Kubu pro dan antipemerintah Iran pakai media sosial untuk galang massa unjuk rasa

Merdeka.com - Pengamat Iran asal Israel Thamar Eilam Gindin dari Universitas Haifa dan Shalem Center mengatakan media sosial cukup berperan dalam demo antipemerintah di Iran yang terjadi sepekan terakhir.
Pemerintah kini juga berupaya menggunakan media sosial buat kepentingan mereka. Sebelumnya diberitakan, pemerintah memutus jaringan Internet untuk mencegah kian meluasnya unjuk rasa.
Dilansir laman the Jerusalem Post, Kamis (4/1), dalam penjelasannya yang digelar di Media Central, Gindin mengungkapkan demonstrasi memenuhi berbagai pesan beredar di media sosial di Iran dan mencantumkan kapan dan di mana unjuk rasa akan berlangsung di sejumlah kota.
-
Bagaimana cara kelompok pro-Palestina memprotes? Kelompok pro-Palestina kemarin memasang spanduk protes raksasa bertuliskan 'Yes It's Genocide' di luar Parlemen Inggris.Sikap protes yang dilakukan oleh Led by Donkeys, kelompok kampanye politik, itu menampilkan spanduk raksasa berukura 40 x 40 meter yang dibentangkan di lapangan alun-alun Parliament Square.
-
Bagaimana internet membantu mahasiswa dalam demonstrasi? Mengutip @rchipelago online: The Internet and Political Activism in Indonesia hasil riset Merlyna Lim menyatakan adanya gambar beberapa mahasiswa Indonesia menggunakan laptop yang terhubung ke Internet dari dalam gedung parlemen menjadi berita utama di berita internasional. Gambar itu memperkuat argumen jika internet memiliki peran dalam melengserkan Presiden Soeharto.
-
Siapa yang ikut demo bela Palestina? Sejumlah tokoh agama hadir dalam Aksi Akbar 'Aliansi Rakyat Indonesia Bela Pastina' di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
-
Mengapa Israel menganggap media yang berafiliasi dengan Hamas sebagai target militer? Tentara Israel menyatakan media yang berafiliasi dengan kelompok perlawanan Palestina seperti Hamas adalah target militer yang sah, sehingga jurnalis yang bekerja untuk media tersebut boleh dibunuh.
-
Bagaimana cara mata-mata Iran mendapatkan informasi dari tentara Israel? Kedua tentara itu mengaku sedang menghadapi masalah keuangan dan menerima tawaran Iran. Keduanya akan segera didakwa, seperti dikutip dari The Cradle, Selasa (28/1).
-
Mengapa tentara Israel menjadi mata-mata untuk Iran? Mereka awalnya diminta untuk menyemprotkan grafiti pro-Iran di daerah tertentu. Salah satu tentara menarik diri dari operasi tersebut ketika menyadari dia dapat menghadapi dampak hukum atas tindakan spionase tersebut. Tentara lainnya – yang ditempatkan di baterai Iron Dome – terus memberikan informasi kepada Iran dan merekam video yang merinci pengoperasian sistem pertahanan rudal.
Menurut Gindin, meski berbagai demo itu skalanya masih kecil namun sudah menyebar ke sedikitnya 100 kota dan itu berkat media sosial. Lewat media sosial dunia juga mengetahui perkembangan yang terjadi di Iran.
Pemerintah, kata Gindin, kini juga memakai media sosial untuk menangkap unjuk rasa.
"Yang jadi masalah di media sosial adalah kita tidak tahu siapa yang berbohong. Berita palsu bertebaran di mana-mana. Saya mengikuti akun-akun baik yang pro maupun antipemerintah," kata Gindin.
Kedua kubu juga saling serang di media sosial dan saling tuding soal tewasnya bocah laki-laki berusia 13 tahun.
Selanjutnya Gindin membeberkan soal efektif tidaknya pemblokiran media sosial yang dilakukan pemerintah Iran.
Sejumlah laporan kepada dia mengatakan pemerintah memakai teknologi untuk memperlambat, mencegah dan menyeleksi berbagai informasi dari pengguna di media sosial. Hanya segelintir orang yang punya kemampuan teknis untuk meretas atau membobol pemblokiran dari pemerintah.
Namun Gindin menyimpulkan, semua laporan tentang pemblokiran dari pemerintah terhadap media sosial itu tidak merata di semua tempat, kemungkinan hanya di sejumlah lokasi tertentu dan ada kemungkinan terlalu dibesar-besarkan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Serangan ratusan drone dan rudal yang dilancarkan Iran terhadap musuh bebuyutannya, Israel, mendapat dukungan dari warganya.
Baca Selengkapnya
Tentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca Selengkapnya
Kepala politik Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran dalam serangan yang dituduhkan kepada Israel.
Baca Selengkapnya
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas untuk Ismail Haniyeh yang terbunuh dalam serangan yang dituduhkan kepada Israel.
Baca Selengkapnya
Terungkap, Sosok Pengusaha Penyokong Dana di Balik Propaganda Israel dalam Perang Gaza
Baca Selengkapnya
83 Persen Unggahan di Internet Kecam Israel dalam Perang di Gaza
Baca Selengkapnya
Julid Fi Sabilillah, Perang Netizen Indonesia Melawan Israel di Dunia Maya
Baca Selengkapnya
Tel Aviv Chaos, Demonstran Anti-Pemerintah Desak Netanyahu Mundur
Baca Selengkapnya
Netizen Indonesia ramai-ramai mencari akun media sosial para tentara Israel. Mereka menyerbu mereka dengan hujatan di kolom komentar.
Baca Selengkapnya
Para pengunjuk rasa di seluruh Israel menyerukan aksi pemogokan umum nasional yang dimulai pada 1 September.
Baca Selengkapnya
Netanyahu: Apa yang Terjadi di Kampus-Kampus Amerika Sangat Mengerikan
Baca Selengkapnya
Sikap anak muda yang cenderung mendukung Palestina sudah ada sejak lama sebelum TikTok ada.
Baca Selengkapnya