Polisi Filipina tembak mati 13 pengedar narkoba dalam sehari
Merdeka.com - Kepolisian Filipina mengungkapkan bahwa pasukannya telah menewaskan 13 pecandu dan pengedar narkoba di sebuah provinsi di bagian utara Manila, Bulacan, kemarin.
Dalam operasi anti-narkoba satu hari itu, polisi juga menangkap 100 orang lain yang diduga terlibat dengan penjualan obat-obatan terlarang serta menyita 250 paket yang dicurigai narkoba.
"Operasi ini adalah bagian dari kampanye kami untuk memberantas obat-obatan terlarang dan segala bentuk kriminalitas lain di provinsi ini," kata kepala polisi Bulacan, Romeo Caramat, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (22/3).
"Sayangnya, 13 tersangka terbunuh selama operasi karena petugas kami menembak mereka dalam upaya membela diri, karena para tersangka yang bersenjata mulai menembakkan peluru karena merasa terperangkap," lanjutnya.
Operasi pemberantasan narkoba yang dikerahkan Presiden Rodrigo Duterte selama ini telah menewaskan 4.000 pemakai dan pengedar narkoba. Sebagian besar pembunuhan terjadi di sebuah daerah kumuh dekat di Manila, yakni Bulacan sampai Cavite.
Bulacan merupakan tempat tewasnya 32 orang dalam satu hati pada Agustus tahun lalu. Bulan lalu, 10 tersangka pengedar narkoba tewas dalam satu malam berdarah di tempat sama.
Operasi ini telah mengundang kecaman dari sejumlah kelompok hak asasi manusia serta lawan politik Duterte. Mereka mengatakan eksekusi terhadap para pengguna narkoba atau penjaja obat-obatan terlarang menyalahi HAM. Pasalnya, mereka dibunuh tanpa melalui proses peradilan atau penunjukkan bukti pasti.
Namun, pasukan polisi berkeras melakukan penembakkan lantaran para tersangka melakukan perlawanan dengan kekerasan.
Bulan lalu, seorang jaksa di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag membuka penyelidikan awal mengenai pengaduan atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Duterte dan 11 pejabat lain. Namun, pekan lalu Duterte mengatak mundur dari ICC karena menilai penyelidikan itu sangat keterlaluan dan melanggar proses hukum.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini kepolisian tengah mendalami asal muasal narkoba yang didapatkan oleh keempat pelaku.
Baca SelengkapnyaIP tetap tidak mau menyerah sehingga tim Opsnal Unit 1 melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaAsep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga diminta selalu waspada dan mempersiapkan kendaraan sebaik mungkin sebelum mudik
Baca SelengkapnyaMenurut Poengky, pemeriksaan terhadap para atasan dari kelima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca Selengkapnya