PBB: Serangan koalisi Saudi renggut nyawa ratusan warga Yaman
Merdeka.com - Serangan melalui udara menggunakan jet tempur dilakukan pasukan koalisi Arab Saudi dengan maksud menargetkan pemberontak Huthi justru kerap meleset. Menurut juru bicara hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-bangsa, Rupert Colville, pada Desember tahun ini saja sudah 136 penduduk sipil meregang nyawa karena serangan itu.
Dilansir dari laman Reuters, Selasa (19/12), pernyataan itu disampaikan Colville dalam taklimat rutin di markas PBB di New York, Amerika Serikat.
Menurut dia, jumlah korban tewas itu akibat dari tujuh serangan udara pasukan koalisi. Salah satunya adalah pilot jet tempur pasukan koalisi menjatuhkan bom menghancurkan sebuah penjara di Distrik Shaub, Ibu Kota Sanaa, pada 13 Desember lalu. Sebanyak 45 tahanan yang merupakan pengikut Presiden Abd-Rabbu Mansur Hadi dalam pengasingan disokong Arab Saudi tewas dalam serangan itu.
Pada Minggu pekan lalu, serangan udara pasukan koalisi malah membunuh rombongan penduduk dalam perjalanan usai menghadiri resepsi pernikahan. Pilot jet tempur koalisi Saudi itu mestinya menyerang sasaran yakni kelompok pemberontak Huthi, di Provinsi Marib, sebelah timur Ibu Kota Sanaa. Namun, roket dilepaskan malah menghantam kendaraan berisi rombongan keluarga.
Delapan perempuan dan dua anak-anak tewas dalam kejadian itu. Saksi mengatakan semua korban adalah sanak saudara. Namun, mereka menolak memberikan keterangan rinci tentang nama korban.
Juru bicara pihak koalisi berkeras menyangkal laporan kalau serangan jet tempur mereka salah sasaran. Perang di Yaman sudah merenggut korban jiwa dan luka sebanyak 60 ribu orang. Belum lagi ditambah ada sekitar satu juta penduduk negara itu terjangkit kolera. Di samping itu, dua juta orang terpaksa mengungsi dan hidup sulit dalam kamp penampungan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaKorban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini menjadi bagian dari upaya PBB untuk menghapuskan pemotongan kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaIqbal mengingatkan pemudik untuk berhati-hati dalam berkendara
Baca SelengkapnyaBapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca Selengkapnya