Pemerintah Somalia Usir Diplomat PBB
Merdeka.com - Pemerintah Somalia meminta Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Somalia, Nicholas Haysom, segera meninggalkan negara itu. Haysom dianggap melanggar standar badan dunia dan norma diplomatik internasional.
"Keputusan itu diambil setelah diplomat tertinggi PBB di Somalia itu dianggap melanggar standar badan dunia tersebut dan norma diplomatik internasional, dengan mencampuri kedaulatan nasional Somalia," demikian pernyataan yang dirilis media yang dikuasai pemerintah dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (3/1).
Problem ini bermula ketika pada Senin (31/12) lalu, Haysom mendesak pemerintah Somalia agar melindungi hak asasi manusia. Desakan disampaikan melalui surat yang dikirim kepada otoritas lokal.
Analis meyakini surat Haysom yang berujung pada pengusiran itu menunjukkan hubungan kedua pihak tidak stabil. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menunjuk Haysom sebagai Wakil Khusus untuk Somalia dan Kepala Misi Bantuan PBB di Somalia (UNSOM) sejak September 2018.
Pada Selasa (1/1), beberapa pejabat dan aktivis HAM menyampaikan militer Somalia mengeksekusi enam militan Al Shabab tanpa proses pengadilan. Sebelumnya keenam militan ini dipenjara lima bulan. Mereka dieksekusi pada Minggu, 30 Desember 2018 oleh regu tembak di Kota Bardhere, 300 kilometer barat daya Mogadishu.
"Mereka merupakan bagian dari unit pembunuhan Al Shabab. Salah seorang di antara mereka tertangkap basah ketika membunuh seorang tentara pemerintah. Penangkapannya pun memicu penangkapan lima orang lainnya, dan akhirnya kami mengeksekusi mereka," ujar Komandan Militer Somalia, Farah Mohamed Turba kepada VOA.
Bardhere adalah kota pertanian penting dan pernah menjadi benteng utama Al Shabab. Kelompok tersebut kehilangan kendali atas wilayah ini ketika diserbu pasukan Ethiopia pada 2015.
Keluarga enam militan yang berhasil dihubungi menggambarkannya sebagai eksekusi final pasukan militer tanpa pengadilan. Turba mengatakan militer mengikuti perintah Menteri Pertahanan Somalia.
"Ketika militan membunuh dua jenderal senior Somalia dalam suatu ledakan baru-baru ini, komandan militer dan Menteri Pertahanan mengatakan seluruh militan Al Shabab seharusnya dibunuh," ujar Turba.
Belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan atau panglima Tentara Nasional Somalia tentang eksekusi terbaru tersebut.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, menyiagakan 603 personel.
Baca SelengkapnyaIa lahir dari keluarga ulama besar Minangkabau yang terjun di dunia kemiliteran hingga menjabat sebagai menteri di era PRRI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Bamsoet, MPR diubah kedudukannya sehingga tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara.
Baca SelengkapnyaPria kelahiran Tuban ini tercatat pernah menduduki banyak jabatan strategis.
Baca SelengkapnyaTokoh politik sekaligus pejuang Indonesia asal Sumatra Barat ini pernah menjadi gubernur serta menduduki jabatan penting dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaLimpo diduga melakukan pemerasan terhadap pegawai Kementan dan melakukan gratifikasi senilai Rp44,5 miliar.
Baca SelengkapnyaHaedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa
Baca Selengkapnya