Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

"Perubahan Iklim Meledak di Depan Mata Kita", 18 Juta Orang di Ambang Kelaparan

"Perubahan Iklim Meledak di Depan Mata Kita", 18 Juta Orang di Ambang Kelaparan Kekeringan landa Somalia. ©REUTERS/Feisal Omar

Merdeka.com - Perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem turut berperan dalam mengurangi pasokan makanan. Berkurangnya pasokan makanan akhirnya mengancam negara-negara miskin di dunia tertimpa kelaparan akut.

Studi terbaru pada 10 negara dengan perubahan iklim terburuk di dunia, yaitu di Somalia, Haiti, Djibouti, Kenya, Niger, Afghanistan, Guatemala, Madagaskar, Burkina Faso dan Zimbabwe menunjukkan tingkat kelaparan meningkat dua kali lipat dalam enam tahun terakhir.

Dari 10 negara ini, Somalia adalah negara yang mengalami kekeringan terburuk, bahkan memaksa 1 juta orang untuk mengungsi. Berbeda dengan Kenya yang harus melihat 2,5 juta ternaknya mati dan 2,4 juta orangnya menderita kelaparan.

Juga dengan 2,6 juta orang di Niger yang menderita kelaparan akibat cuaca ekstrem. Begitu juga dengan Burkina Faso di mana 3,4 juta orang menderita kelaparan.

Bukan hanya itu, namun bencana kekeringan, banjir, badai hebat, dan cuaca ekstrem juga menimpa negara-negara itu.

Dalam studi yang dipublikasi Oxfam Selasa lalu, jumlah orang yang menderita kelaparan akut di negara-negara itu adalah 48 juta orang, naik 26 juta dari tahun 2016. Bahkan 18 juta orang di negara-negara itu berada di ambang kelaparan.

“Perubahan iklim bukan lagi bom waktu, itu sedang meledak di depan mata kita. Itu membuat cuaca ekstrem seperti kekeringan, angin topan, dan banjir – yang telah meningkat lima kali lipat selama 50 tahun terakhir – lebih sering dan lebih mematikan,” ujar Gabriel Bucher, direktur Eksekutif Oxfam Internasional, seperti dilansir The Guardian, Jumat (16/9).

Di balik bencana-bencana ini, ada bisnis yang menguntungkan yaitu perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil. Dalam laporan itu, Oxfam mengungkap jika keuntungan perusahaan bahan bakar fosil selama 18 hari mampu untuk memenuhi permintaan bantuan kemanusiaan PBB sebesar USD 49 miliar atau Rp. 731,9 triliun.

Kini negara-negara di dunia akan berkumpul dan membicarakan perubahan iklim pada pertemuan Cop26 di Mesir pada November nanti.

Pembicaraan itu akan membahas pengurangan gas rumah kaca yang lebih ketat, dan penyediaan dana oleh negara-negara kaya agar negara-negara miskin dapat beradaptasi dengan krisis iklim.

“Para pemimpin negara kaya pembuat polusi harus memenuhi janji mereka untuk mengurangi emisi. Mereka harus membayar langkah-langkah adaptasi dan kerugian dan kerusakan di negara-negara berpenghasilan rendah, serta segera menyuntikkan dana penyelamat untuk memenuhi seruan PBB untuk menangani negara-negara yang paling terkena dampak,” ujar Bucher.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Orang yang Harus Hindari Minum Air Kelapa, Ini Dampak yang Bisa Muncul
6 Orang yang Harus Hindari Minum Air Kelapa, Ini Dampak yang Bisa Muncul

Meski lezat dan penuh nutrisi, tidak semua orang bisa menikmati air kelapa. Dampak negatif bagi kesehatan adalah ancaman bagi orang-orang tertentu ini.

Baca Selengkapnya
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan

Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.

Baca Selengkapnya
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun
Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun

Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.

Baca Selengkapnya
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.

Baca Selengkapnya