Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasukan Eritrea Segera Tinggalkan Tigray Setelah Ratusan Ribu Warga Alami Kelaparan

Pasukan Eritrea Segera Tinggalkan Tigray Setelah Ratusan Ribu Warga Alami Kelaparan Seorang perempuan berjalan di depan sebuah rumah yang hancur di Tigray. ©Eduardo Soteras/AFP

Merdeka.com - Dubes Ethiopia untuk PBB menyampaikan tentara Eritrea yang bertempur dengan pasukan Ethiopia dalam perang di wilayah Tigray akan segera meninggalkan wilayah tersebut. Langkah ini disambut banyak pihak termasuk PBB yang kepala bantuan kemanusiaannya menuduh Eritrea memanfaatkan kelaparan sebagai “senjata perang”.

Perang di Tigray menjadi pembahasan dalam rapat tertutup informasi Dewan Keamanan PBB pada Selasa, di mana kepala bantuan kemanusiaan Mark Lowcock memperingatkan lebih dari 350.000 orang berada dalam kondisi kelaparan, di mana kematian karena kelaparan juga telah dilaporkan.

Utusan Ethiopia di PBB, Taye Atske Selassie Amde pada Selasa mempertanyakan data kelaparan tersebut, tapi mengatakan ada “ketidakamanan makanan” di Tigray dan mengungkapkan rasa syukur atas bantuan para donatur.

Lowcock dengan tegas mempertahankan datanya yang dirilis pekan lalu, menunjukkan 350.000 orang menghadapi kelaparan dan lebih dari 2 juta orang terancam kelaparan.

Data itu dirilis The Integrated Food Security Phase Classification atau IPC, yang merupakan kemitraan global dari 15 badan PBB dan organisasi kemanusiaan internasional, dan menggunakan lima kategori ketahanan pangan mulai dari orang yang cukup makan hingga mereka yang menghadapi “Bencana Kelaparan-Kemanusiaan”.

Dalam pemaparannya di Dewan Keamanan, Lowcock menyebut IPC sebagai “penilaian paling canggih, otoritatif, komprehensif, dan profesional di dunia” dan mengatakan jika itu salah, “itu karena terlalu optimis”.

“Pemerintah Tigray telah melaporkan kematian akibat kelaparan,” ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (17/6).

“Situasinya bakal memburuk dalam beberapa bulan ke depan, tidak hanya di Tigray, tapi juga di (wilayah tetangga) Afar dan Amhara.”

Wilayah pertanian yang luas di Tigray yang memiliki populasi sekitar 5,5 juta orang telah mengalami masalah persediaan makanan dengan adanya wabah belalang ketika Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed pada 4 November mengumumkan pertempuran antara pasukannya dengan pemerintah wilayah tersebut.

Tidak ada yang tahu berapa ribu warga sipil dan pejuang yang tewas dalam konflik tersebut. Lebih dari 50.000 orang melarikan diri ke negara tetangga Sudan.

Walaupun PM Abiy mengumumkan kemenangan pada akhir November lalu, militer Ethiopia dan pasukan aliansinya masih aktif termasuk tentara dari negara tetangga Eritrea, musuh bebuyutan pejabat yang saat ini menguasai Tigray.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.

Baca Selengkapnya
Ini Tim Indonesia Maju Pengibar Merah Putih, Putri dari Papua Pegunungan jadi Pembawa Bendera
Ini Tim Indonesia Maju Pengibar Merah Putih, Putri dari Papua Pegunungan jadi Pembawa Bendera

Tim Indonesia Maju adalah Paskibraka pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka

Baca Selengkapnya
Heboh Pejabat Batubara Arahkan Kades Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata Istana
Heboh Pejabat Batubara Arahkan Kades Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata Istana

Istana memastikan Mendagri tak akan tinggal diam bila pejabat Batubara terbukti minta kepala desa menangkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk

Jumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.

Baca Selengkapnya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya