Patung Mahatma Gandhi Diturunkan di Ghana Karena Dianggap Rasis
Merdeka.com - Patung pemimpin kemerdekaan India yang terkemuka, Mahatma Gandhi, diturunkan dari sebuah universitas di ibu kota Ghana, Accra, Afrika Barat. Penurunan patung tersebut disebabkan oleh petisi dibuat beberapa dosen yang menilai pemajangan patung tersebut adalah hal rasis.
Para dosen menilai, seharusnya bukan patung Gandhi yang dipajang di universitas mereka, melainkan pahlawan Afrika.
Setelah mendapat tekanan dari publik, akhirnya pemerintah memutuskan untuk merelokasi patung yang diresmikan oleh mantan Presiden India Pranab Mukherjee pada 2016 lalu tersebut.
"Patung itu sebelumnya diletakkan di alun-alun rekreasi universitas, tetapi kemudian dipindahkan pada Rabu (12/12) lalu," demikian keterangan dosen dan mahasiswa, seperti dikutip dari laman BBC, Jumat (14/12).
Pihak universitas menegaskan bahwa penurunan patung ini menjadi tanggung jawab dari Kementerian Luar Negeri dan Integrasi Regional.
Sementara itu, salah satu mahasiswa hukum bernama Nana Adoma Asare Adei mengatakan bahwa dirinya setuju dengan penurunan patung ini.
"Memiliki patung tersebut berarti kita mendukung semua yang dia perjuangkan. Tetatpi jika dia membela hal-hal lain (dugaan rasisme) saya pikir kita tidak harus memajang patungnya di kampus," ujarnya.
Seperti diketahui, Mahatma Gandhi adalah salah satu tokoh paling terkenal di abad ke-20. Dia terkenal karena memimpin perlawanan tanpa kekerasan terhadap pemerintahan kolonial Inggris di India.
Namun, ketika masih pemuda dia tinggal dan bekerja di Afrika Selatan, dan meskipun dia telah mengilhami orang-orang di seluruh dunia, komentarnya tentang orang Afrika kulit hitam telah menjadi kontroversi.
Dalam tulisan-tulisannya, dia menyebut orang Afrika Selatan kulit hitam sebagai "kafir" yang mana merupakan penghinaan rasis sangat ofensif. Dia juga mengatakan bahwa orang India "sangat superior" untuk orang kulit hitam.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya
Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India, dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan arsitek gerakan kemerdekaan India.
Baca SelengkapnyaTak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet
Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Kunjungi Dua Kampus di Amerika: Separuh Mahasiswanya dari China, Indonesia Cuma 5 Orang
Inilah yang membuat China berhasil di atas negara-negara yang sudah maju dalam 20 tahun terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa
Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaProdi Antropologi UGM Masuk 100 Besar Dunia, Ini Fakta di Baliknya
Pencapaian itu cukup membanggakan karena sangat jarang program studi di Indonesia yang masuk 100 besar dunia
Baca SelengkapnyaRamai-Ramai Guru Besar dan Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Sandiaga: Masukan Positif, Sikapi dengan Bijak
Sandiaga menilai apa yang disampaikan sivitas akademika merupakan realita demokrasi yang harus dihormati.
Baca SelengkapnyaTempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaGuru Besar dan Civitas Akademi UGM Buat Petisi Kritik Pemerintah, Ini Respons Ganjar
Ganjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM
Baca Selengkapnya