Kisah perawat pembunuh seratus pasien di Jerman
Merdeka.com - Seorang perawat laki-laki bernama Niels Hogel di Jerman sudah mendekam di penjara untuk menjalani hukuman seumur hidup atas pembunuhan terhadap dua pasien. Pada Selasa, 30 Oktober 2018, Hogel kembali diadili dengan tuduhan telah membunuh 100 pasien lainnya.
Ketika ditanya oleh hakim ketua, apakah tuduhan terhadap dirinya akurat, Hogel menjawab, "Ya", demikian seperti dilansir DW, Jumat (2/11).
Pengadilan besar-besaran dibuka di kota Oldenburg, Jerman, dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang para korban.
Persidangan harus diadakan di aula gedung lain dan tidak di gedung pengadilan daerah Oldenburg agar bisa mengakomodasi 126 penggugat dalam kasus ini dan besarnya minat publik.
Hakim Ketua Sebastian Buhrmann mengatakan bahwa tujuan dari persidangan adalah untuk mengungkapkan ruang lingkup penuh pembunuhan yang dibiarkan tidak terkendali selama bertahun-tahun.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk mempelajari kebenaran," katanya. "Ini seperti sebuah rumah dengan kamar gelap, kami ingin membawa cahaya ke kegelapan."
Perawat berusia 41 tahun itu sudah menjalani hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah pada tahun 2015, karena membunuh dua pasien.
Tim penyidik kemudian menemukan bahwa jumlah total korbannya kemungkinan jauh lebih tinggi, membuatnya menjadi salah satu pembunuh berantai dengan korban terbanyak dalam sejarah pasca perang Jerman.
Menurut surat dakwaan, Hogel dituduh melakukan pembunuhan antara Februari 2000 dan Juni 2005 di dua rumah sakit di kota-kota Jerman utara, Oldenburg dan Delmenhorst. Usia termuda korbannya adalah 34 tahun dan yang tertua adalah 96.
Jaksa berpendapat bahwa Hogel secara acak memilih pasien dan menyuntik mereka dengan campuran obat-obatan yang menyebabkan mereka menderita serangan jantung atau menderita komplikasi lain sehingga dia bisa melakukan resusitasi atau menghidupkan mereka kembali.
Sementara itu, kantor kejaksaan mengasumsikan bahwa dia menciptakan situasi yang mengancam jiwa untuk menunjukkan keterampilan resusitasi kepada kolega dan atasan, demikian menurut dakwaan. Jaksa juga mengatakan, dia mungkin melakukannya karena merasa bosan.
Hogel tertangkap basah oleh perawat di Delmenhorst pada musim panas 2005. Sebelumnya dia sudah dipecat di rumah sakit Oldenburg karena dicurigai meracuni pasien.
Tetapi saat itu dia tidak dilaporkan ke polisi, bahkan diberi surat rekomendasi yang baik. Dengan rekomendasi itu, dia bisa kembali bekerja sebagai juru rawat di rumah sakit Delmenhorst.
Butuh waktu bertahun-tahun hingga pembunuhan itu benar-benar terungkap.
Pihak penyidik meneliti 200 kasus yang mencurigakan dan menggali 130 jasad untuk diautopsi, termasuk dua jenazah di Turki. Namun, banyak pasien yang telah dikremasi dan tubuh mereka tidak bisa memberikan bukti.
Polisi Jerman telah mengatakan bahwa tindakan Hogel kemungkinan bisa terungkap lebih dini, jika pejabat kesehatan setempat tidak ragu untuk memberitahu pihak berwenang.
Kasus kriminal saat ini juga sedang digelar terhadap mantan staf di dua rumah sakit tempat Hogel bekerja. Persidangan diperkirakan akan berlangsung hingga Mei tahun depan, dengan puluhan orang yang diharapkan akan bersaksi.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian
Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Pastikan Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ Siap Beroperasi Mudik Lebaran 2024
"Dari Jawa itu ada 11 dermaga di tiga pelabuhan, dari mulai Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ," kata Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaTiga Hari Tertimbun Reruntuhan Rumah Akibat Gempa, Nenek 80 Tahun di Jepang Selamat
Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Jepang pada Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaIndia Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu
Korban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.
Baca Selengkapnya3.213 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jawa Barat Selama 2023
Kapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaTidak Ada Korban Jiwa Buntut Ledakan di Semen Padang Hospital, 102 Pasien Dievakuasi
Sebanyak 102 pasien dievakuasi usai ledakan besar di Semen Padang Hospital
Baca SelengkapnyaSegini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka
Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca Selengkapnya