Keluarga Muslim Jadi Target Serangan Penabrakan di Kanada, Empat Orang Tewas
Merdeka.com - Kepolisian di Provinsi Ontario, Kanada menyampaikan seorang pengendara dengan sengaja menabak sebuah keluarga karena mereka Muslim, menewaskan empat orang dan seorang bocah laki-laki sembilan tahun terluka parah. Polisi menyebut tindakan ini sebagai bentuk Islamofobia dan “kebencian yang tidak terkatakan”.
Para korban yang merupakan satu keluarga, ditabrak pada Minggu malam saat akan menyeberang sebuah jalan di kota London, sekitar 200 kilometer barat daya Toronto, seperti dilaporkan kantor media Kanada pada Senin.
Polisi menyampaikan para korban terdiri dari dua perempuan berusia 77 tahun dan 44 tahun, seorang pria 46 tahun dan gadis 15 tahun. Bocah laki-laki sembilan tahun terluka parah dan sedang dirawat di rumah sakit. Otoritas setempat tidak merilis nama para korban.
-
Siapa pelaku kecelakaan? Sebagai informasi, mahasiswi semester 3 Fakultas Psikologi Universitas Abdurrab ini sangat menyesal atas perbuatannya yang tak sengaja menabrak korban.
-
Siapa yang menjadi korban kecelakaan? Akibat dari kecelakaan ini, tiga orang dilaporkan meninggal dunia.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
“Ada bukti bahwa ini tindakan yang terencana, direncanakan lebih dulu dimotivasi oleh kebencian. Diyakini para korban ini ditargetkan karena mereka Muslim,” jelas Inspektur Layanan Kepolisian London, Paul Waight, dalam konferensi pers, seperti dilaporkan CityNews.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran Islamofobia di seluruh provinsi seluruh Kanada dan meluasnya seruan kepada pihak berwenang untuk mengatasi rasisme, kekerasan berbasis kebencian dan merebaknya kelompok sayap kanan.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan dia sangat ngeri dengan aksi kebencian tersebut. Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, termasuk bocah yang selamat.
“Kepada komunitas Muslim di London dan Muslim di seluruh negeri, ketahuilah bahwa kami berdiri bersama kalian. Islamofobia tidak ada tempat di mana pun dalam komunitas kita. Kebencian ini berbahaya dan keji – dan harus dihentikan,” jelas Trudeau, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (8/6).
Tersangka yang diidentifikasi sebagai Nathaniel Veltman (20) telah ditangkap, seperti disampaikan polisi dalam pernyataan sebelumnya pada Senin. Global News melaporkan, dia didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu tuduhan percobaan pembunuhan.
“Tidak ada hubungan sebelumnya yang diketahui antara tersangka dan para korban,” jelas Waight.
Kesedihan mendalam
Salah seorang kerabat keluarga korban, Qazi Khalil, menyampaikan kepada The Canadian Press, dia terakhir kali melihat keluarga itu pada Kamis.
“Ini sangat menghancurkanku dari dalam,” ujarnya.
“Saya sungguh tidak bisa memahami mereka tidak lagi ada di sini.”
Dewan Nasional Muslim Kanada, kelompok advokasi nasional, mengataakan pihaknya sangat ngeri dengan serangan mematikan tersebut.
“Ini sebuah serangan teroris di tanah Kanada, dan harus ditanggapi seperti itu. Kami menyerukan pemerintah menuntut pelaku dengan hukum seberat-beratnya, termasuk mempertimbangkan dakwaan teroris,” jelas Ketua Dewan Nasional Muslim Kanada, Mustafa Farooq, dalam sebuah pernyataan pada Senin.
“Kehilangan keluarga, kehilangan seorang anak dalam komunitas kami karena Islamofobia – ini adalah kesedihan yang akan semakin dalam dalam waktu lama. Tapi biarkan kesedihan itu menjadi dasar di mana kami memperjuangkan keadilan, dan memperjuangkan perubahan.”
Badan Statistik Kanada menyampaikan pada Maret, polisi melaporkan kejahatan berbasis kebencian yang menargetkan Muslim naik menjadi 181 insiden pada 2019 – tahun terakhir data tersedia. Tahun sebelumnya, data kejahatan yang sama tercatat 166 insiden.
Tiga hari berkabung
Wali Kota London, Ed Holder memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk menandai tiga hari berkabung.
“Biarkan saya perjelas: Ini adalak tindakan pembunuhan massal, dilakukan terhadap Muslim – terhadap warga London – dan berakar pada kebencian yang tidak terkatakan,” jelasnya dalam sebuah pernyataan.
“Ini tindakan kebencian yang berbahaya, tindakan Islamofobia, harus diikuti dengan tindakan kasih sayang, tindakan kebaikan, tindakan empati, tindakan solidaritas – keadilan – dan di atas itu semua, cinta.”
Pada Senin, Kepala Menteri Ontario, Doug Ford menyampaikan belasungkawa.
“Kebencian dan Islamofobia TIDAK ada tempat di Ontario. Keadilan harus ditegakkan atas tindakan kebencian yang mengerikan ini yang terjadi di London, Ontario kemarin,” tulisnya di Twitter.
Menteri Pertahanan Nasional Kanada, Harjit Sajjan, mengatakan dia “sangat hancur mengetahui empat warga Muslim Kanada terbunuh di London, Ontario, dalam serangan Islamofobia yang keji”.
“Tiga generasi dalam satu keluarga meninggal seketika. Kebencian yang menjalar ini sangat tidak umum di negara kita. Kita perlu bersatu untuk mengakhiri kebencian dalam segala bentuknya.”
Pemimpin oposisi Partai Demokratik Baru (NDP), Jagmeet Singh, juga mengutuk serangan itu.
“Mereka dibunuh karena keyakinan mereka,” tulisnya di Twitter.
“Lebih dari sebelumnya kita harus berdiri bersama keluarga, kawan, dan tetangga Muslim kita melawan kebencian yang sangat keji itu.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga yang terdiri dari suami istri dan tiga anak perempuan tewas saat kebakaran gudang perabotan
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaMenyadarkan orang koma bisa dilakukan dengan beberapa amalan.
Baca Selengkapnya