Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prancis Rusuh, Masih Amankah buat Turis?

Prancis Rusuh, Masih Amankah buat Turis? demo bbm di prancis. ©AFP

Merdeka.com - Sejumlah turis di Paris, Prancis yang tengah mengunjungi simbol kota, Champs-Elysees, Sabtu lalu harus lari pontang-panting menyelamatkan diri ketika sekitar 260 pengunjuk rasa berompi kuning meluapkan kemarahan mereka di tempat itu karena menentang kebijakan pemerintah Prancis yang akan menaikkan pajak bahan bakar.

Peristiwa kerusuhan itu sedikitnya melukai 100 orang dan pusat Kota Paris dipenuhi asap tebal mengepul. Massa yang menamakan diri 'Rompi Kuning' itu juga terlihat membakar mobil dan merusak restoran dan sejumlah bangunan. Polisi melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Beberapa jam setelah kerusuhan Menteri Dalam Negeri Christophe Castener menulis di Twitter, sebanyak 1.500 pembuat onar berada di sekitar Champs-Elysees. Menurut keterangan polisi, sebanyak 92 orang, termasuk 14 aparat keamanan luka dan 263 orang ditangkap di Paris.

Pemerintah menyebut ada sekitar 36 ribu orang berunjuk rasa Sabtu lalu di seantero Prancis, sekitar 5.000 berada di Paris dan 412 orang ditangkap.

Lembaga riset MKG yang berbasis di Paris mengatakan kerusuhan di Paris akhir pekan lalu setidaknya menimbulkan kerugian hingga USD 11,4 juta atau sekitar Rp 164 miliar. Angka itu dihitung berdasarkan pendapatan yang hilang akibat pembatalan pemesanan kamar hotel karena turis khawatir dengan keselamatannya.

"Foto-foto yang memperlihatkan kerusuhan di Paris dan tersebar ke berbagai belahan dunia membuat turis yang ingin ke Paris di bulan Desember membatalkan kunjungannya," kata MKG, seperti dilansir dari laman Reuters, akhir pekan lalu.

kerusuhan di paris

kerusuhan di paris ©Business Insider

"Hotel-hotel melaporkan ada pembatalan pemesanan kamar setidaknya satu hari di bulan Desember atau penurunan pendapatan sekitar 20 persen."

Pembatalan ini termasuk turis yang ingin memesan kamar di akhir pekan atau mereka yang ingin merasakan suasana Tahun Baru di Paris.

Serikat perhotelan, kafe, dan industri restoran memperkirakan kerusuhan pekan lalu membuat pendapatan anjlok hingga 40-50 persen dibanding tahun lalu.

MKG Kamis lalu mengatakan sebelum kerusuhan di Champs-Elysees, sejumlah hotel melaporkan ada kenaikan pengunjung yang cukup tinggi di Paris, melebihi angka tertinggi sebelumnya di 2014.

Jumlah wisatawan juga merosot tajam setelah serangkaian serangan kelompok militan Islam garis keras di Prancis pada 2015 dan 2016 yang menewaskan sekitar 200 orang.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Wajah Bahagia Penjual Kacang Rebus Bertemu Perwira Polisi, Bisa Pulang Lebih Cepat ke Rumah

Wajah Bahagia Penjual Kacang Rebus Bertemu Perwira Polisi, Bisa Pulang Lebih Cepat ke Rumah

Sosok perwira polisi baik melarisi dagangan penjual kacang rebus di kaki lima. Aksi terpujinya mampu membuat penjual kacang bahagia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Capres Ini Saat Kecil Menangis Dimarahi Ketika Ambil Barang Bapaknya: Biar Cuma Satu, Tapi Ini Punya Negara

Capres Ini Saat Kecil Menangis Dimarahi Ketika Ambil Barang Bapaknya: Biar Cuma Satu, Tapi Ini Punya Negara

"Mati-matian aku berusaha menelan suara tangis. Aku sungguh-sungguh menyesal," ujarnya.

Baca Selengkapnya
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Beras Mahal, Emak-Emak Berdaster Geruduk Bawaslu Tuntut Dugaan Politisasi Bansos Diusut Tuntas

FOTO: Harga Beras Mahal, Emak-Emak Berdaster Geruduk Bawaslu Tuntut Dugaan Politisasi Bansos Diusut Tuntas

Mereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya