Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penelitian Sebut Penularan Covid-19 dalam Pesawat Sangat Rendah Jika Pakai Masker

Penelitian Sebut Penularan Covid-19 dalam Pesawat Sangat Rendah Jika Pakai Masker Ilustrasi penumpang pesawat terbang. ©Pixabay

Merdeka.com - Risiko penularan virus corona dalam penerbangan sangat rendah, menurut hasil penelitian Departemen Pertahanan AS yang dirilis pada Kamis. Ini merupakan sinyal positif industri penerbangan yang sangat terdampak pandemi virus corona.

Penelitian ini menemukan, saat penumpang yang duduk mengenakan masker, rata-rata 0,003 persen partikel udara dalam zona pernapasan di sekitar kepala seseorang dapat menular, bahkan ketika setiap kursi terisi.

Pengujian berasumsi hanya ada satu orang terinfeksi di dalam pesawat dan tidak mensimulasikan efek pergerakan penumpang di sekitar kabin.

Penelitian ini, yang dilakukan di dalam pesawat United Airlines Boeing 777 dan 767, menunjukkan bahwa masker membantu meminimalisir paparan tertular ketika seseorang batuk, bahkan penumpang yang kursinya berdekatan.

Sekitar 99,99 persen partikel disaring keluar kabin dalam enam menit karena cepatnya sirkulasi udara, diturunkan ventilasi udara dan sistem penyaringan dalam pesawat.

Diperkirakan untuk mencapai dosis penularan, seorang penumpang perlu terbang 54 jam dalam pesawat dengan orang yang tertular virus corona.

United Airlines, yang juga menyiapkan pilot untuk pengujian tersebut, berupaya keras mempresentasikan hasil penelitian yang menguntungkan itu.

"Hasil ini, berarti peluang Anda terkena Covid di pesawat United hampir tidak ada, bahkan jika pesawat Anda penuh," jelas Kepala Pelanggan United Airlines, Toby Enqvist, dikutip dari France 24, Jumat (16/10).

Penelitian tersebut dipimpin dan didanai Transportation Command, yang mengoperasikan penerbangan Patriot Express menggunakan pesawar komersial seperti United Airlines untuk anggota militer dan keluarga.

Penelitian selama enam bulan melibatkan 300 pengujian selama 38 jam penerbangan dan 45 jam pengujian di darat. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan partikel berukuran sama dengan virus corona di seluruh kabin pesawat berdasarkan bagian, yang masing-masing memiliki 42 sensor yang mewakili penumpang lain yang berpotensi bersentuhan dengan partikel tersebut.

Setiap pengujian melepaskan 180 juta partikel - jumlah partikel yang dihasilkan batuk ribuan kali.

Peserta penelitian termasuk Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dan Boeing Co.

Pekan lalu, produsen pesawat Boeing, Airbus SE dan Embraer SA merilis publikasi bersama yang menunjukkan filter udara kabin membatasi penyebaran virus di pesawat mereka.

Kesimpulan mereka didasarkan pada penelitian dinamika fluida komputasi yang mensimulasikan bagaimana partikel bergerak di sekitar kabin.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan telah mengidentifikasi hanya 44 kasus Covid-19 terkait penerbangan sejak awal 2020 versus sekitar 1,2 miliar penumpang yang telah melakukan perjalanan selama waktu itu.

Meskipun "tidak ada yang sepenuhnya bebas risiko," kasus yang dipublikasikan tentang potensi penularan Covid-19 dalam penerbangan menunjukkan "risiko tertular virus di pesawat tampaknya berada dalam kategori yang sama seperti tersambar petir," jelas Direktur Jenderal IATA, Alexandre de Juniac.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat

Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.

Baca Selengkapnya
Viral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal
Viral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal

Viral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
4 Cara Mengatasi Telinga Sakit saat Naik Pesawat, Pahami Penyebab dan Gejalanya Sebelum Liburan
4 Cara Mengatasi Telinga Sakit saat Naik Pesawat, Pahami Penyebab dan Gejalanya Sebelum Liburan

Telinga sakit ketika naik pesawat dapat disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara antara bagian dalam telinga dan luar tubuh. Begini cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya