Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orang Tua di Jerman Bakal Kena Denda Jika Tidak Vaksin Campak ke Anak

Orang Tua di Jerman Bakal Kena Denda Jika Tidak Vaksin Campak ke Anak Jerman. ©2018 The German Way

Merdeka.com - Pemerintah Jerman akan memberikan denda sebesar 2.500 euro (setara Rp 40 juta) kepada orang tua yang tidak memberikan vaksin campak pada anak-anaknya.

Ini adalah salah satu kebijakan dalam rancangan undang-undang terbaru yang digodok oleh menteri kesehatan setempat sejak tahun lalu, demikian sebagaimana dikutip dari CNN pada Selasa (7/5).

"Saya ingin memberantas campak," ujar Menteri Kesehatan Jens Spahn kepada surat kabar Bild am Sonntag pada hari Minggu.

"Siapa pun di taman kanak-kanak atau sekolah harus divaksinasi campak," lanjutnya menegaskan.

Rencana kebijakan itu muncul ketika Jerman melaporkan salah satu wabah campak terbesar di Eropa antara Maret 2018 dan Februari tahun ini, yakni sebanyak 651 kasus, lapor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).

Saat ini, wabah campak tengah merebak di banyak tempat di seluruh dunia, mulai dari negara-negara berpenghasilan tinggi di Amerika dan Eropa, hingga pelosok Asia dan Afrika.

Menurut PBB, meluasnya wabah campak sebagian didorong oleh kurangnya akses dan rasa takut terhadap pemberian vaksin.

Sebuah studi UNICEF yang diterbitkan pekan lalu, menemukan bahwa campak telah membunuh 110.000 orang di seluruh dunia pada 2017, kebanyakan anak-anak. Temuan itu naik 22 persen dari tahun sebelumnya.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh hilangnya dosis pertama vaksin campak pada 20 juta anak-anak dalam satu dekade terakhir.

Jerman bukanlah negara pertama yang mengusulkan denda bagi orang tua yang tidak memberi vaksin campak pada anak-anaknya.

Bulan lalu, New York City menyatakan bahwa setiap penduduk yang tinggal di wilayah terdampak campak, namun tidak segera melakukan vaksinasi atau tidak memiliki bukti kekebalan, akan didenda hingga US$ 1.000, atau setara Rp 14,2 juta.

Menurut Kemenkes Jerman, dibutuhkan dua dosis vaksin untuk melindungi anak-anak dari wabah campak.

Sementara 97 persen anak-anak Jerman telah mendapatkan dosis pertama, namun untuk penerimaan dosis kedua dilaporkan turun menjadi 93 persen, lapor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2017.

WHO menambahkan, bahwa di antara negara-negara berpenghasilan tinggi, Amerika Serikat berada di urutan teratas dalam daftar anak-anak yang tidak divaksinasi dengan dosis pertama.

Hal itu berkaitan dengan laporan kasus campak yang mencapai jumlah tertinggi sejak penyakit tersebut dinyatakan lenyap pada tahun 2000.

Para ahli menyalahkan kenaikan informasi yang salah tentang virus dan vaksin, yang membuat beberapa orang tua menolak untuk memvaksinasi anak-anak mereka.

Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!
Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!

Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya
Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya

Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.

Baca Selengkapnya
10 Tanda Buah Hati Tumbuh Jadi Anak Manja, Perlu Diwaspadai Orangtua
10 Tanda Buah Hati Tumbuh Jadi Anak Manja, Perlu Diwaspadai Orangtua

Munculnya perilaku anak manja bisa disebabkan dari kesalahan pengasuhan yang dilakukan orangtua.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar
Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya