Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerkosaan massal bocah delapan tahun kembali bikin geger India

Pemerkosaan massal bocah delapan tahun kembali bikin geger India Demo anti-pemerkosaan di India. ©Reuters/Ahmad Masood

Merdeka.com - India kembali diguncang peristiwa pemerkosaan massal dan pembunuhan terhadap seorang bocah perempuan berusia delapan tahun di Negara Bagian Jammu dan Kashmir.

Mayat gadis kecil itu ditemukan di sebuah hutan di kawasan Himalaya, pada akhir Januari lalu setelah polisi melakukan pencarian.

Kasus ini menjadi sorotan nasional bahkan dunia.

Dilansir dari laman CNN, Sabtu (14/4), polisi mengatakan korban, yang berasal dari komunitas nomaden muslim Bakarwals, diculik ketika menggembalakan kuda di padang rumput pada 12 Januari. Dari sana, dia diduga dibawa ke sebuah kuil Hindu tempat dia dibius dan disekap selama lima hari.

Selama penyekapan, polisi mengatakan, korban diperkosa berulang kali oleh sejumlah pria berbeda, sebelum dibunuh dan dibuang ke hutan terdekat pada 17 Januari. Laporan postmortem menyimpulkan gadis malang itu dicekik hingga tewas.

Polisi telah menangkap delapan pria sehubungan kasus ini, termasuk seorang pensiunan pejabat pemerintah dan tiga anggota polisi. Namun tindakan polisi ini justru digiring pada isu sektarian.

Para terdakwa, yang seluruhnya beragama Hindu, menuding kasus ini "dimotori" oleh koalisi nasionalis religius dan ahli hukum tersumpah. Keduanya telah mendesak agar kasus ini diserahkan pada penyelidik federal.

Ketegangan memuncak pekan lalu ketika protes keras terjadi di luar gedung pengadilan setempat, saat itu para anggota asosiasi pengacara negara berusaha menghentikan polisi mengajukan tuntutan terhadap para terdakwa.

Didukung kelompok nasionalis Hindu sayap kanan yang disebut Dewan Kesatuan Hindu, asosiasi pengacara negara menuntut Biro Pusat Investigasi (CBI) mengambil alih kasus ini.

"Kami ingin penyelidikan oleh CBI. Investigasi tidak berdasarkan fakta yang benar. Korban dan terdakwa 'terikat' agama," kata B.S. Slathia, presiden Asosiasi Pengacara Jammu.

Insiden pemerkosaan dan pembunuhan itu terjadi di kota kecil Kathua, di wilayah selatan Jammu di mana umat Hindu membentuk mayoritas penduduk. Bagian utara Jammu merupakan wilayah Kashmir yang disengketakan dan dikelola oleh India. Itu didominasi warga muslim.

Komunitas nomaden bocah malang yang jadi korban kebengisan sekelompok orang tersebut, secara tradisional telah berpindah antara dua daerah. Mereka bepergian ke Jammu dengan ternak selama musim dingin dan kembali ke wilayah Kashmir ketika salju mencair di musim semi.

Praktik ini telah berlangsung selama beberapa generasi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, para pengembara kian dimusuhi oleh penduduk Hindu di wilayah tersebut, yang mengklaim mereka melanggar batas tanah.

Vijay Sharma, pemimpin Dewan Kesatuan Hindu, mengklaim pemerintah negara bagian mengambil sikap lunak terhadap populasi minoritas muslim di wilayah itu.

Jumlah muslim di wilayah itu meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menyusul kedatangan ribuan pengungsi Rohingya dari Myanmar.

"Kami sudah menjadi negara yang sensitif dan mereka (muslim) adalah ancaman. Populasi mereka meningkat," kata Sharma menambahkan bahwa kasus pemerkosaan dan pembunuhan bocah delapan tahun itu cukup rumit.

Reporter: Khairisa Ferida

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Sosok Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buahnya Diamankan Polisi Malaysia, Berdarah Kopassus Penakluk Gunung Everest

Sosok Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buahnya Diamankan Polisi Malaysia, Berdarah Kopassus Penakluk Gunung Everest

Sosok jenderal bintang dua TNI yang pasang badan ketika tiga prajuritnya diamankan polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya
India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

Korban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Keturunan India Tinggal Perkampungan Terpencil

Potret Gadis Desa Cantik dan Memesona Keturunan India Tinggal Perkampungan Terpencil

Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan gadis desa itu adalah memberi makan kambing dan pergi ke sawah.

Baca Selengkapnya
Heboh Penemuan Tupai Raksasa di India dengan Bulu Berwarna Pelangi

Heboh Penemuan Tupai Raksasa di India dengan Bulu Berwarna Pelangi

Kehebohan muncul di India akibat penemuan Tupai Raksasa Malabar, disebut 'tupai pelangi' karena bulu berwarna. simak selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Potret Pernikahan Anak Orang Terkaya India, Gelar Pesta 3 Hari Berturut-turut

Potret Pernikahan Anak Orang Terkaya India, Gelar Pesta 3 Hari Berturut-turut

Padahal, Reuters menjabarkan pernikahan Anant Ambani baru dilaksanakan pada Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Diminta Datang ke Pesta Pernikahan, Gadis 17 Tahun Diperkosa Massal di India, Begini Kronologinya

Diminta Datang ke Pesta Pernikahan, Gadis 17 Tahun Diperkosa Massal di India, Begini Kronologinya

Setelah turis Spanyol yang diperkosa massal di negara bagian Jharkand, kali ini korbannya adalah warga lokal di negara bagian Uttar Pradesh.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya