Ogah pulang, Turki paksa WNI mau gabung ISIS balik ke Indonesia
Merdeka.com - 16 Warga Negara Indonesia yang tertangkap di perbatasan Turki-Suriah menolak kembali ke Tanah Air. Mereka berkukuh ingin gabung dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Tim perunding Indonesia-Turki masih membahas nasib 16 orang yang sekarang ditahan di rumah penampungan daerah Gaziantep. Pemerintah akan menerima bila Turki mengusir mereka pulang.
"Hak mengeluarkan seseorang dari satu negara itu kan hak negara tersebut. Jadi itu merupakan hak Turki mengeluarkan 16 WNI yang di sana yang menurut Turki tidak memiliki hak tinggal," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat (20/3).
Pemerintah sejak awal juga memikirkan opsi pemulangan para WNI itu dari wilayah konflik. Sejauh ini, alasan mereka nekat bergabung dengan militan khilafah masih didalami.
Jubir akrab disapa Tata ini mengatakan pemerintah akan langsung menginterogasi 16 WNI itu sekembalinya di Tanah Air. Supaya mereka tidak menyebar paham radikalisme, Kemlu akan menggandeng lembaga terkait, seperti BIN atau BNPT untuk melakukan pembinaan.
"Tim keamanan kita ke Turki bukan hanya untuk 16 WNI yang ditahan, tapi melakukan kerja sama ke depannya apa yang bsa dilakukan sehingga apabila ada kejadian seperti ini lagi bisa ditangani lebih cepat ataupun malah dicegah," kata Tata.
Terkait usulan BNPT agar muncul Perppu melarang WNI bepergian ke daerah terindikasi wilayah konflik, Kemenlu mengaku masih harus dibahas lebih lanjut. Gagasan tersebut sudah sempat dibahas pada rapat lintas kementerian, ketika kasus WNI bergabung ke ISIS terkuak.
"Salah satu masalahnya tidak ada payung hukum karena pihak keamanan kita tidak bisa mencegah orang-orang yang ingin bergabung dengan kelompok radikal di luar negeri."
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Thailand mengumumkan, banyak Warga Negara Indonesia (WNI) gagal masuk Thailand.
Baca SelengkapnyaHamdan mengatakan masa jabatan Presiden Jokowi yang berakhir tahun ini seharusnya diakhiri dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPeneliti ICW Kurnia Ramadhana meminta Jokowi menundanya hingga Dewan Pengawas KPK menyelesaikan sidang dugaan tiga pelanggaran etik Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaKata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaIndonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca Selengkapnya