Pengadilan Saudi larang perempuan menikahi pemain alat musik

Merdeka.com - Gugatan perempuan Arab Saudi untuk mendapat izin menikah dengan seorang pria ditolak pengadilan. Alasannya, pria yang hendak dinikahinya adalah seorang pemain musik, di mana pilihannya itu dianggap tidak layak secara agama.

Sebagai negara pemegang hukum konservatif, Saudi mewajibkan perempuan untuk meminta izin dari laki-laki yang memiliki hubungan darah untuk bisa bepergian, menikah, atau lainnya. Wali tersebut bisa berupa ayah mereka, suami, atau kerabat laki-laki lain.

Selain itu, negara itu memiliki prinsip bahwa pria yang memainkan alat musik statusnya dianggap inferior dan memiliki reputasi buruk.

"Dua tahun lalu, pria itu melamar si wanita yang bekerja sebagai manajer bank. Namun pihak keluarga menolak lamaran tersebut dengan alasan pria tersebut tidak kompatibel secara agama dan juga merupakan pemain oud atau kecapi oriental di kawasan Arab," demikian dilaporkan surat kabar Okaz, dikutip dari AFP, Rabu (3/10).

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu kemudian membawa kasus ini ke pengadilan dengan tujuan mendapat putusan yang adil. Namun pengadilan menolak gugatannya dengan pertimbangan dari sisi keluarga.

"Karena pria itu memainkan alat musuk, jadi dia tidak cocok untuk wanita dari sudut pandang agama," putus pengadilan.

Pengadilan banding juga meratifikasi putusan dan membuat putusan ini final.

Namun wanita tersebut tidak kehilangan tekadnya dan berniat untuk meminta bantuan dari penguasa tertinggi dari negara itu, yang merujuk pada pihak kerajaan. Dia menegaskan akan memperjuangkan keinginannya karena merasa pria yang akan menikahinya adalah seseorang yang shaleh dan memiliki reputasi baik.