Perempuan Israel Lempar Apel Ke Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Saat Jumpa Pers
Merdeka.com - Saat konferensi pers Pemilu di Israel, seorang perempuan melempar sebiji apel ke Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dilaporkan Channel 13 Israel. Insiden tersebut terjadi dalam konferensi pers yang digelar Netanyahu di distrik Netanya.
Menurut laporan tersebut, seperti dilansir dari Almasdar News, Senin (17/2), perempuan 25 tahun itu kemungkinan melempar apel ke arah Wali Kota Netanya, Miriam Feirberg yang juga hadir dalam acara tersebut.
Setelah insiden itu, perempuan tersebut ditangkap polisi untuk diperiksa.
Pemilu Israel akan diselenggarakan pada 2 Maret mendatang. Netanyahu berpartisipasi dalam sejumlah kampanye di berbagai kota sebagai pemimpin Partai Likud.
Untuk pertama kali dalam sejarah Israel, warga akan memilih wakil untuk ketiga kalinya berturut-turut dalam setahun. Pemungutan suara terjadi pada bulan April dan September, tetapi Netanyahu maupun pemimpin oposisi Benny Gantz tidak dapat membentuk pemerintah koalisi.
Hasil hitung suara mencatatkan Partai Biru dan Putih yang berhaluan tengah, meraih 33 kursi di parlemen yang beranggotakan 120 orang, sementara partai konservatif Netanyahu, Partai Likud, hanya meraih 31 kursi.
Tidak ada satupun partai yang dapat membentuk pemerintahan yang mengontrol setidaknya 61 kursi tanpa dukungan Avigdor Lieberman dari Partai Yisrael Beitune.
Akan tetapi, kekukuhannya untuk membentuk pemerintah sekuler akan memaksa keluar sekutu-sekutu kuat Netanyahu, yakni partai-partai ultra-Orthodoks dan sebuah partai relijius lain yang nasionalis.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini serangan kedua di kompleks RS Al-Shifa, sebelumnya serangan terjadi pada November 2023.
Baca SelengkapnyaIntelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaTonton video Netanyahu berdalih di slide terakhir artikel ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal sosok pemilik vila mewah yang ditempati Benjamin Netanyahu bersama keluarganya untuk berlindung dari ketegangan politik yang terjadi di Israel.
Baca SelengkapnyaKnesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.
Baca Selengkapnya21 Tentara Israel Tewas dalam Satu Serangan Hamas, Terbanyak dalam Sehari
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaBayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca Selengkapnya