Rusia Ancam Negara yang Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina
Merdeka.com - Rusia mengecam negara-negara yang mengirimkan senjata "mematikan" ke Ukraina, mengancam negara-negara tersebut akan menanggung "akibat yang berbahaya" jika senjata itu mempengaruhi operasi militer Rusia di Ukraina. Ancaman ini dilontarkan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin.
"Warga negara Uni Eropa dan struktur yang terlibat dalam pasokan senjata mematikan dan bahan bakar serta pelumas kepada Angkatan Bersenjata Ukraina akan menanggung akibat dari tindakan tersebut dalam konteksi operasi militer khusus yang sedang berlangsung (di Ukraina)," jelas kementerian tersebut seperti dilaporkan kantor berita pemerintah Rusia, Interfax, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (1/3).
Uni Eropa mengumumkan pada Minggu, blok itu akan mendanai pembelian dan pengiriman senjata dan peralatan lainnya ke Ukraina. Senjata itu nilainya sebesar 450 juta euro.
Pasokan senjata mematikan dari Uni Eropa ini akan termasuk amunisi, sistem pertahanan udara dan sistem anti-tank, mesiu, dan kategori non-mematikan termasuk bahan bakar, pelindung (helm) balistik, perlengkapan pelindung personel, dan P3K.
Rusia juga meremehkan dampak sanksi yang dijatuhkan sejumlah negara Barat untuk menekan Moskow agar mengakhiri serangannya di Ukraina.
"Mitos lain yang disebarkan Uni Eropa di masa lalu - bahwa pembatasan unilateral mereka, yang tidak sah menurut hukum internasional, tidak ditujukan langsung terhadap rakyat Rusia - akhirnya dihilangkan. Fungsionaris Brussel, yang sampai saat ini menggambarkan diri mereka sebagai 'rekan strategis' negara kita, tidak bersembunyi lagi: mereka bertujuan menimbulkan kerugian besar untuk Rusia, menyerang titik terlemahnya, benar-benar menghancurkan perekonomiannya dan menekan pertumbuhan ekonominya," jelas pernyataan tersebut.
"Kami ingin memastikan pada Anda bahwa itu tidak akan terjadi. Tindakan Uni Eropa tidak akan berhasil. Rusia akan terus memastikan realisasi kepentingan nasional vitalnya tanpa mengindahkan sanksi dan ancaman mereka. Waktunya bagi negara-negara Barat untuk memahami bahwa dominasi penuh mereka dalam perekonomian global adalah masa lalu."
Namun saat ini secara ekonomi Rusia benar-benar terkucilkan daripada sebelumnya, di mana mata uangnya anjlok karena sanksi internasional.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMoskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.
Baca Selengkapnyaugraha juga menerangkan terkait doktrin jati diri sebagai Prajurit TNI yang memiliki empat nilai yakni, TNI Rakyat, TNI Pejuang, TNI Nasional, dan Profesional.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya