Merdeka.com - Tak banyak orang di dunia ini yang pernah benar-benar tersambar petir. Kejadian itu memang termasuk peristiwa langka yang tidak terjadi setiap hari.
Namun di antara sekian miliar manusia di muka bumi ini ternyata ada orang-orang yang pernah disambar petir dengan cara yang unik. Mereka memiliki kisah menarik saat peristiwa itu terjadi.
Apa saja kisah unik itu? Simak ulasannya seperti dilansir dari odee.com berikut ini.
Saat pertandingan tengah berlangsung antara tim Bena Tshadi dan tim tamu Basanga di Provinsi Kasai, Republik Kongo, petir menyambar para pemain di lapangan.
Sebelas pemain sepak bola dari tim tamu tewas akibat sambaran petir itu, sedangkan tim lainnya terluka. Tak hanya itu 30 orang lainnya harus dirawat di lapangan.
Saat itu skor pertandingan dalam keadaan imbang 1-1. Anehnya tim tuan rumah selamat dari serangan petir dan tanpa luka sedikit pun.
Advertisement
Roy Sullivan, polisi hutan asal Amerika Serikat ini diakui oleh Guinness World Records sebagai orang terbanyak disambar petir dan masih hidup.
Dia disambar petir tujuh kali antara tahun 1942 hingga 1977. Dia mendapatkan julukan manusia petir karena tidak mati-mati ketika disambar petir.
Namun pria ini mati akibat bunuh diri karena cintanya ditolak pada usia 71 tahun.
Jens Gottlieb, 36, dan pacarnya Lisa Gruhn, 28, tengah berhubungan seks di semak-semak ketika petir menyambar. Kejadian itu berlangsung di Negara Bagian North-Rhine Westphalia, sebelah barat Jerman.
Setelah sempat berciuman dan berpelukan di dalam mobil di sebuah tempat parkir, keduanya memutuskan keluar dari mobil untuk berhubungan seks di semak-semak terdekat.
Mereka berusaha menjauhi keramaian di pinggiran hutan. Ketika mereka berdua sudah telanjang dan sedang larut dalam kenikmatan, mereka tidak menyadari cuaca makin memburuk hingga petir menyambar semak-semak di dekat mereka bercinta.
Keduanya kontan lari terbirit-birit dalam keadaan bugil untuk menyelamatkan diri ke tempat aman.
Advertisement
Remaja asal Inggris ini termasuk orang paling sial di dunia ketika pada Agustus 2010, di hari jumat tanggal 13 jam 13:13 dia tersambar petir saat tengah menonton Festival Udara Festival Udara Lowestoft Seafront.
Saat itu dia sedang berada di antara kerumunan sekitar 170 ribu orang tapi sialnya hanya dia yang tersambar petir. Untungnya dia hanya mengalami luka bakar ringan.
Seorang pengendara motor asal Zagreb, Kroasia, bernama Ante Djindjic, 29, pasti bisa mengenang kejadian yang pernah menimpa dirinya dengan tertawa.
Di suatu hari yang malang dia pernah tersambar petir saat beristirahat di atas motornya di pinggir jalan. Tidak tanggung-tanggung, petir itu menyambar ke arah selangkangan hingga mengenai penisnya.
"Saya tidak ingat apa yang terjadi. Waktu itu saya sedang istirahat sejenak ketika petir menyambar badan saya. Ketika bangun saya sudah di rumah sakit," kata dia.
Dia hanya mengalami luka bakar ringan di dada dan tangannya. "Untungnya dokter bilang penis saya masih bisa berfungsi normal," ujar Djindjic.
Advertisement
Sejak Kapan Manusia Makan Sambal? Ini Sejarah Pedasnya
Sekitar 14 Menit yang laluTenggelam dalam Kapal Karam Selama 160 Tahun, Jeans Ini Laku Dengan Harga Fantastis
Sekitar 8 Jam yang laluPernah Disebut dalam Literatur Kuno, Kota Mutiara Akhirnya Ditemukan di Lokasi Ini
Sekitar 10 Jam yang laluBola Misterius Ditemukan dalam Batu Berusia 3 Miliar Tahun, Benarkah Milik Alien?
Sekitar 11 Jam yang laluPuluhan Jasad Tanpa Kepala Ditemukan dalam Kuburan Massal Zaman Batu
Sekitar 12 Jam yang laluAstronom Temukan Lubang Hitam Raksasa, Besarnya 30 Miliar Kali Massa Matahari
Sekitar 13 Jam yang laluPohon Emas Ternyata Benar-Benar Ada, di Sini Lokasinya
Sekitar 13 Jam yang laluPesawat Luar Angkasa Jepang Kumpulkan Sampel Senyawa 'Alien' di Asteroid Ryugu
Sekitar 14 Jam yang laluAlkitab Bahasa Ibrani Berusia 1.100 Tahun akan Jadi yang Termahal dalam Sejarah
Sekitar 15 Jam yang laluMengapa Kita Sulit Berjalan di Pasir? Begini Kata Ilmuwan
Sekitar 16 Jam yang laluManusia Sudah Gunakan Alat Bantu Seks Sejak 28.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Sekitar 16 Jam yang laluHotman Paris Pede Teddy Minahasa Berpeluang Bebas, Ini Strateginya
Sekitar 14 Jam yang laluIntip Foto Pernikahan Komjen Rycko Amelza 25 Tahun Lalu, Wajahnya sama Istri Disorot
Sekitar 15 Jam yang laluPolisi Muda Polres Bogor Ikutan Bikin Tren Video 'Chuaks' Ala Tiktok, Isinya Sindiran
Sekitar 15 Jam yang laluBanjir Pujian, Begini Aksi Seorang Polisi yang Jualan Usai Pulang Bekerja
Sekitar 16 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 6 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 6 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 3 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 1 Bulan yang laluPiala Dunia U-20 2023 di Indonesia Batal, Perjuangan Bali United Jadi Tim Musafir Sia-sia
Sekitar 5 Jam yang laluLuis Milla: Duel Persija Vs Persib di BRI Liga 1 Laga Klasik dan Spesial
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami