Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perlawanan Kaum Hawa di Negeri Mullah, "Kita Menang karena Kita Benar"

Perlawanan Kaum Hawa di Negeri Mullah, "Kita Menang karena Kita Benar" Protes kematian Mahsa Amini di Suriah. ©REUTERS/Orhan Qereman

Merdeka.com - "Dia menendang saya di perut, mengikat tangan saya, menyeret tangan saya, dan mendorong saya masuk ke dalam sebuah mobil."

Maryam, perempuan 51 tahun menggambarkan bagaimana aparat di Iran menangkapnya saat ikut demo memprotes kematian Mahsa Amini. Mahsa Amini ditangkap polisi syariat awal September lalu karena dinilai memakai jilbab dengan "tidak patut". Dia diduga dipukul, lalu mengalami koma, dan meninggal di rumah sakit.

Unjuk rasa kini telah meluas ke 31 kota dan daerah di seluruh Iran. Para pengunjuk rasa menuntut dicabutnya undang-undang terkait kewajiban memakai jilbab.

Walaupun jaringan internet dibatasi, namun video-video terkait kekerasan aparat terhadap para demonstan terus bermunculan di media sosial.

"Lebih buruk dari apa yang Anda lihat dalam video-video ini," kata Maryam (nama samaran), dikutip dari BBC, Rabu (28/9).

"Saya mendengar salah satu dari komandan mereka memerintahkan pasukannya bertindak kasar. Petugas perempuan juga mengerikan. Salah satu dari mereka menampar saya dan menuduh saya mata-mata Israel dan pelacur," ujarnya.

BBC juga melihat sejumlah video di mana para komandan terlihat memerintahkan polisi huru hara "jangan mengasihani para pengunjuk rasa dan menembak mereka".

Video lainnya yang diverifikasi BBC menunjukkan aparat keamanan menembakkan peluru tajam ke pengunjuk rasa dan menangkap yang bisa mereka kejar.

Menurut media pemerintah, lebih dari 40 orang tewas selama kerusuhan tersebut. Sedangkan kelompok HAM melaporkan angka yang lebih tinggi dan menyebut ribuan pengunjuk rasa ditangkap.

Tetap tersenyum dan bersemangat

Sam juga menjadi korban kebrutalan aparat. Dia mengaku dipukul 15 aparat tanpa ampun.

"Saya merasakan darah di mulut saya dan serangan pistol setrum listrik di tubuh saya," ujarnya.

"Salah satu tentara menendang mata kiri saya saat membawa saya ke (tempat) di mana mereka menahan tahanan lainnya."

Maryam mengatakan orang-orang yang ditangkap selain dirinya tetap melakukan protes saat dibawa ke fasilitas milik Garda Revolusi Iran.

"Ada anak-anak perempuan lain dalam mobil itu, tapi mereka jauh lebih muda," ujarnya.

"Ketika saya melihat mereka dan keberaniannya, saya menyemangati diri saya. Mereka membantu saya. Mereka meneriaki dan mengolok-olok para petugas. Generasi ini berbeda dari generasi saya. Mereka tidak takut."

Maryam mengatakan dari fasilitas Garda Revolusi, dia dan tahanan lainnya dibawa ke sebuah kantor polisi kecil. Di sana ada sedikitnya 60 perempuan, ditempatkan dalam ruangan kecil.

"Setelah hampir seharian, ketika kami berteriak dan demo di dalam ruangan itu, mereka (aparat) mulai mengancam kami jika kami tidak diam, mereka akan memperkosa kami."

Seorang demonstran lainnya yang ditangkap selama dua hari di Teheran mengungkapkan kepada BBC, para tahanan yang lebih muda tetap bersemangat.

"Saya bersama para pengunjuk rasa yang berusia di bawah 25 tahun. Beberapa orang wajahnya berdarah, tapi mereka tersenyum, ngobrol, dan bercanda," tuturnya.

"Salah satu dari mereka meminta saya tersenyum dan mengatakan: 'Kita menang karena kita benar.'"

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Ditangkap
Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Ditangkap

Penyidik masih memeriksa pelaku guna mendalami relasi dengankorban serta motif pembunuhan tersebut.

Baca Selengkapnya
Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'
Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'

Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel
40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel

Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia
Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia

Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Di balik Kasus Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading, Korban Ternyata Punya Hubungan Gelap dengan Pelaku
Di balik Kasus Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading, Korban Ternyata Punya Hubungan Gelap dengan Pelaku

Korban RN ternyata menjalin hubungan dengan AT selama tiga tahun.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Pembunuhan Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading, Tidak Ada Luka Luar di Tubuh Korban
Fakta Baru Pembunuhan Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading, Tidak Ada Luka Luar di Tubuh Korban

Korban sebelumnya dibunuh kekasih gelapnya berinisial A di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (20/4).

Baca Selengkapnya