Korea Utara ancam serang pulau terdepan Korea Selatan
Merdeka.com - Ribuan selebaran propaganda dari Korea Utara berjatuhan di pulau terdepan milik Korea Selatan hari ini. Selebaran itu memperingatkan akan adanya serangan militer di sana.
Satuan marinir Korea Selatan, yang berpangkalan di pulau Baengnyeong di Laut Kuning, mengumpulkan selebaran itu, yang dibawa melintasi perbatasan, seperti dilansir situs naharnet.com, Senin (16/12), mengutip laporan kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Militer Korea Selatan menolak memberikan kepastian tentang laporan tersebut.
Selebaran itu mengancam akan melakukan serangan pemboman, dengan melukiskan pasukan marinir sebagai sasaran pertama akan dibasmi.
Korea Utara juga memperingatkan dalam selebaran itu bahwa pasukannya selalu siap menyerang pulau tersebut kapan saja dan mengubahnya menjadi 'kuburan besar'.
Peringatan itu terjadi beberapa hari setelah Korea Utara mengeksekusi Jang Song-Thaek, paman Kim Jong-un, yang telah lama dikenal sebagai orang nomor dua tidak resmi di negara itu dan wali politik pemimpin Korea Utara itu karena berbagai tuduhan termasuk berencana menggulingkan pemerintahan keponakannya dan korupsi.
Eksekusi itu merupakan pergolakan politik terbesar sejak Kim Jong-un naik ke tampuk kekuasaan setelah kematian ayahnya dua tahun lalu.
Korea Selatan dalam keadaan siaga setelah perkembangan terakhir di Korea Utara dan dari kemungkinan adanya ancaman dari Korea Utara atas pulau itu di mana Presiden Park Geun-Hye memperingatkan kemungkinan provokasi oleh Pyongyang.
Perbatasan Laut Kuning kedua negara merupakan kawasan yang rawan konflik karena beberapa kali terjadi bentrokan yang merenggut korban jiwa.
Pada 2010, satu kapal Angkatan Laut Korea Selatan the Cheonan, tenggelam dekat Baengnyeong. Sebanyak 46 pelaut Korea Selatan meninggal.
Warga Korea Selatan di pulau-pulau terdepan hidup dalam ketakutan dari kemungkinan serangan sejak serangan Korea Utara atas satu pulau yang menewaskan empat orang pada penghujung tahun 2010.
Pada 2004 kedua pihak sepakat menghentikan semua propaganda lintas perbatasan. Tetapi militer Korea Selatan kembali menyebar selebaran-selebaran terapung anti-Pyongyang pada akhir 2010, sementara Korea Utara memulai kembali latihan propagandanya pada 2012.
Para pegiat Korea Selatan, termasuk pembelot dari Korea Utara secara berkala menyebarkan selebaran-selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan dengan balon, kendati Korea Utara mengancam akan menembakinya.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korea Utara kembali menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 untuk mengukur kesiapannya dalam menghadapi ancaman perang nuklir melawan AS.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un memerintahkan peningkatan produksi rudal dan senjata lainnya secara drastis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Muara Angke mulai dipadati wisatawan yang akan menuju Kepulauan Seribu untuk menghabiskan waktu libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaLee Jae-myung diserang saat ia berbicara kepada wartawan dalam sebuah kunjungan ke kota pelabuhan Busan di bagian tenggara Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaSelalu ada jalan untuk semua niat baik termasuk rencana untuk melamar kekasih.
Baca SelengkapnyaIntelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa Hamas menggunakan senjata Korea Utara. Berikut informasinya.
Baca Selengkapnya