Merdeka.com - Profesor biologi dari Universitas Osaka, Jepang, Katsuhiko Hayashi, bersama timnya berhasil “menciptakan” tikus dari dua tikus jantan. Keberhasilan ini dianggap merupakan kemajuan dalam bidang sains yang memiliki potensi untuk mencegah kepunahan hewan dan ketidaksuburan manusia.
Dikutip dari artikel Nature (13/02), penemuan ini merupakan hasil rekayasa genetika dari sel kulit ekor tikus jantan yang memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y. Sel kulit tersebut kemudian direkayasa menjadi sel induk pluripoten diinduksi (sel iPS) dalam fase embrionik.
Dalam proses kulturisasi sel kulit ekor tikus jantan melalui induksi sel iPS, beberapa sel kulit tersebut kehilangan kromosom Y-nya. Kemudian, terjadilah perkembangan sel XO, ucap Hayashi, seperti dilansir CNN, Jumat (24/03).
Dalam beberapa sel XO tersebut, ditemukan perkembangan dua kromosom X akibat kesalahan dari pembelahan sel. Dua kromosom X merupakan kromosom yang menyatakan jenis kelamin betina.
Tim ilmuwan penemuan ini lebih lanjut menjelaskan, hasil perkembangan dua kromosom X tersebut kemudian diolah menggunakan senyawa reversin. Pemberian senyawa tersebut berhasil melipatgandakan jumlah sel XX pada uji tersebut.
Setelah itu, tim ilmuwan mengonversikan sel XX ke dalam bentuk sel nutfah primordial yang direkayasa untuk berubah menjadi sel telur. Ketika sel telur tersebut dibuahi oleh sel sperma, terbentuklah tikus baru.
Meskipun penemuan ini berhasil menciptakan tikus baru, para ilmuwan memperingatkan agar kita tetap waspada dalam mengimplementasikan ini kepada sel telur manusia. Para ilmuwan percaya masih terdapat banyak pelajaran mengenai kulturisasi sel telur yang harus kita pelajari.
Rod Mitchell, profesor endokrinologi perkembangan, mengatakan “peluang pengaplikasiannya pada manusia masih belum tampak. Masih banyak embrio pada sel kulit tikus yang direkayasa yang gagal menciptakan tikus baru dan tahapan akhir untuk mengubah sel nutfah menjadi sel telur masih belum diproduksi dari sel manusia,” ucapnya di University of Edinburgh, Scotland.
Dikutip dari CNN (03/24), Hayashi menambahkan “pengimplementasian penemuan ini kepada manusia masih membutuhkan waktu yang lama, sekitar 10 tahun dari sekarang. Itu pun masih belum pasti apabila sel telur formulasi tersebut dapat memproduksi bayi secara aman atau tidak,” ucapnya.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra [pan]
Baca juga:
Ilmuwan Dapat Petunjuk dari Kawanan Domba tentang Kehidupan Pompeii di Masa Lalu
Bahasa Apa yang Tertua di Dunia? Ini Daftarnya, Sansekerta Termasuk
Temuan Pisau Tulang Sapi Ungkap Bagaimana Praktik Bedah 7.000 Tahun Lalu
Aneh, Pohon Tin Tumbuh Terbalik di Gua Romawi Kuno dan Berbuah
Zodiak Langka dan Lengkap Ditemukan di Atap Kuil Mesir Kuno, Ternyata Ini Fungsinya
Temuan Tangan Perunggu Berusia 3.500 Tahun Jadi Misteri Bagi Arkeolog
Ilmuwan Temukan Dugaan Bukti Meteor Tertua yang Pernah Jatuh ke Bumi
Danau Mengerikan di Tanzania, Hewan yang Sentuh Airnya Berubah Jadi Batu
Turis Amerika Hilang Secara Misterius Saat Kunjungi Kota Kuno Bangsa Maya
Advertisement
Batu Misterius Mirip Telur Dinosaurus Ditemukan, Bisa Berubah Warna Saat Kena Hujan
Sekitar 4 Jam yang laluMisterius, Mumi Berjari Tiga Ditemukan di Sebuah Terowongan Gurun Pasir
Sekitar 6 Jam yang laluTumbuh di Halaman Masjid, Sebiji Mangga Ini Terjual Hampir Rp2 Juta
Sekitar 6 Jam yang laluKuburan Gajah Berusia 5,5 Juta Tahun Ditemukan, Dipenuhi Tulang Induk dan Bayi Gajah
Sekitar 9 Jam yang laluMenteri Irak Umumkan Bangsa Sumeria Luncurkan Pesawat Luar Angkasa 7.000 Tahun Lalu
Sekitar 11 Jam yang laluTentara India Klaim Temukan Jejak Kaki Makhluk Misterius Yeti, Ini Lokasinya
Sekitar 11 Jam yang laluCerita Veteran Amerika Mengaku Pernah Dua Tahun Kerja Bareng Alien, Begini Sosoknya
Sekitar 13 Jam yang laluMisteri Kota dari Tanah Liat Berdiri di Tengah Gurun Niger, Ada Lorong-Lorong Rahasia
Sekitar 14 Jam yang laluIni Pohon Tertua di Bumi, Masih Tumbuh Meski Usianya Lebih Tua dari Piramida Mesir
Sekitar 16 Jam yang laluJalan-Jalan di Pantai, Wanita Ini Temukan Gigi Mastodon Purba Sepanjang Kaki Manusia
Sekitar 1 Hari yang laluDiduga Terima Setoran Rp650 Juta, Perwira Brimob Polda Riau Dicopot
Sekitar 3 Jam yang laluUsai Ancam Kombes Hengki, Hercules Minta Maaf
Sekitar 4 Jam yang laluPolisi Tersangka Pelecehan Anak di Parigi Moutong Jalani Proses Etik
Sekitar 7 Jam yang laluIni Alasan Brimob Polda Riau Dimutasi, Propam Usut Dugaan Setor Rp650 Juta ke Atasan
Sekitar 8 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 3 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 6 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 4 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 6 Hari yang laluLiga 1: Wani! Song Ui-young Siap Hadapi Tekanan Besar Suporter Persebaya
Sekitar 1 Jam yang laluSetelah Hadapi Jeonbuk Hyundai Motors, Persis Solo Bakal Beruji Coba Vs Klub Liga 1
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami