas, Jong-nam langsung merasa pusing. Sadar tubuhnya tidak lagi sesegar biasanya, dia langsung menuju meja resepsionis agar dilarikan ke klinik terdekat. Dari klinik, dia lantas dibawa menuju Hospital Kuala Lumpur, sayang nyawanya tidak terselamatkan.

Selang beberapa menit kemudian berita kematiannya langsung mendunia. Dunia pun geger. Namun, otoritas Malaysia belum berani mengungkap mama aslinya, dan hanya mengetahui namanya sebagai Kim Chol, berdasarkan dua dokumen perjalanan yang dibawanya.

Korea Utara (Korut) juga bergerak cepat, mereka menyambangi rumah sakit tempat jenazah Jong-nam disemayamkan. Pejabat kedutaan mendesak agar aparat kepolisian tidak mengautopsi jasadnya, serta menyerahkannya langsung kepada Korut untuk dilaksanakan upacara pemakamannya. Tapi kedua permintaan itu ditolak mentah-mentah.

Autopsi tetap dilaksanakan demi menemukan penyebab kematiannya. Hasilnya baru diumumkan empat hari kemudian, di mana dalam lambungnya ditemukan racun jenis Ricin, zat berbahaya dari biji jarak atau tetrodotoxin yang berasal dari sari ikan buntal. Keduanya diklaim 1.200 kali lebih mematikan dari pada sianida.

Segera setelah kematiannya, polisi bergerak cepat untuk memburu para pembunuhnya. Dua hari setelah kejadian itu, polisi berhasil membekuk salah satu tersangka di KLIA. Petugas juga menyita paspor Vietnam atas nama Doan Thi Huong.

Selang sehari berikutnya, polisi Diraja Malaysia kembali menangkap pelaku kedua yang diduga menjadi agen rahasia Korea Utara untuk membunuh kakak tiri Jong-un. Rupanya dari dokumen yang disita, ternyata wanita itu memegang paspor Indonesia atas nama Siti Aishah, kelahiran 11 Februari 1992 asal Serang, Banten.

Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar mengungkapkan, wanita dengan paspor Indonesia itu dibekuk sekitar pukul 02.00 pagi waktu setempat. "Berdasarkan paspor yang dibawanya, dia berasal dari Serang, Indonesia," demikian keterangan resmi kepolisian Malaysia.

Sontak saja terungkapnya sosok Aishah ini mengejutkan publik. Apalagi, penangkapannya berkaitan dengan konspirasi internasional.

Nama Aishah langsung menjadi perhatian internasional. Apalagi penangkapannya berkat bantuan pacarnya Muhammad Farid Jalaluddin. Polisi menyebut warga negara Malaysia ini membantu proses penangkapan kekasihnya sendiri, meski dia juga turut serta membantu proses kaburnya para tersangka dari lokasi kejadian.

Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur langsung melakukan penelusuran terhadap keaslian paspor tersebut. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata paspor tersebut benar-benar asli dan sesuai.

"Berdasarkan data diri yang disampaikan otoritas keamanan Malaysia, KBRI telah melakukan verifikasi dan berdasarkan data sementara yang ada di KBRI, perempuan tersebut berstatus WNI," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal saat ditemui di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (16/2).

KBRI juga langsung meminta akses kekonsuleran kepada pemerintah Malaysia. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan pendampingan dalam rangka memastikan hak-hak hukumnya terpenuhi. Namun permintaan itu belum mendapatkan jawaban.

Jika benar Siti Aishah terlibat, maka dia benar-benar menjadi warga negara Indonesia pertama yang terlibat dalam konspirasi internasional hingga menewaskan kakak dari pemimpin tertinggi negara komunis di Semenanjung Korea. Belum diketahui dengan jelas apa motif para pelaku, polisi masih menyelidiki hal itu.

Kinerjanya pun dinilai sangat bersih dan profesional, bak agen Mossad atau KGB, di mana dia bersama rekannya Doan Thi Huong begitu tenang berjalan keluar bandara usai pembunuhan. Apalagi, proses memasukkan racun begitu cepat dan singkat. Hanya saja belum jelas bagaimana dia dapat memasukkan racun ke tubuh korbannya.

Sejumlah laporan yang didapatkan sejumlah media menyebutkan, kepala Jong-nam sempat dibekap lalu tangannya disuntik zat kimia mematikan tersebut. Namun, polisi Malaysia mengungkap pengakuan korban yang hanya merasa wajahnya dibekap hingga terasa pusing.

Kini keduanya akan menjalani masa pemeriksaan secara beruntun selama tujuh hari sebelum berkas kasusnya diserahkan ke Pengadilan Selangor. Bahkan, hakim yang sedianya akan memimpin sidang berjanji tidak akan begitu saja melepas para pelakunya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang

Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan

Baca Selengkapnya
Sosok Jenderal TNI Pemimpin Sekolah para Intel Negara RI, Anggota Pasukan Khusus Berdarah Kopassus
Sosok Jenderal TNI Pemimpin Sekolah para Intel Negara RI, Anggota Pasukan Khusus Berdarah Kopassus

Jenderal TNI berdarah Kopassus pimpin sekolah bagi para intelijen negara. Ini sosoknya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Negara ini Disebut Lumbungnya Wanita Cantik, Dijuluki Tanah Perawan
Negara ini Disebut Lumbungnya Wanita Cantik, Dijuluki Tanah Perawan

Negara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Ungkap Empat Kali Ditolak Kampus Top Negeri, Kini Raih Beasiswa Kedokteran Bergengsi di Rusia
Wanita Ini Ungkap Empat Kali Ditolak Kampus Top Negeri, Kini Raih Beasiswa Kedokteran Bergengsi di Rusia

Tak terkira, kini sosoknya sukses diterima di kampus Rusia.

Baca Selengkapnya
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.

Baca Selengkapnya
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Letkol Inf. Nur Wahyudi yang Baru Dilantik Jadi Dansat-81 Kopassus, Istrinya Bukan Orang Sembarangan
Mengenal Sosok Letkol Inf. Nur Wahyudi yang Baru Dilantik Jadi Dansat-81 Kopassus, Istrinya Bukan Orang Sembarangan

Belum lama ini, Letkol Inf. Nur Wahyudi resmi dilantik menjadi menjadi Dansat-81 Kopassus.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Kedatangan Tamu Juniornya yang Kini Jabat Menteri, Sosoknya Gagah Gak Ada Obat
Panglima TNI Kedatangan Tamu Juniornya yang Kini Jabat Menteri, Sosoknya Gagah Gak Ada Obat

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto kedatangan tamu menteri. Ini sosoknya sampai disorot warganet.

Baca Selengkapnya