Perang etnis kembali meletus di Myanmar, 3.000 orang kabur
Merdeka.com - Pertempuran antara Dewan Restorasi Wilayah Shan (RCSS) dan Tentara Nasional Liberal Ta'ang (TNLA) di Myanmar, menyebabkan lebih dari 3.000 orang meninggalkan rumah mereka. Insiden ini terjadi pada saat peralihan masa kekuasaan dari pemerintahan yang didukung milter, kepada partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi.
"Kami mendapat laporan, lebih dari 3.000 orang meninggalkan rumah mereka pekan lalu," kata Mark Cutts, Pemimpin Lembaga Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB yang berada di Myanmar, seperti dilansir dari Daily Mail, Rabu (17/2).
Dia mengatakan sebagian besar dari mereka yang kabur, saat ini ditampung disejumlah biara di Kota Kyaukme. Sementara itu, sebagian lagi masih belum diketahui berada di mana.
Penduduk setempat telah melapor kepada yang berwenang. Mereka yang kebanyakan guru dan pelajar melarikan diri untuk menghindari penangkapan, pembunuhan, bahkan pembakaran yang dilakukan kelompok bersenjata yang berada di wilayah tersebut.
Anggota parlemen Kyaukme, Sai Tun Aung, tidak menunjuk kelompok mana yang bersalah atas insiden ini.
Tahun lalu, pemerintah Myanmar menandatangani perjanjian damai dengan sejumlah kelompok pemberontak besar. Salah satunya adalah RCSS.
Meskipun demikian, upaya penandatanganan perjanjian damai gagal terjadi saat pemerintah menolak untuk berdamai dengan kelompok yang tengah konflik dengan militer, seperti TNLA. Penyebab bentrokan kedua kelompok ini masih belum diketahui, namun ada kekhawatiran kelompok pemberontak itu bersaing untuk memperebutkan wilayah kekuasaan.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnya"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaMana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca SelengkapnyaCerita petani berhasil panen padi hingga 1 ton di lahan transmigrasi yang ia garap.
Baca SelengkapnyaPantun palang pintu Betawi adalah salah satu bentuk seni tradisional masyarakat Betawi yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Baca Selengkapnya13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca Selengkapnya